Connect with us

Politics

Tim Hukum Appi-Aliyah Dikukuhkan, IAS: Kerja Maksimal

Published

on

Kitasulsel–Makassar Tim Hukum Pasangan Calon Wali Kota Makassar dan Wakil Wali Kota Makassar, Nomor Urut 01, Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham resmi dikukuhkan.

Pengukuhan tim hukum ini dipimpin langsung Ketua tim MULIA, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), di Hotel Aryaduta Makassar, Senin, (14/10/2024) malam.

Kata IAS, Tim Hukum MULIA dapat bekerja semaksimal mungkin jika terjadi perkara hukum selama Pilwalkot Makassar berlangsung.

“Tim hukum ini akan bertugas menangani perkara hukum yang terjadi khususnya dalam proses pemilihan Wali Kota Makassar,” kata IAS.

Tim hukum dikomandoi oleh Advokat Senior Nasirudin Passigai. Ada juga nama Jamil Misbach Ketua Peradi Makassar dan beberapa advokat yang berpengalaman dalam menangani perkara hukum.

BACA JUGA  Appi-Aliyah Unggul Pada Tiga Lembaga

Tim hukum ini juga nantinya akan bekerja mengawal Paslon MULIA ketika ada sengketa hukum nantinya.

Baik yang terjadi di lapangan maupun laporan-laporan yang berkaitan dengan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh pihak lawan.

Diketahui, pemungutan suara Pilkada serentak akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Jelang pemilihan, MULIA intens melakukan kampanye di 15 kecamatan yang ada di Kota Makassar.

MULIA menawarkan berbagai program unggulan baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun perbaikan ekonomi secara umum. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  PDI Perjuangan Serahkan Rekomendasi B1 – KWK Indira – Ilham Maju di Pilwali Makassar

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Agenda Kampanye Padat, Seto Sempatkan Kunjungi Korban Kebakaran di Kelurahan Gaddong, Makassar

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel