Connect with us

Politics

PDIP Sulsel Mantapkan Ideologi Kader DPRD dalam Pendidikan Politik

Published

on

Kitasulsel–Makassar DPD PDI Perjuangan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan pendidikan politik kader tingkat madya yang dihadiri ratusan anggota DPRD dari partai berlambang banteng itu di Hotel Maxone Makassar, Jumat (1/11/2024).

Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Sulsel, Iqbal Arifin, mengatakan bahwa pendidikan politik ini adalah tahap madya dalam struktur kaderisasi partai.

Peserta kali ini adalah mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan politik di tingkat pratama, dan khusus bagi anggota DPRD, keikutsertaan dalam tahap ini menjadi kewajiban.

“Pendidikan politik ini akan membantu kader dalam memahami dan menjalankan kebijakan yang berpihak kepada rakyat,” ujar Iqbal.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat yang hadir membuka kegiatan menekankan pentingnya pendidikan politik bagi kader sebagai bagian dari komitmen partai untuk memperkuat ideologi, mempersiapkan kader dalam tugas publik, dan menjaga kualitas demokrasi.

BACA JUGA  Ribuan Warga Tallo Hadiri Sosialisasi Seto – Rezky, Keluhkan Masalah Air Bersih

“Rekrutmen dan pendidikan politik adalah dua tugas utama partai politik. Setelah itu, barulah kita menugaskan kader di jabatan publik, baik dalam struktural partai, eksekutif, maupun legislatif,” ujar Djarot.

Dia menegaskan bahwa partai politik yang kuat lahir dari kaderisasi berjenjang, yang memastikan kader-kader PDIP memiliki ideologi dan komitmen yang teguh dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

Dalam pendidikan kali ini, Djarot mengingatkan kader bahwa partai yang sehat akan menghasilkan demokrasi yang sehat pula. Dia menggarisbawahi bahwa PDIP harus konsisten menjalankan pendidikan politik, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Pendidikan politik ini adalah bagian dari ikhtiar untuk membangun kesadaran dan kesamaan ideologi di kalangan kader, khususnya di Sulawesi Selatan,” tambah Djarot.

BACA JUGA  Seto-Rezki Komitmen Kembangkan Wirausaha Emak-emak demi Peningkatan Kesejahteraan

Djarot juga menyebutkan bahwa PDIP bukanlah partai yang hanya muncul saat pemilu. Menurutnya, kemenangan PDIP dalam tiga pemilu terakhir menunjukkan komitmen partai untuk terus hadir di tengah rakyat dan menguatkan konsistensi ideologi kader.

“Partai yang kuat lahir bukan dari situasi yang nyaman, tapi dari pengalaman menghadapi berbagai tantangan,” demikian Djarot. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Penetapan Paslon Cabup-Cawabup di KPU Sinjai Berlangsung Tertutup

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Mantap! Usungan NasDem di Sulsel Menang Banyak di Pilkada Serentak 2024

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel