Connect with us

Politics

Blusukan ke Pasar Rappang, Syaharuddin Alrif Janji Turunkan Pajak dan Merenovasi Pasar Jika Terpilih di Pilbup Sidrap 2024

Published

on

Kitasulsel–SIDRAP Calon Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif (SAR) melanjutkan agenda blusukan dengan mengunjungi Pasar Rappang, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap, pada Minggu (17/11/2024).

Dalam kunjungan ini, Syaharuddin berdialog langsung dengan para pedagang untuk mendengar keluhan dan harapan mereka.

Salah satu pedagang, Ibu Justi, mengungkapkan aspirasi yang sudah lama menjadi perhatian para penjual di pasar tersebut.

Ia berharap jika pasangan SAR-Kanaah terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sidrap, mereka dapat menurunkan pajak pasar, merenovasi Pasar Sentral Rappang yang kerap dilanda banjir, serta memperbaiki pengelolaan sampah di Pasar Sentral Pangkajene.

Komitmen Perubahan untuk Sidrap

Dalam dialognya, H. Syaharuddin Alrif menegaskan bahwa sejak menjabat sebagai anggota DPRD Sulsel, ia selalu memiliki niat untuk membawa perubahan positif bagi Kabupaten Sidrap.

BACA JUGA  Warga Majeling Wattang : SAR-KANAAH Harapan Baru untuk Sidrap Lebih Maju

Ia bahkan mengaku sering turun langsung ke lapangan untuk menindaklanjuti berbagai persoalan, termasuk memperbaiki jalan pasar yang rusak dengan menggunakan dana pribadi.

“Alhamdulillah, berbagai keluhan warga, termasuk kerusakan jalan di pasar, sudah kami tangani. Namun, masih ada tantangan seperti sampah yang berserakan akibat keterlambatan pengangkutan dan pajak pasar yang terlalu tinggi,” ujar Syaharuddin.

Ia menambahkan bahwa pasar adalah simbol perekonomian daerah. Pasar yang tertata dengan baik, penjualan yang meningkat, dan pajak yang terjangkau akan menciptakan perekonomian daerah yang lebih stabil dan kuat.

Rencana Jika Terpilih

Syaharuddin berkomitmen, jika terpilih menjadi Bupati Sidrap, ia akan menurunkan pajak pasar, memprioritaskan renovasi pasar yang rawan banjir, dan memaksimalkan pengelolaan sampah.

BACA JUGA  Penetapan Paslon Cabup-Cawabup di KPU Sinjai Berlangsung Tertutup

“Pendapatan masyarakat di pasar menurun, dan itu harus menjadi perhatian serius. Kami akan memastikan pajak pasar lebih ringan sehingga bisa meringankan beban para pedagang. Renovasi dan penataan sampah juga akan menjadi prioritas utama untuk menciptakan pasar yang bersih dan nyaman,” pungkasnya.

Blusukan ini mendapat respons positif dari para pedagang yang berharap pasangan SAR-Kanaah dapat membawa perubahan nyata bagi Kabupaten Sidrap ke depannya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Politics

Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.

Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

BACA JUGA  Dermaga dan Air Bersih Jadi Fokus Seto untuk Warga Pulau

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.

Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.

BACA JUGA  Hadiri Pelantikan Pengurus NU Sulsel, Ilham Fauzi: Garis Terdepan Penjaga Kebhinekaan

Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel