Connect with us

NEWS

Perdana Temu Konstituen Melalui 4 Pilar, Anggota DPR RI Deng Ical Ucapkan Terima Kasih

Published

on

Kitasulsel–Makassar Anggota DPR RI Komisi I Fraksi PKB, Syamsu Rizal MI menemui konstituennya dalam acara sosialisasi 4 pilar MPRI-RI yang diselenggarakan di Makassar, Minggu (25/11/2024) malam.

Ratusan konstituen berasal dari perwakilan beberapa kecamatan di Makassar antusias mengikuti sosialisasi sekaligus bertatap muka langsung dengan Deng Ical sapaan Syamsu Rizal MI.

Ini adalah sosialisasi perdana Deng Ical bersama konstituennya di Makassar sejak dilantik anggota DPR RI 1 Oktober 2024 lalu. Pasca dilantik, Deng Ical secara marathon menggelar rapat.

Mulai rapat paripurna penentuan ketua dan wakil ketua DPR RI, kemudian rapat fraksi, komisi, pelantikan presiden hingga rapat bersama mitra di komisi.

“Alhamdulillah kita dipertemukan dengan keadaan sehat walafiat. Saya ingin berterima kasih kepada kita semua yang telah berjuang, mengorbankan waktu, fikiran, dan tenaga pada pemilu 2024. Alhamdulillah berkat perjuangan dan doata semua, kami terpilih,” ungkap Deng Ical.

BACA JUGA  Nekat Haji Lewat Jalur Belakang, Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah

Turut pula dihadiri Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sulsel, Azhar Arsyad, Pengurus DPW PKB Irfan Ilyas, Tenaga Ahli (TA), maupun relawan, dan sahabat DI (Deng Ical).

Menurut Deng Ical, pertemuan ini adalah awal dan akan berlanjut terus hingga lima tahun kedepan.

“Intinya adalah bagaimana menjaga hubungan antara Anggota DPR-nya kita dengan seluruh pengurus partai di tingkat kecamatan, ranting dan seluruh anak ranting dan juga keluarga-keluarga binaan,” ungkapnya.

Momentum ini juga bagian menyerap aspirasi untuk memastikan semua program dan janji politik yang dibangun PKB agar memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Kami ingin memastikan semua urusan masyarakat melalui janji politiknya PKB ini bisa dideteksi lebih cepat. Ada anak tidak sekolah karena biaya, itu mesti kita tanggung,” sambungnya.

BACA JUGA  Ratu Nurhilma Thalita: Dari Atlet Taekwondo hingga Juara Harapan Ana Dara Malebbi

Deng Ical mengungkapkan setelah Pilkada 2024, event politik baru akan kembali dilakukan 2029 mendatang. Artinya hingga 2029 tidak adalagi konsolidasi langsung.

“Jadi kita mesti membuat saluran supaya kita terkoneksi terus. Kita semua ini adalah set-asetnya partai. Karena yang paling berharga di partai itu adalah pemilihnya. Konstituennya kita semuanya. Yang berjuang di bawah itu kita semuanya,” ucap Deng Ical mengapresiasi.

Sementara Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Aryad menambahkan posisi PKB adalah merajut membangun konstituen dengan partai.

Apalagi, stiga masyarakat dengan partai pada umumnya ketika sudah dicoblos dan tepilih akan lupa, itu yang akan dihilangkan.

“Alahamdulillah hampir semua anggota dprd PKB yang terpilih adalah aktivis, yang memiliki sensistivitas tinggi. Lama menderita dan merasakan penderitaan dan masalah di masyarakat sehingga akan mampu memperjuangkannya,” kata Azhar.

BACA JUGA  Komisi X DPR Dorong Regulasi Usai MK Wajibkan Sekolah Gratis

Azhar menambahkan, agar masyarakat yang telah mendukung dan berjuang sama-sama untuk tetap mengawal terua anggota DPR khususnya PKB.

“Kalau kita dukung janganki tinggalkan, ingatkan terus. Kami semua harus selalu diingatkan, karena kalau sudah dikekuasaan kadang lupa,” pesan Azhar.

Diakhir sambutannya, Azhar menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat di Sulsel kepada PKB.

Perolehan kursi tahun 2024 ini mengalami peningkatan di kabupaten kota, untuk provinsi mendapat pimpinan dan DPR RI tetap bertahan 2 kursi.

“Terima kasih atas dukungannya, amanah ini akan dimaksimalkan untuk mengabdi ke masyarakat. Terima kasih, terima kasih,” tutup pria berkacamata ini. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

NEWS

Jusuf Kalla: Perang Sebabkan Ekonomi Dunia Menurun

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla alias JK menegaskan, sejumlah peristiwa perang memicu terjadinya penurunan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Bagi JK, hal itu tentu menjadi tantangan nyata bagi mahasiswa yang baru saja sarjana.

JK menyebutkan sejumlah negara yang saat ini berperang, seperti antara Rusia-Ukraina, Israel-Gaza, India-Pakistan beberapa bulan lalu dan terkini antara Israel-Iran.

“Dunia saat ini penuh dengan gejolak dan juga di negeri kita (Indonesia). Suatu masa depan yang tidak mudah dengan akibat terjadinya peperangan,” kata JK saat menyampaikan orasi ilmiah dihadapan ribuan wisudawan Universitas Nasional (Unas) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Minggu, 15 Juni 2025.

BACA JUGA  Usaha Karangan Bunga di Makassar Ludes Terbakar: 3 Titik Terdampak

JK menambahkan, peperangan memicu dunia menjadi krisis. Sebagai bagian kehidupan dunia ini, Indonesia, kata JK, tentu saja ikut mengalami krisis. Bahkan selain masalah luar negeri, Indonesia juga menghadapi masalah-masalah dalam negeri.

“Di dalam negeri, harga akibat perang ini maka produk kita semua mengalami penurunan seperti mineral, batubara, nickel dan tembaga. Semua mengalami penurunan,” sebutnya.

Penurunan harga itu membuat masalah besar bagi Indonesia. Karena otomatis berdampak pada penerimaan negara dalam bentuk pajak.

“Apa akibat semua itu, kalau negara kekurangan penerimaan pajak maka pemerintah melakukan efisiensi. Efisiensi pada dasarnya adalah mengurangi pembangunan, infrastruktur dan sebagainya,” papar JK lagi.

Faktor kedua, kata JK, Indonesia makin berat karena dampak hutang dari pemerintahan sebelumnya. Pasalnya saat perdagangan menurun, penerimaan pajak menurun, pembangunan menurun, juga membuat kesempatan bekerja menurun.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Peroleh Ancaman saat Gagas Program Makan Bergizi Gratis

“Banyak perusahaan terpaksa mengurangi kegiatannya. Seperti hotel, kuliner, ekspor, produktifitas pabrik tekstil dan semua begitu,” ungkapnya.

“Dengan kondisi tersebut kemampuan negara untuk membayar ikut berkurang,” imbuh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia 1999–2000 ini.

Lebih jauh JK juga menyentil kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurut JK, kebijakan tersebut tidak hanya melawan dunia tapi juga menyebabkan perlawanan dari Amerika sendiri.

“Karena kebijakan ekonominya yang tidak punya dasar ekonomi sama sekali, tapi selalu didasari politik,” tutup JK.(*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel