Connect with us

Kementrian Agama RI

HUT DWP Kemenag, Menteri Agama Cerita Istri Fir’aun dan Nabi Nuh

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-25 di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta. Perayaan ini dibarengi dengan peringatan hari Ibu ke-96.

Hadir, seluruh pengurus DWP Kemenag, Sekjen Kemenag, M Ali Ramdhani, serta para pejabat eselon I, II, dan jajaran pengurus DWP Kemenag.

Menag kembali mengingatkan agar DWP Kemenag bisa lebih mandiri. “Saya mengapresiasi kegiatan ini. Jangan sampai DWP Kemenag lebih berkuasa daripada suaminya,” kata Menag Nasaruddin Umar, di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

“Suami-suami para ibu-ibu sangat hebat menjalankan tugas dan jabatannya di Kementerian Agama,” sambungnya.

Menag Nasaruddin Umar lalu bercerita istri Fir’aun dan istri Nabi Nuh. Diterangkan dalam Al Qur’an, contoh yang beriman di mata Tuhan, adalah istrinya Fir’aun, dan perempuan paling kafir adalah istrinya Nabi Luth.

BACA JUGA  Hadiri Seminar Internasional di Wajo, Pejabat Kemenag RI Takjub Melihat Pondok Pesantren As'adiya

“Dikisahkan dalam Al Quran. Istri Fir’aun mampu meyakinkan Fir’aun yang begitu kejam, bahwa Nabi Musa kecil itu adalah hidayah. Dia sangat sayang kepada Fir’aun, walau Fir’aun sangat kejam. Fir’aun luluh dengan istrinya yang sangat cerdas,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Ada juga kisah perempuan yang paling kafir, yaitu istri Nabi Nuh. Dia suka mengambil barang rampasan suaminya. Bahkan, ketika Nabi Nuh membuat perahu di darat, Nabi Nuh dicemooh banyak orang kenapa membuat perahu di darat bukan dilaut/pantai. Suaminya dianggap orang gila.

“Hikmah cerita ini adalah orang yang mempengaruhi anak dan suaminya itu sama seperti istrinya Nabi Nuh,” kata Menag Nasaruddin Umar.

BACA JUGA  Penerimaan Mahasiswa Baru di 58 PTKIN Dibuka Serentak, Ini Jadwalnya

Menag berharap, pengurus DWP Kemenag mencontoh sikap Siti Aisyah. Dia sabar, diuji kemewahan dan kenikmatan. Kepada para suami, agar memberikan kesempatan kepada istrinya untuk berkreasi. Para suami akan bangga ketika istrinya bisa menempatkan diri dimana saja dan kapanpun.

“Ibu-ibu DWP, jadilah kebanggaan suaminya. Pelopor untuk menegakkan kebathilan bagi suami. Beranilah menolak ketika ada yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Jangan pilih-pilih orang, jadilah seperti Siti Aisyah yang selalu bersikap lembut. Burung tidak bisa terbang, ketika tidak memiliki dua sayap, apalagi satu sayap. Sayap syukur dan sayap Sabar. Insya Allah Kemenag akan hijrah dan semakin baik,” tegas Menag Nasaruddin Umar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar Ajak Bangsa Jaga Kerukunan di HUT ke-31 KCBI

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi keynote speaker dalam acara Sambung Rasa & Silaturahmi Ulang Tahun ke-31 Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia (KCBI) bersama Ketua KCBI Hartati Murdaya, Senin (18/8/2025). Acara yang digelar di Jakarta ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Dalam sambutannya, Menag menekankan pentingnya mengajarkan agama dengan landasan cinta, bukan kebencian.

“Jika kita mengajarkan agama, agama apapun juga, harus disertai cinta satu sama lain. Jadi kalau cinta melekat di dalam diri setiap orang, cinta masuk ke dalam hati, maka apapun akan terlihat indah,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemendikbud, anggota DPR dan DPD, serta jajaran pejabat KCBI.

BACA JUGA  Menag RI Apresiasi Bantuan 100 Ton Kurma Dari Kerajaan Arab Saudi

Menag menegaskan, agama tidak bisa dibesarkan dengan kebencian karena hal itu justru bertentangan dengan nilai luhur ajaran agama.

“Kalau mengajarkan agama, jangan mengajarkan kebencian. Karena itu bertentangan dengan ajaran yang kita ajarkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pluralitas yang sangat tinggi, namun harus mampu menjadi contoh dunia dalam menjaga persatuan dan harmoni.

“Kita bisa tercerai-berai dari segi pulau-pulau, tetapi ya bhinneka tunggal ika itu. Tidak ada satu negara yang seplural Indonesia. Tapi kita juga ingin berobsesi, tidak ada negara yang seharmonis Indonesia,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh bangsa untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik.

BACA JUGA  Menag: Universalitas Ajaran Buddhis Jadi Sendi-Sendi Kearifan Lokal Dunia

“Mari kita kompak, harmoni satu sama lain. Jangan ada gontok-gontokan. Jangan sampai terjadi ketegangan, apalagi perang saudara. Itu akan kembali ke titik nol. Indonesia tidak boleh kembali ke titik nol,” pesan Menag.

Menurutnya, Kementerian Agama memegang peran penting dalam menjaga kerukunan. “Tidak ada artinya pembangunan apapun kalau tidak rukun. Karena itu, Kementerian Agama sangat kunci di republik ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua KCBI Hartati Murdaya mengajak umat Buddha dan seluruh bangsa Indonesia untuk saling membantu di tengah tantangan global.

“Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia mengajak semua umat muda dan saudara-saudara sebangsa dan sekeluarga merakita supaya yang kuat membantu yang lemah,” katanya.

BACA JUGA  Sekjen Kemenag dan Stafsus/Tenaga Ahli Menag Wakili Prof Nasaruddin Umar di KTT Islam-Budha di Kamboja

Hartati juga menilai Indonesia kini berada di persimpangan sejarah yang penuh tantangan akibat perubahan teknologi dan dinamika global.

“Kita berdoa Indonesia selamat, Indonesia jaya, tetap maju dan bahagia,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel