Connect with us

Politics

Warga Majeling Wattang : SAR-KANAAH Harapan Baru untuk Sidrap Lebih Maju

Published

on

Kitasulsel—SIDRAP, — Kampanye Dialogis Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif-Nur Kanaah (SAR-KANAAH) di Kelurahan Majeling Wattang, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Kamis malam (24/10/2024), menarik perhatian warga masyarakat setempat.

Seribuan massa pendukung dan simpatisan yang hadir memenuhi arena kegiatan nampak takjub dengan janji-janji politik pasangan SAR-KANAAH yang diusung koalisi 11 partai politik maju di Pilkada Sidrap 2024 ini.

“Kami datang untuk masyarakat Sidrap. Kami siap memperbaiki daerah ini. In sya Allah, atas dukungan masyarakat Majelling Wattang, Sidenreng Rappang akan kita majukan kembali,” seru Syaharuddin Alrif yang akrab disapa dengan akronim namanya: SAR.

Didukung 14 rencana program kerja andalan, SAR menggebrak panggung dengan orasi politiknya di depan massa pendukungnya yang membeludak dan terus meneriakkan yel-yel kemenangan untuk pasangan Nomor Urut 2 ini.

Dalam orasinya, SAR kembali memaparkan visi-misi berisi 14 rencana program kerja dan berjanji akan memperhatikan nasib kaum petani dengan menjanjikan peluang peningkatan produktivitas hasil panen dan menstabilkan harga gabah.

BACA JUGA  Dengarkan Aspirasi Warga, Pasangan MAIKI Kunjungi Semua Desa dan Kelurahan Hingga Nginap di Rumah Warga di Sinjai

Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dua periode ini juga akan membangun jalan tani, memperbaiki jembatan, dan saluran irigasi, listrik masuk sawah, nenyalurkan bantuan bibit padi unggul, obat-obatan, dan racun hama serta menjamin kelancaran pengadaan pupuk bagi kebutuhan pertanian di Majelling Wattang.

Sementara di sektor pendidikan, Sekretaris Partai NasDem Sulawesi Selatan ini berjanji untuk menerapkan sekolah tanpa bayar dan ijazah Paket A, B, dan C bagi warga putus sekolah di segala tingkatan. “Ada beasiswa untuk anak kurang mampu hingga tingkat perguruan tinggi,” klaim SAR.

Di bidang pelayanan kesehatan, pasangan dengan tagline Restorasi Sidrap 2024, Menang Bersama SAR-KANAAH ini kembali menawarkan BPJS gratis sebagai program unggulan. “Anggaran untuk pelaksanaan program ini sekitar Rp70 milyar setahun. Kita sudah mendapat sokongan dari pemerintah pusat dan provinsi sebanyak 50 persen,.Tinggal sisanya kita tanggung,” lontar SAR.

BACA JUGA  Guna Memperkuat Strategis dan Soliditas Pilkada 2024, DPC Partai Demokrat Makassar Gelar Pendidikan Politik Untuk Kader

Untuk sektor infrastruktur, pasangan SAR-KANAAH akan membenahi peningkatan sarana jalanan, jembatan, fasilitas umum, dan prasarana lainnya. “Kita akan rubah tatanan kota dan desa yang perlu dibenahi agar lebih bermanfaat dan berfungsi untuk kemaslahatan masyarakat,” sebut SAR dalam paparannya yang disambut aplaus meriah dari warga.

Untuk sektor keagamaan, SAR berjanji akan memperhatikan dan meningkatkan insentif guru mengaji, imam dan perangkat masjid, dan pegawai syara’. “Begitu pula dengan anak santri di pondok-pondok pesantren dan rumah-rumah tahfidz bagi peghafal Al Quran akan kita bantu,” seru SAR.

Kandidat yang diusung Partai NasDem, Demokrat, PPP, PKS, Perindo, PAN, Hanura, Gelora, PSI, PDI-P, dan PBB ini juga berjanji akan memperhatikan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh pelaku ekonomi yang bergerak di bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui penyaluran bantuan modal dan peralatan-peralatan yang dibutuhkan.

BACA JUGA  1.000 Beasiswa dan 10.000 Skil Trening, Jubir INIMI: Pak Danny Beri Yang Terbaik, Wajib Dilanjutkan

“Saya juga akan membina peternak itik di Majelling Watang dengan memberikan bantuan bibit dan kandang kering, supaya hasil produksi telur meningkat secara signifikan,” kata SAR.

Sebelumnya, Calon Wakil Bupati Sidrap, Nur Kanaah mengatakan, jika mendapat amanah untuk duduk di pucuk pimpinan eksekutif, ia akan mengangkat pejabat yang berintegritas tinggi dan akuntabel, sehingga mampu menjalankan tugas dengan sesuai harapan.

“Kami akan menjalankan pemerintahan yang prorakyat dengan menghadirkan program-program yang dibutuhkan masyarakat,” ungkap mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidrap ini penuh semangat.

Nur Kanaah yang juga mantan Staf Ahli Bupati dan Kepala Dinas Perdagangan Sidrap ini juga berjanji akan memperhatikan nasib kaum perempuan dan memberdayakannya lewat program UMKM. Maju.

“Untuk itu, kami akan memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan berbagai keahlian bagi ibu-ibu dan remaja perempuan agar bisa berdayaguna dan memiliki pekerjaan supaya punya pendapatan ,” terang Nur Kanaah. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Workshop Nasional, Taufan Pawe Paparkan Rekomendasi Publik Hadapi Revisi Undang-undang Pemilu

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Sebuah workshop publik nasional bertajuk “Menuju Pemilu yang Adil dan Representatif” sukses diselenggarakan di Ballroom Hotel Unhas, Selasa (29/7/2025).

Acara ini bertujuan untuk menjaring masukan publik bagi revisi regulasi kepemiluan di Indonesia, dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka dan pemangku kepentingan.

Workshop ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Unhas, Prof. Farida Patittingi, menandakan dukungan penuh dari lingkungan akademik terhadap inisiatif penting ini.

Diskusi mendalam dalam acara ini menghadirkan penanggap dari berbagai latar belakang, termasuk Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, Taufan Pawe, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Perencana Madya Bappenas Republik Indonesia, Maharani.

Sesi pembahasan juga diperkaya oleh paparan dari Dekan FISIP Unhas serta dua narasumber ahli, Prof. Muhammad dan Endang Sari, keduanya dosen politik dari FISIP Unhas.

Dalam paparannya, Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, menyoroti pentingnya kesiapan Komisi II dan pemerintah dalam menghadapi Pilkada Serentak.

Ia menekankan pentingnya meminimalisir potensi permasalahan yang mungkin timbul selama proses penyelenggaraan Pilkada. Ia juga secara lugas menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggapnya sangat gamblang dalam pelaksanaannya, namun juga mengungkap beberapa kelemahan dalam Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA  Amri Arsyid Bersama Komedian Narji Sosialisasi Program Bantuan Modal Usaha 10 Juta

“Kami berharap, dengan putusan MK, kita buka semuanya sebelum masuk dalam sistem kepemiluan ke depannya.”

Pawe juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran, termasuk penggunaan ijazah palsu, yang menurutnya seharusnya tidak hanya dilihat dari syarat formalnya saja, melainkan juga harus ada verifikasi ijazah materil dan penelusuran yang lebih komprehensif.

“Penyelenggara harus berintegritas dan harus dibuat batasan tersendiri terkait keluasan dokumen. Kami mencoba merumuskan kewenangan penyelenggara untuk menentukan bukti tersebut,” tambahnya.

Kajian Akademik dan Usulan Perbaikan Sistem Pemilu

Diskusi dalam workshop ini tidak hanya berfokus pada evaluasi, tetapi juga pada perumusan solusi konkret. Beberapa poin penting yang mengemuka dari kajian akademik dan masukan publik meliputi:

Pertama, Perluasan Pemilihan: Diperlukan pembahasan mengenai perluasan skala pemilihan, termasuk untuk pemilihan presiden.

BACA JUGA  Warga Lautang Benteng Bersatu Menangkan SAR-Kanaah di Sidrap

Kedua,kolaborasi Lintas Lembaga: Pentingnya duduk bersama antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif untuk menyelaraskan arah revisi regulasi.

Ketiga, Kodifikasi UU Pemilu melalui Omnibus Law: Usulan untuk menyatukan berbagai regulasi kepemiluan dalam satu omnibus law yang komprehensif dan partisipatif.

Keempat, Revisi Adil, Demokratis, dan Inklusif: Penekanan pada prinsip keadilan, demokrasi, dan inklusivitas dalam setiap revisi regulasi.

Kelima, Evaluasi Sistem Pemilu dan Uji Coba Sistem Campuran: Mengkaji ulang sistem pemilu yang ada dan mempertimbangkan uji coba sistem campuran untuk mencari model terbaik.

Keenam, Rancangan Kalender Pemilu Nasional dan Daerah yang Realistis: Menyusun jadwal pemilu yang lebih terencana dan realistis, baik untuk tingkat nasional maupun daerah.

Ketujuh, Pembangunan Kapasitas Lembaga Penyelenggara dan Literasi Publik Digital: Meningkatkan kapabilitas KPU dan Bawaslu, serta memperkuat literasi digital masyarakat terkait pemilu.

Kedelapan Masukan Publik dan Akademisi Penting untuk Legitimasi: Menegaskan bahwa partisipasi publik dan sumbangsih pemikiran dari akademisi sangat krusial untuk membangun legitimasi proses dan hasil pemilu.

BACA JUGA  Perempuan Bangsa Sulsel Gelar Muswil ke V, Ketua PKB Sulsel Azhar Arsyad Titip Pesan Penting

Taufan Pawe menyatakan bahwa rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari workshop ini sejalan dengan semangat Komisi II DPR RI.

“Kami akan sharing semua yang pada hakikatnya apa yang ada dalam rekomendasi tersebut menurut kami sama dengan apa yang lagi semangat kami di Komisi II,” ujarnya.

Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait keserentakan pemilu (berdasarkan putusan MK nomor 55 dan 135), Pawe menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti apa yang menjadi keputusan MK. Ini simbol kenegaraan kita, MK itu lembaga negara yang punya kewenangan dan kapasitas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya efisiensi dalam setiap pelaksanaan pemilu ke depannya.

Workshop ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi penyusunan regulasi kepemiluan yang lebih baik, adil, dan representatif di masa mendatang, dengan mengedepankan integritas penyelenggara dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel