Connect with us

Pendidikan

Fun Walk Dies Unhas ke-68 Dimeriahkan Tarian Kolosal dan Rektor Baca Puisi

Published

on

Kitasulsel–Makassar Punggung ini utuh. Beton! Yang selalu kokoh menantang mulut api! Pelayaran ini menancapkan tombak. Aku kapal merah. Yang tak boleh karam!”.

Demikian penggalan puisi Kapal Merah yang dibacakan Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Jamaluddin Jompa di atas miniatur kapal pinisi pada penghujung tarian kolosal.

Puisi yang menyiratkan semangat Unhas untuk terus melaju menuju World Class University (WCU) di lapangan panahan Unhas, Ahad (8/9/2024).

Jalan santai yang dihelat rutin tiap dies natalis diikuti ribuan civitas akademika Unhas dan alumni.

Titik awal jalan santai di depan tugu pinisi Unhas di persimpangan PKM dan Gedung Rektorat kemudian terus memutar mengikuti jalan lingkar kampus, lalu masuk garis finish melalui jalan masuk bekas fakultas teknik dan berakhir di lapangan panahan.

BACA JUGA  Muhammad Subair Rahman Resmi Jabat PLT Kepala UPT SPF SMPN 24 Makassar

Selain jalan santai, juga tarian kolosal Pakareso (pekerja keras) yang dimainkan 200-an penari ditambah 50 pemusik persembahan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX bekerja sama Unhas.

Acara ini kian meriah dengan hadirnya Lima Band yang menghibur di sela-sela rangkaian acara.

Dipenghujung acara, puluhan doorprize dibacakan MC persembahan sponsor mitra Unhas seperti BNI, BRI, BSI, Bank Mandiri, PT. Vale dan dari alumni berbagai fakultas menambah maraknya acara.

Riuh-reda suara tepuk tangan mewarnai ketika pemenang doorprize berlarian ke atas panggung menerima hadiahnya.

Prof. Jamaluddin Jompa dalam sambutannya pertama-tama menyampaikan selamat kepada seluruh civitas akademika yang turut merayakan Dies Natalis Unhas ke-68 dan menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah menghelat sejumlah rangkaian acara dies natalis dengan baik.

BACA JUGA  UPT SPF SDI Malimongan Baru ,Makassar Terapkan Inovasi Pencil, Ini Kata Hj. Asia Bau Selaku Kespek

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama berkelanjutan untuk memperkuat institusi. Juga agar segenap sivitas akademika terus memupuk dan menjaga silaturrahmi.

“Silaturahmi keluarga besar Unhas harus kita jaga, saling menyemangati, dan mengingatkan satu sama lain,” ujarnya.

Turut hadir Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, SIP., Ketua MWA Unhas Prof. A Alimuddin Unde, Ketua Senat Akademik Unhas Prof. Bahruddin Talib, Ketua Dewan Guru Besar Prof. A. Pangerang Moenta, para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan se-Unhas, Direktur PT. Hadin Metavisi Akademika Dr. La Tunreng, dan sejumlah mitra Unhas.

Ketua Panitia Dies Natalis Prof. Akin Duli, MA dalam laporannya menyampaikan sejumlah acara yang merupakan rangkaian dies natalis Unhas.

BACA JUGA  Jalin Kerja Sama, Kepala BPOM RI Terima Audiens Dekan Fakultas Kedokteran Unhan

Ia juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras panitia dan bantuan dan kerja sama dari mitra dan sponsor sehingga seluruh rangkaian acara dies natalis ke-68 Unhas ini dapat berjalan dengan baik. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pendidikan

51 Pesantren Terima Izin Operasional, Publik Makin Banyak Pilihan

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Kementerian Agama Republik Indonesia menyerahkan Izin Operasional (Izop) kepada 51 pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia. Penyerahan ini menandai pengakuan negara terhadap eksistensi dan legalitas lembaga pendidikan khas Indonesia tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyampaikan bahwa legalitas operasional bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga bentuk afirmasi negara atas peran strategis pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

“Pesantren adalah fondasi utama pendidikan Islam di Indonesia. Dengan memiliki izin operasional, pesantren tidak hanya mendapatkan legitimasi hukum, tetapi juga akses ke berbagai program pemerintah untuk peningkatan mutu kelembagaan,” ujar Suyitno dalam acara penyerahan di Jakarta, Selasa (29/07/2025).

Suyitno menambahkan bahwa Kementerian Agama terus melakukan transformasi layanan publik, termasuk dalam proses perizinan pesantren, dengan mendorong digitalisasi sistem perizinan yang cepat, akurat, dan transparan.

BACA JUGA  UPT SPF SDI Galangan Kapal 2 Makassar Gelar Try Out Berbasis AI Oleh Erlangga

“Kami tidak ingin mempersulit, justru mempercepat. Melalui pendekatan digital, layanan izin operasional kini lebih mudah dijangkau, terutama bagi pesantren-pesantren di daerah terpencil,” tegasnya.

Penyerahan izin operasional ini merupakan bagian dari upaya strategis Kemenag dalam mendorong penguatan kapasitas kelembagaan pesantren, agar mampu menjadi lembaga yang unggul secara akademik, adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai dan tradisi Islam Nusantara.

“Kami ingin pesantren menjadi kekuatan utama pendidikan Islam, sekaligus pusat transformasi sosial dan pemberdayaan umat,” pungkas Suyitno.

Direktur Pesantren, Basnang Said, menjelaskan bahwa keberadaan izin operasional menjadi dasar penting bagi pesantren untuk mengakses berbagai program afirmasi pemerintah.

“Pesantren yang sudah memiliki Izop dapat mengikuti program strategis seperti Bantuan Operasional Pesantren (BOP), Program Kemandirian Pesantren, hingga program pelatihan dan pemberdayaan berbasis ekonomi,” jelas Basnang.

BACA JUGA  Buka Puasa Bersama UPT SPF SMPN 22 Makassar: Tebarkan Kebahagiaan dengan Silaturahmi untuk Meraih Berkah Ramadhan

Ia juga mengungkapkan bahwa 51 pesantren yang menerima izin operasional kali ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, mencerminkan komitmen Kemenag dalam melayani secara adil dan merata tanpa diskriminasi wilayah.

“Baik pesantren besar maupun kecil, di kota maupun pelosok, berhak mendapat layanan yang sama. Prinsip kami: inklusif, partisipatif, dan setara,” tambahnya.

SITREN Kembali Aktif

Dalam kesempatan yang sama, Kemenag juga mengumumkan reaktivasi sistem SITREN (Sistem Informasi Tanda Daftar Pesantren), aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mempermudah proses pendaftaran, perpanjangan, hingga pencabutan tanda daftar keberadaan pesantren.

Melalui SITREN, pengajuan dilakukan sepenuhnya secara digital, mulai dari unggah dokumen, pemantauan proses verifikasi, hingga penerbitan Piagam Statistik Pesantren (PSP) dan Nomor Statistik Pesantren (NSP).

BACA JUGA  Jalin Kerja Sama, Kepala BPOM RI Terima Audiens Dekan Fakultas Kedokteran Unhan

“SITREN sempat kami nonaktifkan selama satu tahun untuk proses evaluasi dan penyempurnaan sistem. Kini kami hadirkan kembali dengan fitur yang lebih responsif, aman, dan terintegrasi,” terang Basnang.

Aktivasi kembali SITREN ditandai secara simbolis dengan penyerahan PSP dan NSP kepada 51 pesantren penerima izin operasional. Ini sekaligus menandai bahwa proses transformasi digital di lingkungan pesantren terus berjalan dan menjadi prioritas layanan Kementerian Agama. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel