Connect with us

Politics

Kampanye Bareng Rezki, Fatmawati: Kalau Pilih Andalan Hati Maka Pasti Sudah SEHATI

Published

on

Kitasulsel–Makassar Politisi Partai Nasdem, Fatmawati Rusdi mengajak warga Tamalanrea untuk memilih pemimpin yang telah terbukti berpengalaman, seperti pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi.

Hal itu disampaikan Fatmawati Rusdi saat hadir disela-sela kampanye dialogis Rezki Mulfiati Lutfi bersama warga Perumahan Trika Mahkota Indah, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Rabu (23/10/2024) malam.

Fatmawati Rusdi, tak lain adalah calon Wakil Gubernur Sulsel ini menilai bahwa Andi Seto yang pernah menjabat sebagai Bupati Sinjai periode 2018-2023, memiliki pengalaman yang sangat mumpuni dalam memimpin.

Menurutnya, Andi Seto memahami dengan baik kebutuhan masyarakat, termasuk warga Kota Makassar, berkat rekam jejaknya yang telah teruji sebagai Kepala daerah.

“Seto sudah punya pengalaman yang luas sebagai pemimpin di Sinjai, sehingga ia pasti paham betul apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Makassar untuk bisa lebih maju dan nyaman lagi,” kata Fatmawati.

BACA JUGA  Seto Dapat Restu Prabowo, Singgung Pembangunan Stadion

Sementara itu, Rezki Mulfiati Lutfi yang dua kali terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel dianggap memiliki kapasitas dalam hal penganggaran dan kebijakan legislatif.

“Pengalaman sebagai legislator membuat Rezki memahami seluk-beluk penganggaran dan pembuatan kebijakan yang pro-rakyat,” tambah anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Nasdem ini.

Fatmawati meyakinkan warga bahwa pasangan Seto-Rezki adalah pilihan yang sempurna untuk membawa perubahan nyata bagi Kota Makassar kedepan.

“Pasangan ini sudah sangat komplit. Dengan kombinasi pengalaman eksekutif dan legislatif, Seto-Rezki adalah pasangan yang tepat untuk memimpin Makassar,” ujar pemilik tagline ‘Andalan Hati’ di Pilgub Sulsel ini.

Menutup pesannya, Fatmawati mengingatkan warga untuk tidak ragu memilih nomor urut 2 di Pilkada mendatang baik di Pemilihan Gubernur Sulsel maupun Pilwalkot Makassar.

BACA JUGA  Tim Pemenangan INIMI Resmi Dibentuk, Deng Ical Didapuk sebagai Ketua

“Insyaallah, kalau semua memilih Andalan Hati, maka pasti akan SEHATI. Jangan lupa datang ke TPS dan pilih calon Gubernur nomor 2, dan calon Wali Kota nomor 2,” ajak Fatmawati.

Dikesempatan yang sama, Rezki Mulfiati Lutfi mengajak masyarakat Tamalanrea Indah untuk tidak menyia-nyiakan momentum Pilkada tahun ini dalam memilih calon pemimpinnya.

Karena baginya, setiap calon pemimpin harus betul-betul mengetahui seperti apa kebutuhan mendasar dari masyarakat Kota Makassar kedepan.

Hal itu juga sangat sejalan dengan sejumlah program-program yang diusungnya bersama Andi Seto Asapa dalam memajukan Makassar agar lebih nyaman lagi.

Rezki percaya bahwa kolaborasi antara pengalaman eksekutif Andi Seto dan pengalamannya di legislatif menjadi modal kuat untuk membawa perubahan positif bagi Kota Makassar.

“Saya juga sampaikanki’ bahwa program yang kami bawa bukanji coba-coba untuk baru dipelajari di Kota Makassar,” ujar Rezki dihadapan warga Tamalanrea Indah.

BACA JUGA  Viral di Medsos Dituding Biang Kekalahan Sehati, Mario David Laporkan Akun Medsos di Polrestabes Makassar

Rezki menambahkan bahwa salah satu program nyaman pendidikan paripurna menjadi fokus utama mereka, yaitu menggratiskan seragam dan perlengkapan sekolah siswa SD dan SMP.

“Insyaallah kita ingin memastikan setiap anak di Makassar bisa bersekolah dengan nyaman tanpa kendala biaya. Karena pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik,” jelasnya.

Begitu pun salah satu program unggulan Seto-Rezki yang kini ramai diperbincangkan warga adalah program layanan kesehatan paripurna agar mudah diakses oleh seluruh rakyat Makassar.

“Program ini memberikan kemudahan bagi masyarakat, di mana mereka hanya perlu membawa KTP Makassar untuk mendapatkan pelayanan maksimal, tanpa harus direpotkan dengan berbagai dokumen seperti KIS, BPJS, atau surat keterangan lainnya,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Cawalkot Makassar Indira Yusuf Ismail Apresiasi Kebersihan Pasar Panakkukang, Siap Benahi Infrastruktur

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Deklarasi Pasangan Sehati di Makassar Akan Dimeriahkan Artis Ibu Kota, Sejumlah Elit DPP Partai Pengusung juga Dijadwalkan Hadir

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  Viral di Medsos Dituding Biang Kekalahan Sehati, Mario David Laporkan Akun Medsos di Polrestabes Makassar

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel