Connect with us

Pemkot Makassar

Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar, Pilot Project Cinta Statistik

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemerintah Kota (Pemkot) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar mencanangkan Kelurahan Maccini Sombala sebagai pilot project program Kelurahan Cinta Statistik (Cantik).

Pencanangan dan sosialisasi pun dilakukan di Aula Amalia, Samping Kantor Lurah Maccini Sombala. Sabtu (31/8/2024).

Momen pencanangan ini dihadiri langsung Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Andi Muhammad Yasir didampingi Plt Kepala Dinas Kominfo Makassar, Ismawaty Nur serta Kepala BPS Makassar, Abdul Hafid.

Turut Hadir, Camat Tamalate bersama Lurah Maccini Sombala serta RT/RW, Dewan Lorong dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Andi Muhammad Yasir mengatakan, Kelurahan Cantik dapat mendukung pengambilan keputusan untuk melakukan perencanaan pembangunan.

BACA JUGA  Di Lorong Wisata Jinghae, Ketua TP PKK Kota Makassar Ajak Warga Tingkatkan Kualitas Lorong

“Ketika basis data tersusun dengan baik, nantinya kita dapat melakukan perencanaan dan mempersiapkan infrastruktur dan sarana sosial lainnya. Trend pertumbuhan bisa kita ketahui, jadi ini upaya yang tepat ketika kita mulai dari tingkat pemerintahan terdepan, yaitu kelurahan,” jelasnya.

Hal ini menurutnya dapat membuat program pembangunan di kelurahan tepat sasaran dan dibutuhkan sinergi bersama antara pemerintah dan warga guna menyukseskan program tersebut.

Lebih lanjut, Kepala BPS Makassar, Abdul Hafid menuturkan, Kelurahan Cantik didasarkan pada urgensi perkembangan di mana desa/kelurahan telah menjadi subjek pembangunan Indonesia.

“Dulu desa atau kelurahan adalah objek pembangunan, sekarang sudah menajdi pelaku dari pelaksanaan pembangunan itu, kemudian menjadi tempat untuk mendapatkan data,” tuturnya.

BACA JUGA  Perluas Akses Pendidikan Anak Usia Dini, Pemkot Makassar Gratiskan PAUD Negeri di 5 Kecamatan

“Sesuai keputusan kepala BPS pusat, dari ratusan desa/kelurahan, Maccini Sombala salah satunya. Jadi penentuannya dari pusat, mungkin ada sejarah tercatat di sana sehingga diberikan kepercayaan lagi khususnya menjadi percontohan pada Kelurahan Cantik,” tambah Abdul Hafid.

Sementara, Lurah Maccini Sombala, Rachmat Nuhgraha menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Kelurahan Maccini Sombala dalam menjalankan Kelurahan Cantik.

“Suatu penghargaan yang besar bagi kami. Tentu akan membawa banyak manfaat, khususnya terkait penyediaan data dan merapikan manajemen statistik, karena di sini kita juga memiliki banyak aplikasi juga sistem pendataan,” ungkapnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Dukung Akselerasi Kompetensi Siswa, Munafri Sambut Program Pemetaan Karakter Genetik BrainEvo

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Di Lorong Wisata Jinghae, Ketua TP PKK Kota Makassar Ajak Warga Tingkatkan Kualitas Lorong

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Diundang Reception Dinner di Kapal Perang Australia, Firman: Perkuat Persaudaraan 2 Negara

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel