Connect with us

Politics

Laksanakan Intruksi Komando SAR, Mr Lombenk Langsung Turun Tangan Salurkan Bantuan pada Korban Kebakaran Pakkasalo

Published

on

Kitasulsel—SIDRAP,  – Calon Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap warganya yang tertimpa musibah kebakaran. Peristiwa kebakaran yang terjadi di Dusun III Pakkasalo, Desa Kalosi Alau, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, mengakibatkan satu unit rumah panggung milik Lel. La Sukku (47 tahun) hangus terbakar.

Kejadian ini berlangsung pada Sabtu, 31 Agustus 2024, sekitar pukul 14.20 WITA. Saat kejadian, korban sedang berada di sawah, dan rumahnya dalam keadaan kosong. Tetangga korban, Lel. Latunggeng (45 tahun), pertama kali melihat kobaran api dan segera berteriak meminta bantuan. Api dengan cepat menyebar, menghanguskan seluruh bagian rumah.

Setelah mengetahui peristiwa ini melalui video yang dibagikan di grup Tim SAR Dua Pitue, H. Syaharuddin Alrif segera menginstruksikan anggota DPRD terpilih, Abd Rahman—yang akrab disapa Mr. Lombenk—untuk langsung mengunjungi lokasi kebakaran.

BACA JUGA  Ruslan Lallo Solidkan Jaringan Relawan di Kecamatan Tallo Untuk Pasangan Seto-Rezki di Pilwalkot Makassar

Setibanya di lokasi, Abd Rahman bersama Tim SAR Dua Pitue memberikan bantuan kepada korban kebakaran. Bantuan berupa uang santunan ini diserahkan kepada korban.

“Bantuan ini atas perintah bapak H.Syaharuddin Alrif dan semoga bermanfaat. Pak H.Syahar juga turut prihatin dan ucapkan belasungkawa atas musibah ini, semoga korban bisa diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi musibah ini,”ucap Abd Rahman memotivasi korban usai menyerahkan bantuan tersebut, Sabtu sore (31/01/2024).

Terpisah, H.Syaharuddin Alrif menambahkan bahwa keprihatinannya ini merupakan wujud kepedulian atas musibah pada warganya.

“Bagaimana pun ini musibah kita semua, jangan hanya ada kebutuhan kita baru mau membantu, tapi kita utamakan bagaimana sesama kita ulurkan bantuan tanpa harus menunggu momentum untuk kepentingan kita. Ini yang selalu saya tekankan pada kader semua untuk langsung peduli tanpa harus menunggu komando agar masyarakat kita yang tertimpa musibah bisa merasakan ringannya beban penderitaan mereka,”tandas H.Syaharuddin Alrif, sesaat lalu.

BACA JUGA  Ratusan Warga Kulo Sambut Hangat Sar-Kanaah, Dukung Sebagai Bupati – Wakil Bupati Sidrap

Satu unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi lima menit setelah kejadian dan berhasil memadamkan api dengan bantuan warga serta personel Polsek Dua Pitue. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil ditaksir mencapai Rp. 100.000.000.

Dalam analisis sementara, kebakaran ini diduga disebabkan oleh arus pendek listrik. Kepolisian setempat telah mengambil langkah-langkah pengamanan dan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada lagi potensi bahaya di lokasi kejadian.

Tindakan cepat dari H. Syaharuddin Alrif dan timnya mendapatkan apresiasi dari warga setempat, yang merasa terbantu dalam situasi darurat ini.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Pak Syaharuddin dan timnya. Ini sangat membantu kami yang sedang mengalami kesulitan,” ungkap salah satu warga.

BACA JUGA  Warga Desa Borimatangkasa Kagumi Husniah Talenrang, Rendah hati dan Sederhana

Perhatian dan aksi cepat dari Cabup Sidrap ini menjadi bukti nyata kepedulian terhadap warganya, yang akan menjadi salah satu dasar kepercayaan masyarakat dalam Pilkada mendatang. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Program Bagi Air Bersih Ininnawa, Harun Al Rasyd : Air Bersihnya Kami Beli, Dibagi Gratis ke Warga

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Mantapkan Tim Pemenangan, Amri Arsyid Minta Pendukungnya Tak Gentar Hadapi Lawan

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel