Connect with us

Pemkot Makassar

Operasi Pasar Murah Meriahkan HUT Kota Makassar, Disdag Sediakan Bahan Pokok Harga Terjangkau

Published

on

Kitasulsel–Makassar Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Makassar, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdag) Kota Makassar menggelar Operasi Pasar Murah yang bertujuan membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Kegiatan ini diselenggarakan melalui program Mini Distribution Centre “TOKOMODITI” yang berlangsung serentak di lima kecamatan, yaitu Biringkanaya, Manggala, Makassar, Tallo, dan Tamalate pada Kamis, (7/11/2024).

Kepala Disdag Kota Makassar, Arlin Ariesta, menyampaikan bahwa operasi pasar murah ini merupakan komitmen pemerintah dalam perayaan HUT Kota Makassar yang bertajuk ‘Makassar Tangguh Sejahtera dan Bahagia’.

“Dalam merayakan HUT kota, Pemerintah Kota Makassar ingin semua masyarakat merasakan euforia perayaan yang bermanfaat untuk mereka. Jadi berbagai OPD melakukan berbagai program, salah satunya Dinas Perdagangan melalui operasi pasar murah ini,” ujarnya.

BACA JUGA  Indira Yusuf Ismail Jenguk Penderita Lumpuh Layu dan Hidrosefalus di Banta-bantaeng

Dalam operasi pasar ini, Arlin mengatakan sejumlah 417 masing-masing kebutuhan pokok tersedia dengan harga yang lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) atau harga acuan pasar (HAP).

“Misalnya, minyak goreng ukuran 1 liter dijual seharga Rp15.000, gula pasir 1 kilogram seharga Rp17.000, dan beras 5 kilogram dijual dengan harga Rp58.000,” sebutnya.

Arlin mengatakan program ini bekerjasama dengan TPID kota Makassar, Bulog dan Bank Indonesia serta pihak Kecamatan yang menjadi lokus pelaksanaan kegiatan.

“Semua barang tersebut disuplai oleh distributor terpercaya untuk menjamin kualitas dan ketersediaan barang. Kami berharap masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang terjangkau,” ujarnya.

Menurutnya, operasi pasar ini bukan hanya untuk memeriahkan HUT Kota Makassar, tetapi juga untuk membantu ekonomi rumah tangga.

BACA JUGA  Pemkot Makassar dan Tiga Kampus Besar di Sulsel Persiapkan Kerja Sama Kelurahan Cinta Statistik

“Program ini kembali hadir untuk meringankan beban ekonomi masyarakat dengan menyediakan bahan pokok berkualitas dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran. Langkah ini juga untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok di tengah tantangan inflasi,” jelasnya.

Selain itu, katanya, operasi pasar murah ini juga menjadi upaya untuk memperkuat ketahanan pangan di Kota Makassar.

“Melalui program ini bahan pokok dapat didistribusikan secara cepat dan merata ke seluruh wilayah kota, sehingga masyarakat di berbagai kecamatan dapat merasakan manfaatnya secara langsung,” ujarnya.

Kegiatan operasi pasar murah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat di lima kecamatan tersebut. Seorang warga Kecamatan Makassar, Ibu Sari, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah.

BACA JUGA  Indira-Danny Khidmat Ikuti Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan ke-79 RI di Rujab Gubernurnya

“Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Harga-harganya jauh lebih murah, dan ini sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Dengan terselenggaranya Operasi Pasar Murah ini, diharapkan masyarakat dapat terbantu secara ekonomi sekaligus merayakan euforia HUT Kota Makassar ke-417 tahun. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Munafri Hadiri Festival Hutan Toraja: Persaudaraan Kita Lebih Kuat dari Perbedaan

Published

on

Kitasulsel–TORAJAUTARA Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri langsung perayaan Festival Hutan Toraja yang digelar di Hutan Tandung Nanggala, Toraja Utara, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Gereja Toraja, dengan tema “Merawat Bumi Rumah Bersama.”

Dalam testimoni sambutannya, Wali Kota Munafri mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh jemaat Gereja Toraja. Ia menegaskan bahwa Gereja Toraja memiliki peran penting dalam kehidupan sosial keagamaan di Kota Makassar.

“Saya Munafri Arifuddin (Wali Kota Makassar), mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-78 Gereja Toraja. Dan selamat melaksanakan festival hutan Toraja,” ucap Munafri di lokasi kegiatan, Toraja Utara.

Tak sekadar seremoni keagamaan, momen ini menjadi ruang perjumpaan lintas iman, lintas daerah, dan lintas latar belakang.

Hadir langsung dalam perayaan tersebut, Munafri juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga toleransi dan harmoni dalam keberagaman.

“Di Kota Makassar, gereja yang paling banyak adalah Gereja Toraja, dengan jumlah jemaat yang besar. Ini merupakan aset dan modal dasar bagi pemerintah kota untuk membangun Makassar secara bersama-sama,” ujar Munafri.

BACA JUGA  Indira Yusuf Ismail Jenguk Penderita Lumpuh Layu dan Hidrosefalus di Banta-bantaeng

Lebih lanjut, Munafri menekankan bahwa Kota Makassar menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman.

Ia menyampaikan bahwa perbedaan ideologi, agama, dan latar belakang bukanlah penghalang untuk membangun persaudaraan dan kemanusiaan.

“Yang membedakan kita hanya ideologi, tapi persaudaraan dan kemanusiaan harus kita tempatkan di atas segala-galanya. Makassar adalah rumah kita semua,” tambahnya.

Perayaan ini menjadi momentum penguatan nilai-nilai persaudaraan lintas daerah dan agama, serta penegasan komitmen bersama dalam menjaga bumi dan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Appi juga mengajak seluruh warga Makassar, khususnya jemaat Gereja Toraja, untuk terus menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah perbedaan.

“Kami tidak pernah membedakan asal-usul, agama, atau warna kulit. Semua harus bersatu dalam harmoni keberagaman. Mari bersama-sama membangun Makassar yang kita cintai ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengenang momen kebersamaan sebelum ia menjabat sebagai Wali Kota, termasuk kedekatannya dengan pimpinan Sinode dan jemaat Gereja Toraja.

BACA JUGA  Walikota Makassar dan Dirjen Cipta Karya Tinjau IPAL Losari

“Sebelum saya jadi Wali Kota, ulang tahun saya bahkan dirayakan di Sinode. Saya merasa sudah jadi bagian dari keluarga besar Gereja Toraja,” kenang Appi.

Festival Hutan Toraja ini turut dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni. Dalam sambutannya, Menteri Raja Juli menekankan pentingnya pelibatan tokoh agama dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan hutan berkelanjutan.

“Menjaga alam adalah bagian dari ajaran keagamaan. Saya berharap para tokoh agama dapat mengajarkan kepada umatnya tentang pentingnya menjaga hutan dan alam,” ujarnya.

Menurutnya, pelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan panggilan moral dan spiritual bagi seluruh masyarakat.

“Saya diberikan amanah oleh pak Presiden Prabowo untuk menjaga hutan melalui kebijakan dan kewenangan yang ada. Tapi secara kultural, peran tokoh agama sangat besar dalam mendorong kesadaran manusia menjaga alam,” tambah Raja Juli.

Ia juga menggarisbawahi potensi besar wilayah hutan di Toraja Utara untuk dikelola sebagai kawasan ekowisata berbasis kearifan lokal. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini diyakini dapat menjadi contoh harmonisasi antara pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA  Ketua TP PKK Makassar Apresiasi Budidaya Pangan di Longwis Asoka dan Ichinomia

“Wilayah ini sangat potensial menjadi ekowisata hutan. Kalau dikelola dengan baik, akan memberi manfaat ekologis sekaligus ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.

Festival Hutan Toraja yang menjadi bagian dari perayaan HUT ke-78 Gereja Toraja ini, sekaligus menjadi momentum penguatan peran agama dan budaya dalam menjaga bumi sebagai rumah bersama.

Setelah rangkaian sambutan dan perayaan, kegiatan dilanjutkan dengan aksi simbolis penanaman pohon di kawasan Hutan Tandung Nanggala.

Penanaman ini menjadi bentuk nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus upaya menghadirkan solusi ekologis bagi wilayah sekitar.

Aksi tanam pohon tersebut diharapkan menjadi awal dari gerakan yang lebih luas untuk memperkuat fungsi hutan sebagai penopang kehidupan, penyimpan air, dan penahan banjir.

Kegiatan ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel