Connect with us

NEWS

Presiden Prabowo Kritik Keras Vonis Ringan Harvey Moeis, Singgung Jaksa Agung

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Presiden Prabowo Subianto mengkritik vonis ringan Harvey Moeis.

Prabowo pun sempat menyebut sikap Jaksa Agung terkait kasus korupsi Rp300 triliun tersebut.

“Tolong Jaksa Agung (ST Burhanuddin) naik banding gak? Naik! Vonisnya 50 tahun, kira-kira begitu,” kata Prabowo di Jakarta, Senin (30/12/2024).

Dia pun meminta agar hakim dan pihak terkait tidak memberi vonis ringan.

“Dan saya mohoin ya kalau sudah jelas, jelas melanggar mengakibatkan kerugian triliunan ya semua unsur lah. terutama hakim-hakim, vonisnya jangan terlalu ringan lah,” kata dia.

Sementara itu, pihak Kejagung telah menyatakan banding atas vonis 6,5 tahun penjara Harvey Moeis.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar menjelaskan alasan pihaknya mengajukan banding. Menurutnya, putusan dianggap belum penuhi rasa keadilan di masyarakat.

BACA JUGA  Pemerintah Berencana Bangun Hunian Apartemen Kategori Rumah Subsidi

“Adapun alasan menyatakan banding terhadap 4 Terdakwa karena putusan pengadilan masih belum memenuhi rasa keadilan masyarakat,” kata Harli. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

NEWS

Wali Kota Makassar Apresiasi Wina, Perempuan Pertama Indonesia yang Jadi Manajer Klub di Level Asia

Published

on

Kitasulsel—Makassar— Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa dunia sepakbola tidak hanya menjadi ajang adu keterampilan, tetapi juga ruang pembelajaran bagi akademisi dan profesional. Hal itu ia sampaikan dalam sambutan resminya, Kamis (30/10/2025), sembari memberikan apresiasi khusus kepada A. Widya Warsa Syadzwina, sosok perempuan Makassar yang baru saja meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Hasanuddin.

Menurut Munafri, sepakbola mencerminkan nilai-nilai penting seperti manajemen, kolaborasi, dan disiplin yang bisa diterapkan di berbagai bidang kehidupan.

“Inilah dunia sepak bola, yang bisa memberikan banyak sekali harapan, dan selalu menjadi contoh di setiap tema yang berhubungan dengan tim,” ujarnya.

Ia menilai, perkembangan sepakbola modern kini menuntut sinergi antara pengalaman praktis dan pendekatan ilmiah berbasis sports science. Pendekatan akademik itu, kata Munafri, menjadi kunci agar sepakbola Indonesia dapat bersaing di level nasional maupun internasional.

BACA JUGA  Edukasi PHBI dan Penyebaran Penyakit Menular, PDUI Sulsel Gelar TOT Bareng Guru UKS di Makassar

Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga menyoroti masih sedikitnya perempuan yang terlibat langsung dalam dunia sepakbola, terutama dari sisi akademis dan ilmiah. Karena itu, ia mengapresiasi capaian Wina—sapaan akrab Widya—yang dinilai mampu menembus batas peran perempuan di industri olahraga.

“Masih sedikit perempuan yang memahami sepak bola dari sisi sports science. Karena itu saya sangat mengapresiasi kehadiran perempuan-perempuan seperti Wina yang mampu menembus batas tersebut,” tegas Munafri.

Munafri juga mengenang masa-masa ketika dirinya bekerja sama dengan Wina di dunia sepakbola profesional. Ia menyebut Wina sebagai sosok pekerja keras dan berintegritas tinggi yang telah memberikan kontribusi besar bagi pengelolaan klub, baik di tingkat nasional maupun Asia.

BACA JUGA  Tamsil Linrung: Municipal Bond Alternatif Genjot Pertumbuhan Ekonomi 8%

“Selama saya bekerja sama dengan Wina, saya melihat langsung bagaimana ia mengurus media, mengatur klub, dan menjaga koordinasi tim. Menurut saya, ia adalah perempuan pertama di Indonesia yang menjadi manajer klub di tingkat Asia. Itu tidak mungkin dicapai kalau tidak ada potensi besar dan semangat belajar di dalam dirinya,” ujarnya.

Dengan latar akademik yang kuat serta pengalaman praktis di lapangan, Wina diharapkan terus memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan komunikasi olahraga, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda dan perempuan Indonesia untuk berkiprah lebih jauh di dunia sepakbola.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel