Politics
Bara JP Siap Menangkan Paslon MULIA di Pilwalkot Makassar

Kitasulsel–Makassar Pasangan Calon Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin & Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham dengan akronim MULIA kembali mendapatkan dukungan di Pilwali Kota Makassar Tahun 2024.
Kali ini mendapatkan dukungan dari Ketua Umum DPP Bara JP, Uje Gustaaf Patty dan Sekeretaris DPD Sulsel Muh. Fajaruddin serta Ketua DPC Makassar, Nasrul, M. Pertemuan berlangsung di Hotel Claro Makassar, Kamis (31/10/2024).

Diketahui bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada Tahun 2019-2024, oragnisasi ini masuk sebagai Tim pemenangan Jokowi Ma’ruf Daerah Sulsel.
Ketua Umum DPP Bara JP, Uje Gustaaf Fatty mengatakan bahwa Munafri Arifuddin adalah sosok pemimpin Calon yang energik, dan berbagai terobosan yang dilakukan demi untuk Kota Makkassar yang lebih Baik, Maju dan Sejahtera.

Sebelum maju di Pilwali Kota Makkassar, kata Uje, beliau masuk Caleg DPRD Provinsi Sulsel dan lolos menjadi Anggota DPRD Provinsi Sulsel, demi keinginan untuk memajukan dan mensejahterakan Masyarakat Kota Makassar, maka beliau memilih untuk mengudurkan diri sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulsel.
“Karena kedermawanannya sosok Munafri, yang mencalonkan diri di Pilwali Serentak, sangat dikenal masyarakat Kota Makassar,” jelas Ketum Bara JP, Uje Gustaaf Fatty.
Sementara Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menerima dukungan baik dari Ketua Umum DPP Bara JP Uje Gustaaf Patty bersama para pengurus Sulsel dan DPC Kota Makkassar.
Menurutnya, dukungan tersebut memberikan semangat dan energi baru bagi perjuangannya meraih kemenangan di Pilwali Kota Makassar 27 November 2024, untuk masyarakat Kota Makassar.
“Para Pengurus DPP Bara JP, baik tingkat Pusat, Sulse, dan Daerah Kota Makkassar memiliki banyak jaringan di Makassar, dan saya yakin dengan kerja kita semua akan memenangkan Mulia pada tanggal 27 November mendatang,”jelas Munafri Arifuddin.
Dengan dukungan yang terus mengalir, dari berbagai Tokoh, Pengusaha, Munafri arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) yang bernomor urut 1, semakin optimis dalam memenangkan Pilwali Kota Makkassar Tahun 2024.(*)
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login