Politics
Guna Memperkuat Strategis dan Soliditas Pilkada 2024, DPC Partai Demokrat Makassar Gelar Pendidikan Politik Untuk Kader

kitasulsel–MAKASSAR Dalam upaya memperkuat strategi dan soliditas menuju Pilkada 2024, DPC Partai Demokrat Kota Makassar menggelar Pendidikan Politik yang berlangsung pada 17-18 November 2024 di Hotel M Regency, Makassar.
Ajang pembekalan ini menjadi momentum penting untuk konsolidasi kader sekaligus monitoring persiapan menjelang hari pemungutan suara pada 27 November mendatang.

Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri dari DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan, yaitu Andi Januar Jaury Darwis dan Zulkarnain Paturuni, yang memberikan motivasi dan arahan strategis bagi seluruh kader.
Ketua DPC Partai Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja keras kader untuk mendukung pasangan calon nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham, yang diusung oleh Demokrat.

“Tanggal 27 November adalah momentum besar bagi kita. Ini adalah jembatan menuju kemenangan di Pilkada. Sebagai partai pengusung Appi-Aliyah, kita harus bergerak total untuk memenangkan pasangan ini,” tegas Adi Rasyid.
ARA-sapaan akrab mantan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar ini juga mengingatkan kader untuk memastikan partisipasi masyarakat pada hari pencoblosan nanti.
“Saya berharap pendidikan dan konsolidasi ini menjadi bekal bagi semua kader. Jangan lupa ajak keluarga dan kerabat datang ke TPS. Mau hujan atau panas, tetap harus mencoblos,” serunya.
“Percuma kita teriak-teriak di luar, Wattunnami Mulia, Appi Aliyah menang, tapi kalau kita tidak mencoblos, percuma ji,” tambah ARA.
Sementara, Ketua Bappilu DPD Partai Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Darwis, dalam pemaparannya mengapresiasi kekuatan kader Demokrat di Sulawesi Selatan.
Dengan pendekatan strategis yang dibangun melalui pendidikan politik ini, kata Januar, Demokrat Makassar optimis mampu menggerakkan mesin partai untuk memenangkan pasangan MULIA di Pilkada 2024.
Acara ini menjadi bukti komitmen Demokrat dalam menciptakan soliditas dan sinergi, menjadikan Pilkada sebagai ajang pembuktian kekuatan partai untuk terus melayani dan berkontribusi bagi masyarakat.
“Sulsel adalah lumbung kader yang luar biasa. Meski di Pileg lalu kita sempat mengalami penurunan, tapi integritas Partai Demokrat tetap menjadi andalan masyarakat. Kami yakin kader Demokrat mampu menjaga kepercayaan ini, cetusnya. (*)
Politics
Catatan Redaksi: Janji Politik: Dari Harapan Menuju Kenyataan

Kitasulsel—Makassar—Janji politik selalu menjadi magnet utama dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. Masyarakat menaruh harapan besar pada sederet program kerja yang ditawarkan, karena dari situlah terbit secercah keyakinan akan perubahan. Namun, di balik gegap gempita kampanye dan pidato politik, ada realitas yang kerap luput dipahami: tidak semua janji bisa langsung diwujudkan begitu seorang pemimpin dilantik.
Butuh waktu, proses, serta kedewasaan dalam menyikapinya. Penyelarasan antara janji politik dengan kekuatan anggaran daerah bukan perkara sederhana. Program kerja yang telah tertuang dalam dokumen perencanaan membutuhkan sinkronisasi dengan postur anggaran, mekanisme regulasi, hingga prioritas pembangunan yang disepakati bersama. Walau terkesan lambat, pada dasarnya roda implementasi tetap bergerak, dan janji politik perlahan menemukan jalannya untuk terealisasi.

Sebagian masyarakat kerap menilai janji politik sebagai sesuatu yang seharusnya segera terwujud begitu jabatan diemban. Padahal, dalam praktik pemerintahan, tidak ada kebijakan yang bisa berdiri sendiri tanpa mempertimbangkan aspek keuangan daerah. Keinginan mempercepat realisasi harus berhadapan dengan aturan, tata kelola, serta skema pembiayaan yang terbatas.
Sesungguhnya, tidak ada kepala daerah yang tidak ingin janji politiknya segera terwujud. Semua pemimpin tentu ingin meninggalkan jejak nyata di tengah masyarakat. Namun, kendala sering kali hadir dari kebijakan internal pemerintahan itu sendiri: mulai dari proses perencanaan anggaran, koordinasi antar-lembaga, hingga keterbatasan fiskal. Di sinilah pentingnya kedewasaan publik dalam memandang dinamika politik dan pembangunan.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, penyelarasan antara program kerja dengan kemampuan anggaran tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Sebab, tergesa-gesa dalam memenuhi janji justru berisiko menimbulkan pelanggaran pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas dan transparansi menjadi fondasi penting agar realisasi program benar-benar berdampak positif, bukan sekadar mengejar pencitraan.
Pada akhirnya, janji politik bukan sekadar kata-kata manis di masa kampanye, melainkan amanah yang membutuhkan perjalanan panjang. Di dalamnya ada proses belajar, kesabaran, dan kesungguhan. Bagi masyarakat, memahami bahwa perubahan tidak bisa terjadi dalam sekejap adalah bentuk kedewasaan politik. Bagi kepala daerah, menepati janji dengan penuh tanggung jawab adalah wujud integritas yang sesungguhnya.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login