Connect with us

Kementrian Agama RI

H Bunyamin M Yapid Dampingi Menag RI Resmikan Kampus III Macanang Pondok Pesantren As’adiya

Published

on

Kitasulsel—Wajo—Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar meresmikan Gedung Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Kampus III di Macanang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Menag menegaskan komitmennya untuk terus membantu pengembangan Pondok Pesantren As’adiyah. Ia menyampaikan pentingnya roadmap spiritual yang harus dicapai, sejalan dengan pembangunan fisik gedung pesantren yang baru saja diresmikan.

“Bangunan fisik ini, seperti komitmen saya kepada pengurus, akan terus saya bantu. Meski di luar struktur kepengurusan, saya bersedia mendukung penuh perkembangan Pondok Pesantren As’adiyah,” ujar Menag, Kamis (9/1/2025).

Peresmian ini turut dihadiri oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemenag Helmi Halimatul Udhma, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Tenaga Ahli Menteri Agama Bunyamin Yafid, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said, serta Sekretaris BPKH Ahmad Zaky.

BACA JUGA  Pesan Menag ke Santri: Suka Menyalahkan Orang Tanda Masih Harus Belajar

Menag menyampaikan bahwa Pondok Pesantren As’adiyah memiliki peran bukan hanya mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga membentuk karakter spiritual yang kokoh.

“Santri yang awalnya nakal, dalam waktu satu bulan di pondok ini, akan mengalami perubahan akhlak yang signifikan. Mereka pulang ke rumah dengan sikap hormat kepada orang tua, mencium tangan mereka dengan penuh kesopanan,” ujar Menag.

Menag turut menyampaikan tahapan proses pembinaan di pondok, mulai dari menjadikan santri sebagai Ahlul Ta’ah yang patuh pada tata tertib, kemudian Ahlul Ibadah, hingga menjadi Ahlullah atau mereka yang mencapai kesempurnaan spiritual dengan ketundukan penuh kepada Allah.

“Pesantren ini mempersiapkan santrinya untuk menjadi bagian dari yang selalu mengingat Allah dalam setiap langkah hidupnya. Pondok ini adalah bengkel akhlak, tempat perubahan besar dalam karakter anak-anak,” tutur Menag.

BACA JUGA  Lantik 13.224 PPPK, Menag Minta untuk Responsif dan Melayani Masyarakat
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Ulama Saudi Kunjungi Menag RI, Apresiasi Kiprah Prof Nasaruddin Umar di Dunia Islam

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, menerima kunjungan kehormatan pendiri dan pembina Lembaga Pendidikan Markazul Minhaaj, Syekh Kholid bin Soleh Assalamah, ulama asal Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa, 30 Desember 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Agama didampingi Tenaga Ahli Menag RI, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., MH. Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh keakraban, dialog keilmuan, dan semangat penguatan kerja sama pendidikan Islam lintas negara.

Syekh Kholid Assalamah (62), yang dikenal luas sebagai ulama dan pendidik, secara khusus datang ke Indonesia untuk bertemu langsung dengan Prof. Nasaruddin Umar. Ia mengungkapkan bahwa nama Menag RI tersebut telah lama dikenal dan dihormati di kalangan ulama dan tokoh intelektual Arab Saudi.

BACA JUGA  Menag Terima Rekor MURI Pembacaan 423 Syair Kitab Suci Dhammapada oleh Umat Buddha

“Saya sering mendengar nama Prof. Nasaruddin Umar dari para ulama di Saudi Arabia. Nama beliau dikenal luas sebagai cendekiawan Muslim moderat, berilmu mendalam, dan memiliki kontribusi besar bagi pemikiran Islam kontemporer,” ujar Syekh Kholid.

Meski telah lama mengenal reputasi Prof. Nasaruddin Umar, Syekh Kholid mengaku baru pertama kali dapat bertemu langsung. Ia datang untuk memperlihatkan berbagai karya dan program pendidikan yang dikembangkannya, sekaligus berharap mendapatkan pengakuan, penguatan, dan nasihat dari Menag RI sebagai ulama dan tokoh Islam dunia.

Syekh Kholid juga secara resmi mengundang Prof. Nasaruddin Umar untuk berkunjung ke Riyadh, guna melihat langsung aktivitas dan sistem pendidikan Markazul Minhaaj, lembaga yang ia dirikan dan bina dengan semangat dakwah dan pengabdian umat.

BACA JUGA  Menteri Agama Pastikan Natal Nasional 2025 Digelar Inklusif

Menariknya, seluruh karya dan program Markazul Minhaaj dikembangkan untuk amal dan kemaslahatan umat, dicetak dan disebarkan secara luas tanpa diperjualbelikan. Prinsip tersebut menjadi ciri khas perjuangan Syekh Kholid dalam menyebarkan ilmu agama.

Beberapa karya dan program Markazul Minhaaj yang telah mendunia antara lain:

•Al-Qur’an Tadabbur dan Amal, mushaf Al-Qur’an dengan lima pilar utama: Tahsin, Tilawah, Tahfiz, Tadabbur, dan Amal. Karya ini telah terbit dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, serta tersedia dalam bentuk aplikasi digital.

•Al-Khulasah Al-Ilmiah, aplikasi dan situs pendidikan yang menyajikan ringkasan ilmu-ilmu keislaman dari berbagai mazhab, dan telah dimanfaatkan oleh mahasiswa Muslim di berbagai belahan dunia.

•Hiwar Addiyanaat, program dialog lintas agama.

BACA JUGA  Resmikan Lab Terpadu IAIN Parepare, Menag Ingatkan Keseimbangan Rasionalitas dan Spiritual

•Serta berbagai karya dan inisiatif pendidikan lainnya.

Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar menyambut baik kunjungan tersebut dan mengapresiasi dedikasi Syekh Kholid dalam mengembangkan pendidikan Islam yang inklusif, ilmiah, dan berorientasi pada amal nyata.

Pertemuan ini sekaligus menegaskan bahwa Prof. Nasaruddin Umar tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga menjadi kebanggaan umat Islam Indonesia di mata dunia, khususnya di Arab Saudi. Reputasi beliau sebagai ulama, akademisi, dan pemikir Islam moderat telah menembus batas negara dan diakui oleh berbagai kalangan ulama internasional.

Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama keilmuan dan pendidikan Islam global yang lebih erat antara Indonesia dan Arab Saudi, demi penguatan peradaban Islam yang damai, berilmu, dan berkemajuan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel