Connect with us

Kabupaten Wajo

Tindak Lanjuti Aspirasi Soal Layanan Kesehatan, Komisi I lV DPRD Wajo Gelar RDP

Published

on

Kitasulsel–WAJO Komisi IV DPRD Wajo menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), Rabu (8/1/2025).

Rapat dengar pendapat umum ini menghadirkan Direktur BPJS Kesehatan, Direktur RSUD Siwa, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wajo dan Direktur RSUD Lamaddukelleng Sengkang.

Ketua Komisi IV DPRD Wajo, AD Mayang mengatakan, RDP Umum ini merupakan tindak lanjut aspirasi dari Ketua Purnawirawan Polri Kabupaten Wajo, terkait pelayanan kesehatan di RSUD Lamaddukelleng.

“Masyarakat mengeluhkan masalah pelayanan fisioterapi di RSUD Lamaddukelleng yang katanya berubah. Sebelumnya fisioterapi dilayani dua kali seminggu, sekarang hanya satu kali,” ungkap Legislator Demokrat tersebut.

Sementara, Wakil Ketua Komisi IV, Andi Rustan menjelaskan, keluhan masyarakat terhadap pelayanan fisioterapi di RSUD Lamaddukelleng adalah miskomunikasi.

BACA JUGA  Bupati Wajo Hadiri Ngaji Perdana Kurikulum Cinta dan Wisuda Tahfiz As’adiyah Sengkang

“Setelah kita lakukan RDP dengan menghadirkan semua pihak terkait, semua sudah terjawab. Ternyata pelayanan tidak ada yang berubah, RSUD tetap melayani dua kali seminggu,” ungkap Politisi Golkar ini

Hanya saja lanjut Andi Rustan, untuk pelayanan fisioterapi yang menggunakan Kartu BPJS Kesehatan harus melalui rekomendasi dokter spesialis.

“Cuma, untuk layanan fisioterapi medik menggunakan BPJS Kesehatan itu harus ada surat rujukan dari dokter spesialis yang memeriksa dan memperinci diagnosis pasien, jika memang dokternya merekomendasikan fisioterapinya harus dua kali seminggu. Ya, BPJS akan tetapi melayani asal ada surat rujukan ini tadi,” jelasnya.

Namun demikian, Komisi I DPRD tetap meminta agar semua fasilitas kesehatan di Wajo, termasuk petugas kesehatan di RSUD Lamaddukelleng tetap mengedepankan pelayanan.

BACA JUGA  Komisi I DPRD Wajo Bahas Penguatan TPTGR Dan TPKD Bersama Inspektorat Provinsi Sulsel

“Tetap utamakan pelayanan, belakangan administrasi, layani dulu sesuai tahapan sambil menunggu pihak keluarga melengkapi administrasi,” imbuhnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Wajo

Dukung Sukses MQK 2025, Pemkab Wajo Perbaiki Akses Jalan Menuju Pesantren As’adiyah Macanang

Published

on

Kitasulsel–WAJO Suasana di sekitar Pesantren As’adiyah Macanang, Kecamatan Majauleng, mulai terasa berbeda. Aktivitas pembangunan jalan tengah berlangsung intensif, sebagai bagian dari persiapan menyambut hajatan besar: Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional yang dijadwalkan berlangsung Oktober 2025 mendatang.

Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo mengalokasikan anggaran sebesar Rp14 miliar untuk memperbaiki akses jalan sepanjang 6,4 kilometer, yang melintasi poros Buloe–Macanang hingga Macanang–Uraiyang. Langkah ini menjadi bukti keseriusan Pemkab dalam menyambut ribuan peserta dan pengunjung dari dalam maupun luar negeri.

Kepala Dinas PUPRP Wajo, Andi Pameneri, mengatakan bahwa infrastruktur menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran pelaksanaan MQK. “Perbaikan jalan ini sangat penting untuk memudahkan transportasi menuju lokasi acara. Kami pastikan pekerjaan ini rampung sebelum 1 Oktober 2025,” jelasnya. Jumat (1/8/2025)

BACA JUGA  Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu Terima Kaos Merah IKA Unhas Wajo

Persiapan tidak hanya fokus pada infrastruktur. Di area pesantren, pembangunan auditorium baru juga tengah dikebut. Saddam Husain, salah satu staf Pesantren As’adiyah, menyampaikan optimisme bahwa tempat acara akan siap tepat waktu. “Kami berharap Presiden Prabowo Subianto bisa hadir langsung untuk membuka MQK tahun ini. Ini akan menjadi momen bersejarah bagi Kabupaten Wajo,” ucapnya.

Ajang MQK yang akan menghadirkan delegasi dari Malaysia, Brunei, Thailand, hingga Singapura ini bukan hanya soal perlombaan, tetapi juga menjadi sarana silaturahmi dan promosi budaya Islam Nusantara ke kancah internasional.

Bupati Wajo, H. Andi Rosman, dalam beberapa kesempatan menegaskan komitmennya untuk menyukseskan perhelatan akbar ini. Tak hanya demi citra daerah, tapi juga untuk memberi dampak nyata bagi ekonomi masyarakat sekitar.

BACA JUGA  Bahas Ranperda Tatib, Pansus I DPRD Wajo Konsultasi ke Kemendagri

“MQK ini bukan hanya kegiatan seremonial, tapi momentum untuk menggerakkan ekonomi lokal dan mempererat hubungan antarbangsa melalui khazanah keilmuan pesantren,” ujar Bupati Rosman sebelumnya.

Dengan semangat gotong royong dan dukungan semua pihak, Pemkab Wajo optimis MQK 2025 akan berlangsung sukses dan menjadi kebanggaan daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel