Politics
Rocky Gerung: Rezki Mulfiati Lutfi Pemimpin Masa Depan Indonesia

Kitasulsel–Makassar Kandidat calon Wakil Wali Kota Makassar, Rezki Mulfiati Lutfi berkesempatan ngobrol bareng filsuf sekaligus Pengamat Politik nasional, Rocky Gerung.
Selama kurang lebih 1 jam, mereka bincang santai diselingi candaan terkait dinamika perpolitikan Indonesia di salah satu Cafe di Makassar, Jumat (30/8/2024).

Pada kesempatan itu, Rezki Mulfiati Lutfi menyambut baik kehadiran Rocky Gerung di Kota Makassar dengan berbagai agenda yang padat. Ia merasa bersyukur karena bisa mendapat wejangan dan masukan.
“Alhamdulillah bisa bertemu dan berjumpa dengan andalan saya, andalan kita semua Kaka Rocky Gerung selamat datang di Makassar,” ujar Rezki.

Sontak, Rocky Gerung langsung berseloroh bahwa Rezki merupakan sosok perempuan handal yang punya cita-cita besar dalam memajukan Kota Makassar.
“Saya bertemu dengan perempuan mungil dengan cita-cita besar, karena dia berupaya untuk meninggalkan jejak politik di Sulawesi Selatan khususnya di Makassar,” ucap Rocky.
“Dan dia berupaya meminta dukungan publik, dan saya pasti dukung. Kalau perlu saya mau ganti KTP Makassar saja supaya bisa dukung beliau,” tambahnya.
Rocky menganggap, kehadiran Rezki yang maju mendampingi Andi Seto Asapa dalam gelanggang politik Pilwalkot Makassar dapat membawa peradaban yang berkeadilan bagi semua rakyat.
“Jadi setiap ada upaya perempuan masuk dalam politik berarti ada keadilan yang akan dihasilkan, karena keadilan itu dimulai dari rahim perempuan. Kalau perempuan hadir dia tahu cara membagi peradaban,” terangnya.
Rocky pun mengajak, kaum milenial dan gen Z di Kota Makassar termasuk masyarakat yang masih ragu menyalurkan hak pilihnya, untuk cerdas dalam memilih pemimpin.
“Ini waktunya teman-teman jika ada meragukan perempuan, ane akan buktikan Kiki (sapaan akrab Rezki) akan tampil sebagai pemimpin Makassar dan pemimpin masa depan Indonesia,” cetusnya.
Karena itulah, Rocky memastikan jika kehadiran Rezki mampu memimpin Kota Makassar dengan modal pengalaman mumpuni dan gagasan besar bagi perubahan.
“Saya pastikan bahwa semua perempuan punya potensi untuk memimpin, dan di Makassar ada sosok namanya Kiki. Berikan apresiasi kepada sahabat saya, mungil tapi dengan gagasan besar,” pungkasnya. (*)
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login