Connect with us

Provinsi Sulawesi Barat

Selamat HKG-PKK ke 52, Bahtiar: Dukung PKK Agar Keluarga Hingga Negara Sejahtera

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin mengucapkan selamat Hari Kesatuan Gerak PKK ke -52 dan pencanangan BBGRM ke -21 tingkat provinsi Sulawesi Barat yang berlangsung di Aula Lantai 3 Kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Rabu (23/10/2024).

PJ Gubernur Sulbar Bahtiar juga secara resmi mencanangkan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM),

Bahtiar menjelaskan, PKK merupakan organisasi berbasis keluarga, sehingga penting agar seluruh pemangku kebijakan di setiap kabupaten mendukung program PKK.

“Organisasi seperti PKK sengaja dibentuk untuk membantu tugas tugas negara. Ada pelayanan yang tidak bisa dijangkau pemerintah untuk melakukan eksekusi langsung, untuk itu, perlu membangun jejaring partisipasi masyarakat, maka sesuatu yang hidup di masyarakat selalu di abstraksikan, dikonseptualisasi yaitu PKK salah satu metode melayani masyarakat.

BACA JUGA  Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin Paparkan Potensi Sulbar di West Sulawesi Investment Forum 2024

Jadi aktif atau tidak aktif, secara hukum formil, seluruh keluarga keluarga Indonesia adalah PKK, jadi inilah organisasi paling besar, ” kata Bahtiar.

Lebih lanjut dikatakan, kalau keluarga sejahtera di Indonesia maka otomatis desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten hingga negara pasti sejahtera. Sebaliknya, jika keluarga memiliki macam keterbatasan akan tenaga desa hingga skala negara.

Sebab itu, Bahtiar mengharapkan agar perlu memberi perhatian lebih serius untuk mendayagunakan atau bersinergi dengan organisasi PKK. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Barat

Tekad Kuat Gubernur SDK: Beban Rp384 Miliar di 2025, Pilih Jalan Tangguh ‘Tidak Mau Utang Lagi

Published

on

Kitasulsel–MAMUJU Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK) menyampaikan refleksi akhir pekan terkait tantangan fiskal yang dihadapi Pemprov Sulbar pada tahun anggaran 2025. Di tengah tekanan pembiayaan, Gubernur menegaskan komitmennya untuk tidak mengambil utang baru, meski ditawari opsi tersebut oleh pemerintah pusat.

“Sulbar sudah dua kali meminjam ke SMI. Cicilannya masih berat dan belum lunas. Saat saya minta dijadwal ulang, justru disarankan menambah utang. Saya tolak. Lebih baik kita bayar dan lunas dalam tiga tahun ke depan,” ujar Gubernur Suhardi Duka.

Beban fiskal yang harus ditanggung Sulbar pada tahun 2025 cukup signifikan. Berdasarkan data resmi dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), total beban mencapai Rp384 miliar, terdiri atas:

BACA JUGA  Gubernur Suhardi Duka: Ekonomi Syariah Adalah Jalan Tengah Menuju Keadilan Sosial dan Etika Ekonomi

Komponen Beban Fiskal Sulbar 2025:

1. Pembayaran pokok pinjaman ke SMI: Rp99,4 miliar

2. Bunga pinjaman: Rp8,7 miliar

3. Penyesuaian Dana Transfer (DAK) yang ditarik pusat: Rp130,2 miliar

4. Pengurangan belanja karena asumsi retribusi daerah & SiLPA 2024 tidak tercapai: Rp145,7 miliar

“Terus dari mana kita bisa membangun? Main sulap? Hehe,” kelakar Gubernur Sulbar, menyiratkan bahwa situasi ini menuntut kecermatan tinggi dalam prioritas anggaran, bukan sekadar keajaiban instan.

Namun demikian, Gubernur Sulbar memastikan bahwa keterbatasan fiskal tidak menghambat arah pembangunan strategis. Pemprov Sulbar tetap memfokuskan anggaran pada program-program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Tahun ini, Pemprov Sulbar telah menyalurkan mobil amrol dan ekskavator ke tiga kabupaten untuk mendukung pengelolaan sampah.

BACA JUGA  GPM Jelang Ramadan, Bahtiar, Perlu Tambah Pasokan

“Sudah dua dekade sampah daerah diangkut, tapi pernahkah satu mobil sampah dikirim ke kabupaten? Tahun ini, kita bantu,” ungkap Gubernur.

Di samping itu, berbagai program keberpihakan seperti jaminan BPJS gratis, pengembangan peternakan, bantuan bibit pertanian, dan peningkatan infrastruktur dasar tetap berjalan sesuai visi misi pembangunan.

Refleksi ini mempertegas bahwa membangun daerah bukan semata soal besar kecilnya dana, melainkan keberanian memilih jalan yang bertanggung jawab secara fiskal dan jangka panjang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel