Connect with us

Politics

Ilham Fauzi Susuri Lorong-lorong Sempit di Ujung Tanah, Warga Gembira

Published

on

Kitasulsel–Makassar Calon Wakil Walikota Makassar nomor urut 3, Ilham Ari Fauzi Amir Uskara, terus gencar melakukan kegiatan blusukan ke lorong-lorong warga sebagai bagian dari strategi kampanye Pilkada 2024.

Pada kunjungannya kali ini, pemuda yang akrab disapa Daeng Tayang, mendatangi kawasan Ujung Tanah, salah satu wilayah padat penduduk di Kota Makassar, yang dikenal dengan banyaknya permasalahan sosial dan infrastruktur.

Kehadiran Ilham Fauzi disambut antusias oleh warga yang sudah lama menantikan sosok pemimpin yang mau turun langsung melihat kondisi mereka.

Ilham Fauzi yang merupakan kandidat Pilkada 2024 termuda se-Indonesia, memulai blusukannya sejak siang hari. Meski terik panas matahari menyengat, Ia berjalan menyusuri lorong-lorong sempit di wilayah Kecamatan Ujung Tanah, tepatnya di Kelurahan Cambayya, Gusung, hingga Pattingalloang.

Kehadirannya didampingi oleh beberapa tokoh masyarakat, beberapa komunitas, dan tim suksesnya. Warga yang melihat Ilham Fauzi turun langsung ke lapangan, tampak bersemangat menyambut dan berinteraksi dengan calon wakil walikota tersebut.

Anak muda hingga orang tua keluar dari rumah untuk bertemu langsung dengannya, memberikan dukungan sekaligus menyampaikan aspirasi mereka.

Dalam perbincangannya dengan warga, Ilham Fauzi menerima berbagai masukan dan keluhan, mulai dari masalah kebersihan lingkungan, fasilitas umum yang masih minim, hingga persoalan infrastruktur jalan dan air bersih.

BACA JUGA  Tanggapi Santai Hasil Survei, Jubir INiMI: Ingat Sejarah Kotak Kosong

Ilham Ari Fauzi merespons keluhan warga dengan sikap penuh perhatian. Ia menekankan bahwa program pembangunan lorong merupakan salah satu agenda prioritasnya, dan ia berkomitmen untuk melanjutkan program yang telah dimulai oleh pemimpin sebelumnya (Danny Pomanto).

Program “Lorong Garden” dan pengembangan infrastruktur di kawasan perkampungan yang digagas oleh walikota sebelumnya dianggap berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan Ilham siap memperluas dampak positif dari program tersebut.

“Saya bersama Ibu Indira, ingin memastikan bahwa apa yang telah dicapai tidak berhenti di sini. Kamu akan melanjutkan dan menyempurnakan program yang sudah ada, terutama dalam hal pengelolaan lingkungan dan fasilitas lorong,” tegas Ilham Fauzi.

Blusukan yang dilakukan ini, menurut Ilham Fauzi, bukan hanya sekadar kegiatan kampanye, tetapi juga bentuk upaya untuk memahami secara langsung kondisi dan kebutuhan warga.

Ia percaya bahwa keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh pemimpin sebelumnya di Makassar bisa lebih optimal jika tetap diberi perhatian dan pengembangan lebih lanjut.

BACA JUGA  Program Ganjil Genap Seto-Rezki Bawa Berkah bagi Ojol dan Transportasi Umum di Makassar

“Kami tidak ingin hanya melanjutkan tanpa perbaikan. Kita perlu evaluasi dan pastikan program-program yang ada benar-benar menjawab kebutuhan warga di sini,” tambahnya.

Selain melanjutkan program peningkatan infrastruktur lorong, Ilham Fauzi yang akan mendampingi Indira Yusuf Ismail, juga berencana memperkuat aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan padat penduduk seperti Ujung Tanah.

Program ekonomi berbasis komunitas yang telah berjalan sebelumnya akan diperluas untuk memastikan setiap warga mendapatkan akses yang lebih besar terhadap peluang usaha kecil dan menengah.

“Kami akan perluas program pemberdayaan agar lebih banyak warga yang bisa mendapatkan manfaat ekonomi langsung, terutama di lorong-lorong yang membutuhkan perhatian khusus,” ujarnya.

Respon positif warga Ujung Tanah terhadap kunjungan Ilham Fauzi semakin memperkuat posisi pasangan calon (Paslon) berjargon “Teruskan Kebaikan” ini dalam kontestasi Pilwalkot Makassar 2024.

Dukungan dari warga akar rumput dinilai menjadi modal penting bagi Indira-Ilham untuk memenangkan Pilkada. Warga berharap besar bahwa Ilham Fauzi akan membawa perubahan yang signifikan bagi daerah-daerah yang selama ini terpinggirkan dari pembangunan kota, tanpa mengabaikan warisan program-program positif yang telah dimulai oleh pemerintahan sebelumnya.

BACA JUGA  Sekretaris NasDem Parepare Benarkan Rekomendasi Tasming Hamid di Pilwakot Dievaluasi

Selain mendengarkan aspirasi, Ilham juga menyempatkan diri untuk berdialog langsung dengan anak-anak muda di kawasan tersebut.

Mereka mengungkapkan keinginan agar ada lebih banyak fasilitas olahraga dan kegiatan positif di lorong-lorong, sehingga generasi muda bisa terhindar dari pergaulan yang tidak sehat.

Ilham menyatakan akan mendorong program-program lanjutan yang memperhatikan pengembangan bakat anak muda, termasuk menambahkan lebih banyak ruang terbuka dan fasilitas olahraga, melanjutkan inisiatif yang sudah ada sebelumnya di beberapa lorong Makassar.

Blusukan Ilham di Ujung Tanah ditutup dengan foto bersama warga yang tampak antusias menyuarakan dukungannya.

Banyak dari mereka yang mengaku terkesan dengan kehadiran Ilham yang dianggap peduli dan dekat dengan masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti nyata dari tekad pemuda berusia 26 tahun itu untuk memperjuangkan kebutuhan warga Makassar, khususnya di daerah-daerah padat penduduk yang seringkali kurang mendapat perhatian.

Dengan kegiatan blusukan dan komitmen melanjutkan program pembangunan yang telah berjalan, Ilham Ari Fauzi semakin menguatkan citranya sebagai calon pemimpin muda tang peduli, berkelanjutan, dan berorientasi pada pembangunan nyata bagi masyarakat.(*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  AIA Ajak Wagub Join Gerindra, Respons Fatmawati Rusdi: Sudah Seperti Keluarga

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Hadiri Pelantikan Pengurus NU Sulsel, Ilham Fauzi: Garis Terdepan Penjaga Kebhinekaan

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel