Connect with us

Politics

Blusukan ke Pasar Terong, Calon Walikota Makassar Appi Serap Aspirasi Pedagang dan Warga

Published

on

Kitasulsel–Makassar Calon Walikota Makassar, Munafri Arifuddin, yang akrab disapa Appi, kembali turun ke lapangan dan blusukan di Pasar Terong pada 18/10/24

. Kunjungan ini menjadi salah satu upayanya untuk menyerap langsung aspirasi dari masyarakat, khususnya para pedagang dan warga yang beraktivitas di pasar.

Dalam kesempatan tersebut, Appi menyempatkan diri berbincang dengan para pedagang mengenai berbagai masalah yang mereka hadapi.

Mulai dari harga bahan pokok yang semakin berfluktuasi, hingga kondisi fasilitas pasar yang dinilai membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah kota.

“Kali ini, saya blusukan di Pasar Terong, menyapa penjual dan warga. Banyak cerita dan aspirasi yang saya dengar, mulai dari harga bahan pokok hingga kondisi fasilitas pasar yang butuh perhatian,” ujar Appi usai kunjungannya.

BACA JUGA  Juru Bicara SAR-Kanaah :Fokus Rangkul dan Dekati Masyarakat,Jangan Terpancing Opini

Appi juga mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari para pedagang dan warga yang menunjukkan antusiasme terhadap kunjungannya. Menurutnya, hal ini menandakan harapan besar masyarakat akan adanya perubahan yang lebih baik di Kota Makassar, terutama dalam hal pengelolaan pasar tradisional.

“Terima kasih atas sambutan hangat ta semua! Ini menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat berharap ada perubahan,” tambah Appi.

Kunjungan blusukan seperti ini merupakan bagian dari strategi Appi dalam memahami lebih dekat kebutuhan masyarakat, sehingga nantinya dapat merumuskan kebijakan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan warga. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Appi-Aliyah Pimpin Popularitas, Sehati dan Inimi Berebut Tempat Kedua

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Usung Seto-Rezki, Gerindra-NasDem Ingin Ulang Kemenangan di Pilwalkot Makassar

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel