Politics
Tim Pemenangan INIMI Resmi Dibentuk, Deng Ical Didapuk sebagai Ketua

Kitasulsel–Makassar Pasangan calon Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) resmi mengumumkan struktur tim pemenangan di kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar.
Pengumuman dilakukan di rumah kediaman Mohammad Ramdhan Pomanto Jl. Amirullah, Kota Makassar, Rabu (18/9/2024).

“Mohon doa restu ta, dengan adanya struktur tim ini Kita akan kerjakan ini semua dengan sangat luar biasa,” ucapnya, Rabu (18/9/2024).
Ia menambahkan, dengan sisa waktu dua bulan jelang pemilihan tersebut, Ia berharap struktur tim bisa bekerja dengan solid dengan kelompok tim yang telah terbentuk.

“Insya Allah semuanya akan berjalan dengan baik sesuai doa dan harapan dengan adanya kekompakan dari kita semua,” jelasnya.
Ada pun dari pengumuman diketahui, Deng Ical atau Syamsu Rizal MI didapuk sebagai Ketua Tim Pemenangan,
Deretan Struktur Tim Pemenangan INIMI:
Dewan Pengarah:
Fauzi Andi Wawo
Suhada Sappaile
Muh. Akbar Yusuf.
Syahrul Mubaraq
Sartono Laodemutu
Harun Ar Rasyid
PKB:
Raymond Meshak.
Erwin Hatta.
Irwan Hasan.
PARTAI GELORA: Askin
Dewan Penasihat:
Anton P. Goni
Galmeria Kondorura
Taufik Zainuddin.
Imam Fauzan Au
Marudding Laining.
Andi Saddawero Kira.
Kareng Tompo
Sam Tando
Haerumi Hamzah Tuppu
Arsyad Bua
Muhammadyah Djunaid Dg. Jama
Amiruddin Piet
Ahmadi Rick
Dewan Pakar:
M Syukri Akub
Syamsul Bachrie
Husain Hamka
Hamka Husain
Amiruddin Husain
Mensani Kecca
Ketua Tim: Syamsu Rizal MI
Wakil Ketua:
Raizuljaiz
sampara Sarif
Rusdiyan Rasvid
Hendra Mustafa
Muhammad Idris Ahmad
Sekretaris: dr. Fadli Ananda
Wakil Sekretaris
Andi Makmur Burhanuddin
fasrudin Rusli
Rasvidin Adnan
nurunnisa Aulia Kadir
Bendahara
Mounarva
Adi Novandi
Wakil Bendahara
Andi Nabila
Imam Musakkar
Muhammad Ansar.
Nurhana
Aisyah Yusuf Ismail
Divisi Pangkalan Data Dan Survei
Koordinator: Faizal Rizal Zaenal
Anggota:
Ais Sakar
Dg. Paewa
Sri Juwita Ariani
Risma Arifin
Arifin Makmur
Divisi Isu Strategis dan Narasi Politik
Kordinator: Zulhajar
Anggota:
WILLIAM, SE.
Ibnu Hajar
Sukrianto
Munawir Syam
Azis Namu
Divisi Pemetaan Simpul dan Jaringan
Koordinator: Basdir
Anggota:
Rusli
Rifhadil Azhari
Djafar Nurdin Azis Dg. Tarang
Nurman Sulaiman
Sikki Rudding
Erlangga
Divisi Pemberdavaan Perempuan
Koordinator: Melani Mustari
Anggota:
Andi Tenri Uji Idris
Umiyati
Fatmawati
Rahmatia
Dwiana Pamuji Astutik
Andi Risma P. Sultan
Irma Ade Fitriawa. (*)
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login