Pilgub Sulsel

Gerindra : Andalan – Hati Paket Paling Ideal Melanjutkan Pembangunan di Sulsel

Published

7 bulan ago

6 September 2024

Kitasulsel–Makassar Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi dinilai paket paling ideal dalam melanjutkan pembangunan di Provinsi Sulawesi Selatan.

Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Gerindra, Vonny Amelia. Menurutnya, paket pasangan yang berakronim Andalan – Hati telah teruji dan menorehkan banyak prestasi.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (PDC) Partai Gerindra Kabupaten Jeneponto ini mengatakan, “Pak Andalan (Andi Sudirman Sulaiman) selama ini sangat mendengar aspirasi masyarakat, termasuk di wilayah Selatan.

Seperti pembangunan Masjid Agung Jeneponto, perbaikan dan peningkatan jalan Provinsi, bantuan pertanian, dan masih banyak lagi adalah buah kinerja beliau selama menjabat sebagai Gubernur sulsel di periode yang lalu,” ungkapnya, Kamis 5 September 2024.

Terlebih didampingi calon Wagub Fatmawati, sosok perempuan yang memiliki pengalaman baik di legislatif dan eksekutif.

“Berdampingan dengan Ibu Fatmawati, seorang politisi perempuan kebanggaan Sulsel, yang juga sudah teruji kinerja dan prestasinya selama ini. Membuat pasangan ini menjadi pasangan paling ideal dalam melanjutkan pembangunan Sulsel ke depan,” ujar Ketua TKD Prabowo – Gibran Kabupaten Jeneponto.

Srikandi DPRD Sulsel ini mengatakan, bahwa Partai Gerindra tentu tegak lurus dengan usungannya di Pilgub Sulsel 2024 kepada Andalan – Hati.

“Sebagai kader Gerindra, segala dinamika yang terjadi kemarin adalah bentuk keseriusan kami di dalam mencari calon pemimpin yang paling ideal yang akan di usung oleh partai kami. Sebagai kader wajib tegak lurus dan langkah yang sudah kami lakukan adalah melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak, mulai dari para kader, anggota dewan terpilih, tokoh, tim dan relawan. kerja-kerja terstruktur dan terukur adalah ciri khas kami di Partai Gerindra,” terang Vonny. (*)

Pilgub Sulsel

Andalan Hati Torehkan Rekor Perolehan Suara Pilkada Sulsel

Published

2 bulan ago

10 Februari 2025

Redaksi Kitasulsel

Kitasulsel–MAKASSAR KPU Sulsel telah menetapkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih periode 2025-2030. Pasangan yang dikenal dengan akronim Andalan Hati ini mencatat rekor tertinggi sejak penerapan pemilihan langsung di Sulsel.

Data KPU Sulsel menunjukkan, Pilgub Sulsel 2007 yang dimenangkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) meraih 1.432.572 suara atau 39,53%. Kemudian di Pilgub 2013 yang kembali dimenangkan pasangan Sayang, meraih 2.251.407 suara atau 52,42%.

Selanjutnya Pilgub 2018 dimenangkan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman dengan perolehan 1.867.303 suara atau 43,87%. Di Pilgub 2024, kontestasi dimenangkan Andalan Hati dengan meraih 3.014.255 suara atau 65,32%.

“Ini mungkin angka (perolehan suara) tertinggi yang pernah ada di pemilihan langsung Sulsel. Saya merasa, begitu besar beban dan tekanan dari masyarakat terhadap harapan kepada kami,” ucap Andi Sudirman Sulaiman baru-baru ini.

Sesuai jadwal, Andalan Hati akan dilantik di Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025. Keduanya akan dilantik serentak bersama para kepala daerah dan wakil kepala daerah non sengketa dan hasil putusan dismissal MK.

Andi Sudirman Sulaiman pun memohon dukungan dari Forkopimda dan semua lapisan masyarakat dalam merealisasikan visi misinya selama lima tahun ke depan. “Tidak mungkin (kami) melaksanakan berdua. Kami memohon dukungan dan doa untuk Sulsel Maju dan Berkarakter,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Sulsel Maju dan Berkarakter adalah visi dari pasangan Andalan Hati. Adapun misi Andalan Hati yakni:

1. Memajukan layanan pendidikan, kesehatan, sosial keagamaan, dan kemasyarakatan berbasis kompetensi, berakhlak, dan berkearifan lokal.

2. Melanjutkan hilirisasi pertanian untuk mencapai swasembada pangan dan lumbung pangan, serta sumber daya alam lainnya yang modern dan berdaya saing, berbasis ekonomi hijau dan ekonomi biru.

3. Mengembangkan ekonomi masyarakat, pedesaan, dan daerah 3T (Terluar, Termiskin dan Tertinggal) untuk menekan angka pengangguran, kemiskinan, serta menangani gizi buruk dan stunting.

4. Mengembangkan desa mandiri sebagai pusat pertumbuhan untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

5. Mendorong investasi padat karya dan berwawasan lingkungan.

6. Mempercepat dan memperkuat transformasi digital dan birokrasi yang berintegritas, adaptif, dan melayani.

7. Memperkuat peran kepemudaan dalam pembangunan serta pelibatan kelompok marginal, termasuk penyandang disabilitas.

8. Memperkuat layanan transportasi (darat, laut, udara) dan infrastruktur yang berorientasi pada kesiapan dan ketahanan menghadapi situasi bencana, berkeadilan, serta pengembangan pariwisata untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. (*)