Connect with us

Politics

Amri Arsyid Bersama Komedian Narji Sosialisasi Program Bantuan Modal Usaha 10 Juta

Published

on

Kitasulsel–Makassar Komedian terkenal ibu kota, Narji, yang dahulu tergabung dalam grup Cagur, menemani calon Wali Kota Makassar nomor urut 4, Amri Arsyid, dalam kegiatan blusukan di Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang.

Kehadiran Narji bersama pasangan calon Amri Arsyid dan Rahman Bando (AMAN) disambut meriah oleh warga, terutama kalangan ibu-ibu yang bersemangat bersalaman dan berfoto bersama saat Narji tiba di lokasi kampanye.

Narji menyampaikan, kunjungannya ke Makassar kali ini untuk memberikan dukungan penuh kepada Amri Arsyid yang maju sebagai calon Wali Kota Makassar dalam Pilwali 2024.

“Saya dengan Pak Amri sudah lama berteman baik, dan saat saya tahu beliau maju di Pilwali Makassar, tentu saya ingin mendukung. Saya akan mendampingi beliau beberapa hari ke depan, ikut blusukan, dan bertatap langsung dengan warga,” jelas Narji.

BACA JUGA  KPU Makassar Terima Berkas Pencalonan Appi-Aliyah dan Dinyatakan Lengkap

Narji juga ikut mendengarkan keluhan warga yang merasa kesulitan menemukan kegiatan produktif setelah menyelesaikan tugas rumah tangga.

Narji menyampaikan bahwa pasangan AMAN memiliki program khusus untuk membantu para ibu rumah tangga meningkatkan perekonomian keluarga.

“Pasangan AMAN punya program yang bisa menghasilkan dan membantu ekonomi keluarga, terutama untuk ibu-ibu, yakni bantuan modal usaha 10 juta rupiah,” jelas Narji.

Di akhir kampanye, Narji mengajak masyarakat untuk memilih pasangan AMAN dalam Pilkada Makassar 2024. Ia optimistis pasangan Amri Arsyid dan Rahman Bando bisa membawa perubahan positif bagi Makassar terlebih Amri Arsyid dikenal sebagai orang yang peduli, amanah dan bebas dari korupsi.

“Saya ajak semuanya untuk semangat memenangkan Amri-Rahman di Makassar. Pasangan AMAN adalah pilihan yang terbaik, peduli, amanah dan konsisten, yakin akan membawa Makassar ke arah yang lebih baik,” tutup Narji. (*)

BACA JUGA  Komunitas Warga Barombong Deklarasi Dukung Pasangan Indira-Ilham Fauzi di Pilwali 2024
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  AMAN Siapkan Solusi Kesejahteraan Nelayan Makassar

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Disambut Antusias Warga, Seto – Rezky Yakin Menang Besar di Barombong

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel