Connect with us

Pemkot Makassar

Segera Hadirkan Stadion Baru di Makassar, Walkot Appi Bakal Tinjau Lokasi di Untia

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bakal meninjau lokasi pembangunan stadion baru untuk mendukung perkembangan sepak bola di Kota Daeng.

Salah satu lokasi yang menjadi alternatif adalah di lahan milik Pemkot Makassar, di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya.

“Dari semua opsi lokasi pembangunan Stadion. Kita coba lihat, kalau bisa kita tinjau (bangun stadion) di Untia. Ini yang bisa kita bangun,” jelas Munafri usai menyaksikan laga PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya di Gelora BJ Habibie, Parepare, Jumat (7/3/2025) malam.

Untuk membangun stadion, Appi sapaannya menginginkan agar memanfaatkan lahan yang dimiliki Pemkot Makassar.

Untia menjadi opsi yang paling dekat dengan luasan lahan mencapai 22 hektare. Selain itu akses untuk masuk ke stadion lebih dari cukup, juga tidak terbentur lagi dengan persoalan-persoalan perkotaan seperti analisis dampak lalu lintas (andalalin).

BACA JUGA  Tinggal 109 Hari, PJ Sekda Makassar Nyatakan Komitmen Untuk Ikut Sukseskan Pilkada Serentak 2024

Bahkan, letak pembangunan Stadion di pinggir kota, sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT-RW) Kota Makassar, tidak terganggu.

“Kan begini, kenapa untuk pengembangan stadion kawasan di sana (Untia) proses pembangunan di sana lebih tersebar. Kita lihat rancangan dari RT-RW memang tempatnya strategis,” jelas Mantan Bos PSM itu.

Menurutnya, stadion yang lebih representatif dibutuhkan agar PSM bisa bermain di kandang sendiri tanpa harus berpindah kota.

“Insya Allah kami akan melihat apa aset yang dimiliki Pemkot. Kita akan lihat, dan dalam satu dua hari ini, saya akan ke sana (Untia) melihat,” kata Munafri.

Munafri menyebut lokasi di kawasan Untia menjadi salah satu opsi yang tengah dikaji. Pemkot Makassar juga membuka peluang bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan stadion tersebut.

BACA JUGA  Perlindungan Anak Jadi Prioritas, Wali Kota Munafri Minta Kolaborasi Sekolah–Orang Tua Awasi Anak

“Ada beberapa yang sudah bicara. Besok ada yang mau datang. Ini perwakilan lokalnya setelah itu mereka memberikan report ke investornya,” ungkap Munafri.

Dengan adanya stadion baru, diharapkan fasilitas bagi tim dan suporter bisa lebih baik, sekaligus mendukung prestasi PSM Makassar di masa mendatang.

“Proses peninjauan lokasi dan penjajakan kerja sama dengan investor diharapkan segera rampung agar pembangunan stadion bisa segera direalisasikan,” harapnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Dekranasda Makassar Pamerkan Tenun Bombang dan Tenun Lontara di Wastra Arajang 2025

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan kain tradisional melalui partisipasinya pada ajang Wastra Arajang 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, berlangsung selama empat hari, mulai dari 11 hingga 14 September 2025 di Mall Ratu Indah.

Mengusung tema “Perayaan yang Memadukan Keindahan dan Keragaman Leluhur Lewat Wastra”, acara ini menjadi wadah ekspresi budaya dari berbagai daerah di Indonesia Timur, khususnya dalam menampilkan kekayaan kain tradisional atau wastra sebagai identitas dan warisan budaya yang tak ternilai.

Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menyambut baik kegiatan ini dan menilai Wastra Arajang sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sehelai kain tradisional.

“Bagi kami, acara ini merupakan jembatan antara tradisi dan modernitas, sebagai wadah pelestarian produk wastra, tenun tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas budaya kita,” ujarnya.

BACA JUGA  Hadiri Forum WCSMF 2025 di Wina, Wali Kota Munafri Gaungkan Makassar Kota Inklusif dan Berkelanjutan

Lebih lanjut, Melinda menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan kain tenun, tetapi juga memperlihatkan proses panjang dan penuh makna di balik pembuatan setiap lembar kain.

“Tenun tradisional bukan hanya selembar kain, tapi tentang memahami sebuah perjalanan panjang, kesabaran, dan doa yang ditenun menjadi sebuah mahakarya,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan ini, Melinda berharap Dekranasda Makassar dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya, terutama dalam bentuk kain tenun.

“Kami ingin membuktikan bahwa tenun bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern tanpa kehilangan identitas budaya,” ucap Melinda.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai penyelenggara yang berhasil menjadikan acara ini sebagai ruang edukatif sekaligus inspiratif.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis Resmi Buka Jambore UMKM Enterpreneurship 2024

“Ajang Wastra Arajang 2025 bukan hanya menjadi panggung selebrasi keindahan kain tradisional, tapi juga bukti bahwa kekayaan budaya dapat terus hidup dan relevan melalui tangan-tangan kreatif bangsa,” ujarnya.

Tak hanya berpartisipasi dalam pameran, Dekranasda Makassar juga turut ambil bagian dalam event fashion show yang menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian Wastra Arajang 2025. Dalam kesempatan tersebut, Dekranasda Makassar menampilkan dua model.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Makassar, Dewi Andriani, mengungkapkan bahwa pada fashion show Wastra Arajang, pihaknya menampilkan dua wastra tradisional yakni Tenun Lontara dan Tenun Bombang. Keduanya dipilih karena merepresentasikan karakter dan nilai budaya masyarakat Bugis-Makassar.

“Tenun Lontara dan Tenun Bombang menggambarkan keteguhan serta ketegaran masyarakat kami dalam menghadapi dinamika kehidupan. Motifnya sarat makna dan mencerminkan kekuatan serta filosofi hidup orang Bugis-Makassar. Kami bangga bisa menampilkannya di panggung sebesar ini,” ujar Dewi.

BACA JUGA  Munafri Terima Penghargaan Kota Layak Anak Kategori Nindya dari Kementrian PPPA

Lanjutnya, keterlibatan Dekranasda Makassar dalam pameran wastra juga menjadi bagian penting dalam upaya memperluas promosi produk kerajinan lokal.

“Dalam pameran ini, Dekranasda Makassar juga memamerkan berbagai koleksi dalam booth, menampilkan berbagai produk tenun dan kerajinan unggulan dari perajin Makassar, seperti baju bodo’, sarung tenun, kriya serat alam eceng gondok, kriya kulit, baju lontara, tas lontara, berbagai jenis souvenir thumbler, pouch dan tas lipat” jelasnya.

Antusiasme pengunjung terhadap booth Dekranasda Makassar terbilang tinggi. Ditunjukkan dengan banyak pengunjung yang berkunjung di booth dan melakukan pembelian berbagai koleksi wastra dan kriya.

Dengan kontribusi Dekranasda Makassar, menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung perajin lokal agar lebih berdaya dan kreatif, serta mengangkat wastra sebagai identitas budaya yang terus berkembang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel