Politics
Punya Program Pro Rakyat, Komunitas Legend Askod Siap Menangkan AMAN

Kitasulsel–Makassar Komunitas Legend Askod resmi menyatakan dukungan untuk pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut empat, Amri Arsyid – Abdul Rahman Bando.
Komunitas yang beranggotakan ratusan orang itu siap untuk memenangkan AMAN di Pilwali Makassar 2024. Bergabungnya komunitas tersebut menjadi kekuatan baru untuk paslon yang mengusung tagline ‘Makassar AMAN’ itu.

Wakil Ketua Legend Askod, Salim mengatakan, paslon AMAN memiliki program-program yang saat ini dibutuhkan masyarakat, seperti penambahan sekolah, pembangunan RSUD baru, serta pemberian bantuan modal usaha untuk ibu-ibu dan anak muda.
“Programnya sanga baik, yang saya tahu itu pembangunan penambahan sekolah, penambahan RSUD dan ada lagi yang bagus dan banyak ibu-ibu sukai yaitu bantuan modal usaha,” katanya.

Menurut Salim, pasangan Amri Arsyid – Abdul Rahman Bando punya keunggulan yang tidak dimiliki paslon lain. Calon usulan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu punya latar belakang berbeda dan saling melengkapi, dimana calon wali kotanya Amri Arsyid merupakan pebisnis sukses sementara wakilnya Rahman Bando punya segudang pengalaman di pemerintahan.
“Pak Amri orang yang sangat baik secara kepribadiannya dan pintar, serta sukses dalam karirnya. Kami melihat pasangan ini memiliki visi-misi yang jelas untuk masyarakat dan pembangunan Kota Makassar kedepannya,” jelasnya.
Salim mengaku telah memerintahkan seluruh anggotanya untuk bergerak mengumpulkan dukungan. Ia berharap komunitasnya bisa memberikan kontribusi maksimal untuk pasangan Amri – Rahman.
Sementara itu, Calon Wali Kota Makassar, Amri Arsyid menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Legend Askod untuk AMAN. Ia menyebut dukungan itu sangat berarti karna Legend Askod merupakan komunitas besar yang memiliki anggota yang solid.
“Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang telah diberikan ini. Legend Askod memiliki anggota yang saya yakin ini bisa menjadi kekuatan baru, kekuatan tambahan untuk AMAN di pertarungan yang akan kita hadapi sama-sama,” terang Amri Arsyid.
Amri mengajak kepada seluruh relawan pendukungnya untuk bekerja keras, berjuang bersama dan menyampaikan seluruh program AMAN kepada masyarakat Kota Makassar.
Ia berjanji, seluruh program AMAN akan diwujudkan jika Amri – Rahman menang pada 27 November mendatang. (*)
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login