Connect with us

Politics

Program “Nyaman Berwirausaha” Ala Seto-Rezki Dinantikan Tiga Kelurahan di Kecamatan Manggala, Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Calon Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 2, Rezki Mulfiati Lutfi terus gencar menggalang dukungan dengan menyasar tiga kelurahan di Kecamatan Manggala, Minggu (20/10/2024).

Dalam kampanye dialogisnya, pasangan Andi Seto Asapa ini memperkenalkan program unggulan “Nyaman Berwirausaha” yang ditujukan untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Program ini dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya di tingkat akar rumput, dalam memulai dan mengembangkan usaha.

Rezki menyatakan bahwa program ini akan memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan bagi warga yang ingin membuka usaha dengan berbasis tingkat RW.

“Dengan program ‘Nyaman Berwirausaha,’ kami ingin memberikan peluang bagi warga untuk berwirausaha dari lingkungan mereka sendiri,” ujar Rezki dalam dialog bersama warga Kelurahan Bitowa.

BACA JUGA  Pelayanan Kesehatan Paripurna Seto-Rezki Mulai Digelar di Dua Kecamatan di Makassar

“UMKM berbasis RW akan memudahkan masyarakat dalam memulai usaha kecil yang mandiri dan berkelanjutan,” tambah mantan Anggota DPRD Sulsel ini.

Di setiap kelurahan yang ia kunjungi, yakni Kelurahan Batua, Kelurahan Bitowa dan Kelurahan Antang, antusiasme warga terlihat sangat tinggi.

Para pelaku UMKM dan warga menyambut baik program ini, karena mereka melihat adanya potensi ekonomi yang besar jika usaha-usaha kecil diberdayakan dari tingkat RW.

Salah satu warga Bitowa, Ibu Muliati, mengungkapkan bahwa selama ini mereka kesulitan dalam mendapatkan pelatihan usaha yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan mereka.

“Selama ini program pelatihan UMKM hanya ditingkat Kecamatan saja. Banyak warga di sini yang ingin berwirausaha, tapi belum tahu harus mulai dari mana,” ungkapnya.

BACA JUGA  Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Rezki menjelaskan bahwa program ini bukan hanya sekedar bantuan modal, tetapi juga akan memberikan akses pasar dan jaringan usaha bagi para pelaku UMKM di tingkat RW.

“Kami akan menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan UMKM, mulai dari pelatihan, bantuan modal, hingga pemasaran produk. Ini akan menjadi salah satu fokus kami dalam memajukan ekonomi warga Makassar,” jelasnya.

Dengan program “Nyaman Berwirausaha”, pasangan Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian warga di setiap RW di Kota Makassar.

Rezki yang baru berusia 36 tahun ini juga mengajak masyarakat di Manggala untuk terus mendukung mereka dalam mewujudkan visi tersebut.

BACA JUGA  Indira-Ilham Minta Restu Masyarakat Makassar untuk Lanjutkan Kebaikan

“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk membuat Makassar lebih nyaman dan sejahtera bagi semua. Bersama, kita bisa membangun kota makassar ini dari akar rumput,” tutup Rezki. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Terus Bergerak, Amri Arsyid Yakinkan Warga Antang Program Bantuan Modal Usaha 10 juta

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Hujan Tak Surutkan Semangat Pendukung Andalan Hati Padati GOR Sudiang

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  Pelayanan Kesehatan Paripurna Seto-Rezki Mulai Digelar di Dua Kecamatan di Makassar

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel