Pilgub Sulsel

Koalisi Andalan Hati Kuasai DPRD Sulsel, Golkar: Kemenangan di Depan Mata

Published

5 bulan ago

23 Oktober 2024

Kitasulsel–Makassar Dukungan politik untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman- Fatmawati Rusdi, semakin kuat dalam menghadapi pemilihan gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2024.

Sebanyak 63 anggota DPRD Sulsel dari berbagai fraksi memantapkan komitmennya untuk memenangkan pasangan yang dikenal dengan sebutan Andalan Hati.

Mayoritas legislator yang menyatakan dukungan berasal dari partai-partai pengusung dan pendukung Andalan Hati. Mereka menegaskan komitmen dalam pertemuan di Gedung NasDem, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Kamis (17/10/2024) malam lalu.

DPRD Sulsel sendiri memiliki total 85 kursi dan koalisi Andalan Hati menguasai 63 kursi. Rinciannya, NasDem dengan 17 kursi, Golkar 14 kursi, Gerindra 13 kursi, PKS 7 kursi, Demokrat 7 kursi, PAN 4 kursi, serta Hanura dengan 1 kursi. Selain itu, ada PSI, Gelora, dan Perindo juga memberikan dukungannya meski tidak memiliki kursi di DPRD.

Wakil Ketua DPRD Sulsel dari Fraksi Golkar, Rahman Pina, optimistis dukungan dari 63 legislator ini akan membawa pasangan Andalan Hati pada kemenangan dalam pemilihan yang akan digelar 27 November mendatang.

“Kalau semua ini bergerak, menggerakkan timnya, menggerakkan pendukungnya dalam waktu yang bersamaan, tanpa mendahului takdir Yang Mahakuasa, tentunya kita akan memenangkan Pak Andi Sudirman Sulaiman dan Bu Fatmawati Rusdi di Sulsel,” katanya.

Rahman Pina menambahkan dengan dukungan yang semakin solid ini, kemenangan Andalan Hati hanya tinggal selangkah lagi. Menurutnya, tugas dari tiap legislator sekarang adalah memperkuat basis suara di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

Sementara itu, Kadir Halid, politisi senior dari Golkar yang turut hadir dalam pertemuan ini menegaskan kesiapannya untuk berjuang demi kemenangan Andalan Hati.

“Kita akan all out dan bekerja sama memenangkan Andalan Hati,” tegasnya. (*)

Pilgub Sulsel

Andalan Hati Torehkan Rekor Perolehan Suara Pilkada Sulsel

Published

2 bulan ago

10 Februari 2025

Redaksi Kitasulsel

Kitasulsel–MAKASSAR KPU Sulsel telah menetapkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih periode 2025-2030. Pasangan yang dikenal dengan akronim Andalan Hati ini mencatat rekor tertinggi sejak penerapan pemilihan langsung di Sulsel.

Data KPU Sulsel menunjukkan, Pilgub Sulsel 2007 yang dimenangkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) meraih 1.432.572 suara atau 39,53%. Kemudian di Pilgub 2013 yang kembali dimenangkan pasangan Sayang, meraih 2.251.407 suara atau 52,42%.

Selanjutnya Pilgub 2018 dimenangkan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman dengan perolehan 1.867.303 suara atau 43,87%. Di Pilgub 2024, kontestasi dimenangkan Andalan Hati dengan meraih 3.014.255 suara atau 65,32%.

“Ini mungkin angka (perolehan suara) tertinggi yang pernah ada di pemilihan langsung Sulsel. Saya merasa, begitu besar beban dan tekanan dari masyarakat terhadap harapan kepada kami,” ucap Andi Sudirman Sulaiman baru-baru ini.

Sesuai jadwal, Andalan Hati akan dilantik di Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025. Keduanya akan dilantik serentak bersama para kepala daerah dan wakil kepala daerah non sengketa dan hasil putusan dismissal MK.

Andi Sudirman Sulaiman pun memohon dukungan dari Forkopimda dan semua lapisan masyarakat dalam merealisasikan visi misinya selama lima tahun ke depan. “Tidak mungkin (kami) melaksanakan berdua. Kami memohon dukungan dan doa untuk Sulsel Maju dan Berkarakter,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Sulsel Maju dan Berkarakter adalah visi dari pasangan Andalan Hati. Adapun misi Andalan Hati yakni:

1. Memajukan layanan pendidikan, kesehatan, sosial keagamaan, dan kemasyarakatan berbasis kompetensi, berakhlak, dan berkearifan lokal.

2. Melanjutkan hilirisasi pertanian untuk mencapai swasembada pangan dan lumbung pangan, serta sumber daya alam lainnya yang modern dan berdaya saing, berbasis ekonomi hijau dan ekonomi biru.

3. Mengembangkan ekonomi masyarakat, pedesaan, dan daerah 3T (Terluar, Termiskin dan Tertinggal) untuk menekan angka pengangguran, kemiskinan, serta menangani gizi buruk dan stunting.

4. Mengembangkan desa mandiri sebagai pusat pertumbuhan untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

5. Mendorong investasi padat karya dan berwawasan lingkungan.

6. Mempercepat dan memperkuat transformasi digital dan birokrasi yang berintegritas, adaptif, dan melayani.

7. Memperkuat peran kepemudaan dalam pembangunan serta pelibatan kelompok marginal, termasuk penyandang disabilitas.

8. Memperkuat layanan transportasi (darat, laut, udara) dan infrastruktur yang berorientasi pada kesiapan dan ketahanan menghadapi situasi bencana, berkeadilan, serta pengembangan pariwisata untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. (*)