Connect with us

Politics

Wujudkan Makassar AMAN, Amri Arsyid Yakinkan Warga Bara-baraya

Published

on

Kitasulsel–Makassar Calon Wali Kota Makassar nomor urut empat, Amri Arsyid menemui warga Kelurahan Bara-Baraya Induk, Kecamatan Makassar.

Dalam kesempatan itu, Amri Arsyid menyampaikan beberapa program yang akan dijalankannya, jika pasangan Amri – Rahman terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar periode 2024-2029.

Amri mengatakan, jika terpilih nanti, ia bersama wakilnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat, meratakan kualitas pendidikan, hingga memperbaiki fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas.

“Kita mau ekonomi meningkat, kita mau tidak ada lagi yg hidup dibawah garis kemiskinan, pendidikan merata, tidak ada lagi ibu-ibu yang pusing cari sekolah untuk anak-anaknya setiap tahun ajaran baru,” katanya.

Calon Wali Kota usulan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut, AMAN juga akan memperbaiki sarana transportasi umum di Kota Makassar sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan.

BACA JUGA  Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

“Sarana transportasi kita akan kita perbaiki. Kalau transportasi bagus, nyaman dan aman, tidak perlumi bapak ibu pakai kendaraan pribadi lagi untuk kemana-mana dan kemacetan juga bisa teratasi,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu warga yang hadir, Hamidah mengapresiasi program AMAN karena dinilai jelas dan pro rakyat. Ia berharap pasangan Amri-Rahman bisa terpilih sehingga program-program tersebut bisa terealisasi.

“Saya sudah beberapa kali menghadiri sosialisasi pak, baru kali ini alhamdulillah saya betul-betul mendapatkan visi dan misi itu yang jelas,” ucapnya.

Sebelumnya, pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Amri Arsyid – Abdul Rahman Bando menggagas beberapa program unggulan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Makassar. Hal itu sejalan dengan tagline AMAN yakni “Kerja Sesuai yang Rakyat Butuhkan”. (*)

BACA JUGA  Muammar Gandi Pimpin PSI Sulsel Roadshow Keliling 24 Kabupaten/Kota, Target Menang Pemilu 2029
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  75 Komunitas Jawa Deklarasi Dukung Pasangan Seto – Rezky Di Pilwali Makassar

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Berbekal Pengalaman yang Matang, Seto-Rezki Nyatakan Siap Wakafkan Diri Untuk Makassar 2024

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel