Connect with us

Kabupaten Wajo

DPRD Soroti Pengelolaan Participating Interest Sektor Migas di Wajo

Published

on

Kitasulsel–WAJO Ketua Bapemperda DPRD Kabupaten Wajo dari Fraksi Partai PPP BerGelora, Amran menyoroti pengelolaan Participating Interest (PI) sektor migas di wilayah Kabupaten Wajo.

Itu diutarakan Amran usai melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Sulsel, Rabu, 5 Februari 2025.

Diketahui, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Wajo melakukan konsultasi terkait Participating Interest Migas di Wajo yang dikelola PT.Sulsel Andalan Energi (Perseroda).

Rombongan yang dipimpin Ketua DPRD Wajo, Firmansyah diterima langsung Ketua DPRD Sulsel Andi Rahmatika Dewi didampingi Ketua Harian Badan Anggaran Mizar Roem dan Sekretaris Komisi C Salman Alfariz Karsa Sukardi.

Amran menekankan pentingnya pengelolaan migas sesuai dengan amanah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yang menyatakan pemanfaatan sumber daya alam harus sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

BACA JUGA  Jelang Natal dan Tahun Baru, Pj.Bupati Wajo Minta Tingkatkan Koordinasi

Amran menyampaikan, pihaknya berharap pembagian PI dapat sesuai dengan aturan yang diatur dalam Permen ESDM No. 37, yaitu sebesar maksimal 10 persen.

Ia juga menekankan perlunya keterbukaan informasi dari BUMD PT. Sulsel Andalan Energi sebagai penerima PI, pemerintah provinsi, serta Kementerian ESDM terkait cadangan migas dan hasil uji tuntas “Keterbukaan ini penting agar kami dapat mengetahui potensi-potensi yang ada di perusahaan migas di Kabupaten Wajo,”jelas Amran.

Amran meminta pemerintah provinsi untuk memperjuangkan status perusahaan daerah di Kabupaten Wajo. “Kami ingin kejelasan apakah perusahaan daerah dapat membentuk usaha baru untuk menerima PI ini atau akan menjadi anak perusahaan Sulsel Andalan Energi yang nantinya dibentuk di Kabupaten Wajo, tuturnya.

BACA JUGA  Hadiri Pengukuhan KORPRI, Pj Bupati Wajo: KORPRI Wadah ASN untuk Terus Berinovasi

Terkait kesepakatan awal PI sebesar 2,5 persen yang ditandatangani oleh Pj Gubernur Sulawesi Selatan saat itu, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, Amran menilai keputusan tersebut prematur.

‘Kesepakatan itu ditandatangani saat beliau menjabat sebagai Pj Gubernur dan sudah berhenti. Kabupaten Wajo tidak ikut menandatangani kesepakatan tersebut. Kami berharap hal ini bisa ditinjau ulang demi memperjuangkan hak daerah,” tegasnya.

Amran Ambo Dai juga menekankan, jika pihaknya menginginkan pengelolaan PI yang sesuai dengan Permen ESDM, yakni sebesar 10 persen dibagi secara proporsional antara pemerintah provinsi dan kabupaten.

Hingga saat ini, pengelolaan PI migas di Kabupaten Wajo belum berjalan meskipun proses pengajuannya sudah mulai sejak 2022.

BACA JUGA  Bupati Wajo Dianugerahi Gelar Ayah GenRe 2025

“Kami berharap semua pihak dapat bersinergi agar pengelolaan PI ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Wajo,’ tegas Amran.

Sementara anggota DPRD Sulsel, Mizar Roem menyarankan, tuntutan dan aspirasi DPRD Wajo menjadi bahan untuk dilakukan RDP bersama pihak terkait. Termasuk Pem prov dan PT Sulsel Andalan Energi

“Kita mau perjuangkan hak masyarakat, maka harus memasukan poin tertulis untuk dibahas bersama komisi C. Karena nantinya akan ada RDP bersama pihak terkait. Kita mau pusat mendengar persoalan ini,”tandas Legislator NasDem itu. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kabupaten Wajo

Gebyar Maradeka Festival 2025: Rayakan Kemerdekaan dengan Gembira dan Penuh Cinta untuk Wajo

Published

on

Kitasulsel–WAJO Agustus bukan sekadar bulan kemerdekaan, tapi juga saat di mana semangat persatuan dan cinta tanah air bergema dari kampung ke kota. Dalam semangat itulah, Pemerintah Kabupaten Wajo akan menghadirkan Gebyar Maradeka Festival 2025, sebuah pesta rakyat yang siap mewarnai perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia dengan nuansa kebersamaan, kreativitas, dan kegembiraan.

Bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Callaccu Sengkang, festival ini akan berlangsung dari tanggal 14 hingga 17 Agustus 2025, dan terbuka untuk seluruh warga Wajo dari berbagai kalangan, usia, dan latar belakang.

Dengan mengusung tema “Satu Hati untuk Wajo, Satu Semangat untuk Indonesia. Merdeka!”, festival ini menghadirkan 10 jenis kegiatan yang sarat makna, di antaranya:

BACA JUGA  Peresmian Gedung Baru UPT Puskesmas Tempe, PJ Bupati Wajo: Dukung Peningkatan Layanan Kesehatan

1. Lomba Kesenian

2. Festival Pelajar

3. Lomba Keagamaan

4. Lomba Gerak Jalan Tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat

5. Lomba Lampion Tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat

6. Lomba Karnaval Tingkat PAUD, SD, SMP, dan SMA sederajat

7. Nyanyi Duet Kepala OPD dan Istri

8. Pameran UMKM

9. Festival Kuliner antar Kecamatan se-Kabupaten Wajo

10. Lomba Semarak Kemerdekaan

Lebih dari sekadar kompetisi, setiap kegiatan dirancang sebagai ruang ekspresi masyarakat — dari anak-anak hingga pejabat daerah — untuk menunjukkan kecintaan pada budaya, pendidikan, dan identitas lokal.

Kemeriahan festival ini juga akan menjadi momen silaturahmi warga dari berbagai penjuru kecamatan. Anak-anak sekolah tampil dengan kostum meriah, para pelaku UMKM menyiapkan produk terbaiknya, dan panggung kesenian hidup dengan suara-suara Wajo yang penuh semangat.

BACA JUGA  Hadiri HAB Kemenag Wajo, Andi Bataralifu: Unsur Pimpinan dan Pegawai Kemenag Harus Menjadi Contoh dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

“Ini bukan hanya soal lomba atau pameran, tetapi tentang bagaimana kita bersama-sama merayakan kemerdekaan dengan hati yang bersatu dan bangga menjadi bagian dari Kabupaten Wajo,” ujar Panitia Pelaksana.

Bupati Wajo juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi ruang tumbuh bagi semangat gotong royong dan kebersamaan. “Mari jadikan Gebyar Maradeka Festival sebagai panggung kita semua. Karena cinta pada Wajo, juga bagian dari cinta pada Indonesia,” ucapnya.

Ayo ramaikan! Hadirkan semangatmu, ajak keluargamu, dan jadilah bagian dari perayaan yang hangat, meriah, dan bermakna ini. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel