PDAM Makassar
Disuplai PDAM Makassar, Pjs Wali Kota Arwin Azis Bagikan Air Bersih di Kecamatan Tallo

Kitasulsel–Makassar Musim kemarau tahun ini belum juga menampakkan tanda akan berakhir, air baku dari Bendung Leko Pancing sebagai sumber air baku utama yang menyuplai Instalasi Perumda Air Minum Kota Makassar yakni IPA 2 Panaikang sangat berkurang, sehingga menyebabkan produksi air juga sangat drastis menurun untuk di distribusikan ke pelanggan khususnya dikawasan utara kota.
Hal ini tentu membuat masyarakat merasa sangat kesulitan memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, A. Arwin Azis kembali melakukan kunjungan dan membagikan bantuan air bersih gratis sebanyak 2 tangki yang disuplai oleh Perumda Air Minum Kota Makassar di Jalan Aman Raya Kecamatan Tallo.
Didampingi oleh Direktur Umum dan Pelayanan Perumda Air Minum Kota Makassar, Indira Mulyasari, Sekcam Tallo, Lurah dan Ketua RW/RT. A. Arwin menyampaikan bahwa Kecamatan Tallo ini merupakan salah satu daerah yang sangat besar dampak kekurangan air dimusim kemarau, sehingga perlu perhatian khusus dan pengantaran air secara berkala dan tetap misalnya 3 kali seminggu agar dapat memenuhi kebutuhan warga.

“Air bersih ini harus dipakai sesuai kebutuhan misalnya untuk memasak dan minum, jangan dipakai mandi dan siram-siram tanaman, apalagi cuci kendaraan karena kondisinya lagi kurang,” kata Arwin.
Arwin menambahkan bahwa tugasnya saat ini adalah memastikan kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi, untuk itu dirinya turun langsung melihat kondisi sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat setempat.
“Jadi kalau butuhki air silakan meminta ke PDAM, tapi harus gunakan seperlunya Krn kondisi lagi terbatas,” tambahnya.
Sementara Direktur Umum dan Pelayanan Perumda Air Minum Kota Makassa, Indira Mulyasari menyampaikan bahwa sampai saat ini fokusnya memang mengantarkan langsung air melalui armada mobil tangki yang jumlahnya 11 unit dengan kapasitas antara 4-10 kubik/tangki dan ada juga mobil pickup tandon 1 kubik untuk melayani permintaan pelanggan di lorong yang tidak dapat dijangkau mobil tangki.
“Permintaan air bersih itu sekitar 40-60 titik perhari dan kami tetap upayakan seluruh permintaan dapat kami layani walaupun sistem antrian tapi kami selalu berusaha untuk melayani semua,” ungkap Indira.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Penjabat Sementara Wali Kota Makassar A. Arwin Azis saat berkunjung ke Kantor Perumda Air Minum Kota Makassar, memerintahkan kepada seluruh jajaran Direksi agar lebih meningkatkan pelayanan ke masyarakat khususnya pelanggan agar mereka merasakan kehadiran pemerintah disaat krisis seperti ini. (*)
PDAM Makassar
Dr. Darwis: Dana Cadangan Besar di PDAM Bukan Prestasi, Tapi Cermin Ketidakefisienan

Kitasulsel–MAKASSAR Polemik pengelolaan dana cadangan sebesar Rp14 miliar di Perumda Air Minum (PDAM) Makassar menuai sorotan tajam dari kalangan akademisi dan pemerhati publik.
Salah satunya datang dari Dr. Darwis Lannai, SE., Ak., CA., ACPA., Asean CPA, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia (FEB UMI) sekaligus pemerhati laporan keuangan publik.

Dalam pernyataannya kepada media ini, Dr. Darwis menegaskan bahwa penyimpanan dana dalam jumlah besar oleh perusahaan daerah seperti PDAM bukan merupakan prestasi yang patut diapresiasi, melainkan justru mencerminkan ketidakmampuan manajemen dalam mengelola keuangan secara produktif.
“Bagi Perumda yang bergerak di bidang pelayanan publik, indikator keberhasilan bukanlah berapa besar uang yang disimpan di bank, tapi sejauh mana dana itu diolah menjadi pelayanan yang nyata. Misalnya, untuk memperbaiki instalasi air yang karatan dan bocor, menambah jaringan, atau mengembangkan kapasitas distribusi,” jelas Darwis.

Kontroversi ini mencuat setelah mantan Dirut PDAM Makassar, Beny, bersama lima direksi dan dewan pengawas, diperiksa Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) atas dugaan tindak pidana korupsi dana cadangan PDAM, seperti dilansir Harian Heral Sulsel pada 10 Juni 2025.
Dalam pembelaannya, Beny mengklaim bahwa tidak ada dana cadangan yang tersedia saat masa jabatan Plt. Dirut Hamzah Ahmad, karena perusahaan sedang dalam kondisi merugi dan masih memiliki akumulasi utang.
Namun, menurut Dr. Darwis, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan data keuangan PDAM Makassar yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Sukardi Hasan dan KAP M. Yasin.
“Sangat disayangkan jika direksi menyampaikan informasi yang tidak sejalan dengan data historis yang mereka miliki sendiri. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang pemahaman mereka terhadap laporan keuangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Darwis juga menanggapi secara kritis narasi “tiga tahun cuci piring” yang sempat disampaikan oleh Beny di media massa. Ia menyebut istilah tersebut sebagai bentuk pengalihan dari ketidakmampuan mengelola perusahaan daerah yang memiliki tanggung jawab besar terhadap kebutuhan publik.
“Kalau mereka bilang tiga tahun cuci piring, pertanyaannya: piring siapa yang dicuci? Dan piring seperti apa? Silakan masyarakat menilai sendiri. Yang pasti, laporan keuangan menunjukkan PDAM tetap mencetak laba, bahkan rutin membayar Pajak Badan,” sindirnya.
Menepis klaim kerugian, Dr. Darwis mengungkapkan bahwa PDAM Makassar pernah menyetor dividen hingga Rp76 miliar kepada Pemerintah Kota Makassar, dan pada Maret–April 2025 kembali menyetor sekitar Rp11 miliar.
“Kalau benar-benar paham data historis, mereka pasti berpikir dua kali sebelum menyatakan kerugian. Dividen itu hanya bisa disetor dari laba, bukan dari kerugian,” tegasnya.
Dr. Darwis kembali menekankan bahwa peran utama PDAM bukanlah sekadar menjaga saldo kas tetap tinggi, tetapi bagaimana dana yang ada dibelanjakan secara strategis untuk meningkatkan layanan air bersih kepada masyarakat.
“Ini bukan bank. PDAM itu penyedia layanan vital. Dana yang besar seharusnya berputar untuk masyarakat, bukan didiamkan dan dijadikan pencitraan semata,” ungkapnya.
Di akhir keterangannya, Dr. Darwis berharap agar para pemimpin Perumda, khususnya PDAM Makassar, memiliki kapasitas dan integritas dalam membaca laporan keuangan serta memprioritaskan pelayanan publik di atas kepentingan citra keuangan internal.
“Harapan kami, ke depan PDAM Makassar dipimpin oleh mereka yang benar-benar mengerti substansi laporan keuangan dan punya komitmen kuat terhadap pelayanan publik. Karena keberhasilan sebuah perusahaan daerah diukur dari seberapa besar manfaatnya bagi rakyat, bukan dari saldo kas yang dipamerkan,” pungkasnya. (*)
-
Politics9 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
12 bulan ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
2 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login