Connect with us

Pemkot Makassar

Sabtu Bersih, Pjs Wali Kota Pantau Tiga Kecamatan Mengendai Scooter Matic

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pemkot Makassar kembali gelar Sabtu Bersih secara serentak di 15 kecamatan se Kota Makassar, Sabtu (12/10/2024).

Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, dengan mengendarai motor scooter matic berwarna merah, memantau titik titik pelaksanaan Sabtu Bersih, didampingi oleh beberapa kepala OPD dan juga camat setempat.

Mengawali pantauan di pasar Toddopuli Kecamatan Panakukang, lalu ke jl Jipang Raya Kec Rappocini, dan dilanjutkan ke wilayah Kecamatan Manggala

“Yang menjadi titik fokus pekan ini, adalah yang menjadi titik pantau penilaian adipura, sehingga saat penilaian adipura nantinya, kita sudah siap,” ujar Andi Arwin Azis.

Selain itu, Pjs Wali Kota juga menyampaikan kepada seluruh jajaran yang terkait penilaian adipura agar menjadikan catatan, bahan penilaian evaluasi sebelumnya.

BACA JUGA  Aliyah Mustika Ilham Buka Super Life Revolution Training Angkatan ke-8 UCLB

“Bahan penilaian evaluasi sebelumnya menjadi perhatian bersama, agar yang sudah baik dipertahankan ataupun ditingkatkan, yang nilai masih kurang akan dimaksimalkan,” lanjutnya.

Melihat antusias dan keseriusan seluruh jajaran dan juga warga masyarakat, menjadi motivasi dan keyakinan untuk membawa kembali menghadirkan piala adipura bagi masyarakat Kota Makassar.

“Kerjasama yang ditunjukkan seluruh OPD sangat luar biasa, begitupun dengan komitmen Dinas Lingkungan Hidup, tentunya kita optimis,” tutur Andi Arwin Azis.

Pjs Wali Kota Makassar juga menjelaskan bahwa lokasi pelaksanaan Sabtu Bersih akan terus berpindah di setiap pekannya, sehingga pada saat penilaian akan tepat sasaran.

Sementara itu, Plt Kadis Lingkungan Hidup, Ferdi, S.Pt,M.Sc,Ph.d, menyampaikan hal senada terkait pelaksanaan Sabtu Bersih yang melibatkan seluruh perangkat daerah, mulai dari OPD, kecamatan hingga kelurahan, dengan titik konsen wilayah rawan banjir dan juga penilaian adipura.

BACA JUGA  Inovasi Wali Kota Munafri Soal Iuran Sampah Gratis Bagi Warga Miskin, Dilirik Daerah Lain

“Untuk persiapan musim hujan, fokus pada drainase, pengangkatan sedimen. Sedangkan untuk penilaian adipura, fokus pada beberapa titik seperti pasar Toddopuli, pasar Sambung Jawa, kawasan ruang terbuka hijau, dan beberapa titik lainnya yang akan terus berkelanjutan,” paparnya.

Ferdi pun menambahkan terkait penanganan sampah di TPA Tamangapa Antang, yang dalam setahun terakhir tidak lagi menimbulkan bau terlalu menyengat.

“Ini salah satu bentuk pelayanan Pemkot Makassar untuk masyarakat, menjadikan kualitas lingkungan menjadi lebih baik,” ungkapnya.

Camat Rappocini, M.Aminuddin, menambahkan, untuk wilayah penilaian adipura terdapat beberapa titik yakni SD Komples Pemda, yang berada di Kelurahan Tidung.

“Kita maksimalkan pembersihan dari titik di Kelurahan Tidung hingga ke Pettarani, dan untuk Sabtu Bersih telah dipusatkan di Banta Bantaeng, Kelurahan Gunung Sari, dan hari ini sepanjang kurang lebih 3KM jalan Jipang sisi kiri dan kanan telah dilakukan pembersihan jalan dan drainase,” ungkapnya. (*)

BACA JUGA  Pj Sekda Makassar Hadiri International Conference on Administrative Science (ICAS) Unhas 2024
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Pemkot Makassar Fokus pada Belanja Lokal, Munafri Pengadaan Semakin Transparan

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya memperkuat regulasi dalam proses belanja barang dan jasa pemerintah, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat pelaku usaha di daerah.

Penegasan tersebut disampaikan Munafri saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang Sinergi LKPP dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Kamis (30/10/2025).

Dalam arahannya, Munafri menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Makassar berkomitmen menjadikan kebijakan pengadaan barang dan jasa sebagai instrumen nyata memperkuat perekonomian daerah.

“Kami akan memperkuat pendampingan agar UMKM di Makassar menjadi lebih berdaya, naik kelas, dan mampu mendukung pembangunan kota,” tegas Munafri.

Ia menegaskan, sebesar 50 persen belanja pemerintah diarahkan untuk produk lokal, dan dari jumlah itu separuhnya diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Komitmen Pemerintah Kota agar 50 persen belanja pemerintah harus belanja lokal. Dari jumlah itu, 50 persen lagi akan diberikan kepada UMKM,” jelasnya.

Mantan Bos PSM itu menambahkan, total belanja Pemerintah Kota Makassar mencapai sekitar Rp3 triliun.

Dari jumlah tersebut, ia ingin memastikan agar peluang ekonomi dapat diakses oleh masyarakat lokal, terutama UMKM.

BACA JUGA  Danny Pomanto: Platform IMMIM.ID Dukung Pemkot Makassar Jawab Tantangan Zaman dan Melindungi Moral Bangsa

“Kami sedang membangun komitmen agar 50 persen belanja itu benar-benar dinikmati oleh pelaku usaha di Kota Makassar” kata politisi Golkar itu.

Menurutnya, kehadiran pemerintah harus menjadi penyeimbang agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi di masyarakat.

Dia mencontohkan fenomena menjamurnya lapangan paddle tennis di Kota Makassar yang dibangun oleh berbagai investor tanpa standardisasi yang jelas.

Banyak investor yang membangun tanpa ada standar baku. Ini yang ingin kami dudukkan bersama, agar ada kesepahaman dan regulasi jelas supaya tidak muncul masalah seperti kredit macet di kemudian hari.

Munafri juga menekankan pentingnya sinergi dan arahan dari berbagai lembaga, termasuk LKPP, agar pengelolaan anggaran daerah tidak menyimpang dari tujuan utama, yakni untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kami juga terus meminta arahan agar tidak salah dalam menggunakan dana atau anggaran APBD, supaya penggunaannya benar-benar untuk masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh, Wali Kota Makassar menggambarkan potensi besar yang dimiliki kotanya. Dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 juta jiwa, Makassar menjadi kota terbesar di Indonesia Timur sekaligus gerbang ekonomi kawasan timur Indonesia.

Lanjut dia, Kota Makassar ini kota yang hidup dari sektor perdagangan barang dan jasa. Dengan posisi yang strategis, memiliki laut, sungai, dan daerah penyangga pertanian yang luas, potensi ekonominya sangat besar.

BACA JUGA  Temui Pjs Wali Kota Makassar, BAZNAS Makassar akan Serahkan Bantuan Biaya Pendidikan

Bahkan, sejak tahun 2019, Pemerintah Kota Makassar telah melaksanakan sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik secara penuh, dan bahkan menempati posisi kedua nasional untuk nilai transaksi melalui sistem tersebut, yakni mencapai Rp645 miliar.

“Kami sudah 100 persen menggunakan sistem pengadaan elektronik sejak 2019. Ini bukti komitmen transparansi dan efisiensi kami,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga menyinggung kondisi ekonomi nasional yang masih menantang. Pemerintah Kota Makassar, katanya, tidak hanya berfokus pada bantuan langsung tunai.

Akan tetapi lebih pada program-program yang memberikan manfaat jangka panjang dan memperkuat daya beli masyarakat.

Lanjut dia, perbaikan jalur distribusi air minum, serta inkubator bisnis UMKM yang telah terbukti meningkatkan omzet.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah dari APBD memberikan manfaat nyata. Tidak hanya bantuan tunai, tapi juga program yang menumbuhkan kemandirian masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah Kota juga terus mendorong sertifikasi higienitas bagi pelaku UMKM, khususnya di sektor makanan dan minuman, serta memperluas akses pembiayaan dan pasar.

BACA JUGA  Pj Sekda Makassar Hadiri International Conference on Administrative Science (ICAS) Unhas 2024

Menurut Munafri, tujuan akhir dari pengembangan UMKM adalah ekspor, karena itu menjadi indikator bahwa tata kelola usaha telah berjalan baik.

“Ketika produk kita bisa menembus pasar ekspor, artinya tata kelola sudah matang. Itu target jangka panjang kami,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Munafri mengingatkan para pelaku usaha agar tidak sekadar mengikuti tren, melainkan mampu membaca ekosistem ekonomi secara bijak.

Menurutnya, strategi bisnis yang kuat tidak hanya berbasis pada tren, tetapi juga pada kedekatan terhadap sumber bahan baku dan kemampuan membaca peluang pasar lokal.

Melalui berbagai kebijakan dan pendekatan berbasis regulasi yang kuat, Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin terus memperkuat arah pembangunan ekonomi yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.

“Fokus pada belanja lokal, pemberdayaan UMKM, serta tata kelola pengadaan yang akuntabel menjadi pilar utama untuk mewujudkan Makassar sebagai kota yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing di kawasan Indonesia Timur,” tukasnya.

Hadir pada kesempatan ini, anggota DPR RI komisi XI, fraksi Gerindra Kamrussamad, Sekretaris Lembaga Kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) RI, Direktur pengembangan strategi dan kebijakan umum LKPP, Kepala biro perencanaan dan keuangan LKPP, dan pelaku UMKM.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel