Connect with us

Pemkot Makassar

Aliyah Mustika Ilham Ajak ASITA Sulsel Dukung Makassar Creative Hub

Published

on

KITASULSEL—MAKASSAR,— Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menggelar acara Halalbihalal bersama pengurus dan anggota DPD ASITA Sulawesi Selatan (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) di Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Makassar, Kompleks PDAM, Jumat (18/4/2025).

Acara yang mengusung tema “Memperkuat Ukhuah dan Semangat Kebersamaan” ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi pasca-Idulfitri sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata di Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Aliyah Mustika Ilham menekankan pentingnya membangun hubungan yang harmonis dan saling mendukung antarstakeholder.
“Tidak ada artinya semua jabatan, apapun itu, dibandingkan dengan nilai persaudaraan dan persahabatan. Mari kita jaga silaturahmi ini dengan semangat ukhuah islamiah dan semangat kebersamaan,” ujar Aliyah Mustika Ilham.

BACA JUGA  Wali Kota Munafri dan BPJS Ketenagakerjaan Teken MoU Dukungan Jaminan Sosial

Ia juga menyampaikan harapan agar ke depan ASITA Sulsel dapat bersinergi dengan Pemerintah Kota Makassar dalam mendukung program-program strategis, khususnya di bidang pariwisata.

“Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri pariwisata sangat penting untuk memajukan sektor ini dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Aliyah Mustika Ilham juga mendorong ASITA Sulsel untuk mengambil peran aktif dalam mendukung program Makassar Creative Hub, sebuah inisiatif pemerintah kota yang bertujuan mengembangkan potensi kreatif, ekonomi digital, dan destinasi wisata berbasis komunitas.

Kehadiran ASITA diharapkan dapat memperluas jejaring promosi dan memperkuat sinergi antara pelaku pariwisata dan komunitas kreatif lokal.

“Kami ingin ASITA tidak hanya menjadi mitra dalam promosi wisata, tetapi juga terlibat dalam pembinaan pelaku ekonomi kreatif, khususnya di sektor perjalanan dan hospitality. Melalui Makassar Creative Hub, kita bisa bersama-sama mengembangkan paket-paket wisata inovatif yang menyatukan unsur budaya, kreativitas, dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

BACA JUGA  Komitmen Indira Yusuf Ismail, Jadikan Lorong Wisata Sektor Ekonomi Mandiri

Ketua DPD ASITA Sulsel, Didi Leonardo Manaba, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Wakil Wali Kota Makassar atas jamuan dan terselenggaranya kegiatan ini.

Ia juga mengenang peran Aliyah Mustika Ilham sebagai anggota DPR RI dua periode (2014–2024) yang banyak memberikan kontribusi kepada ASITA dan pembangunan daerah.

“Kami bersyukur dapat kembali melaksanakan Halal bihalal sebagai tradisi tahunan. Terima kasih kepada Ibu Aliyah Mustika Ilham atas sambutan hangat dan ruang kolaboratif yang diberikan kepada ASITA Sulsel,” ujar Didi.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Asisten I Pemerintah Kota Makassar, Andi Muhammad Yasir, dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem, yang turut mendukung upaya penguatan kemitraan antara pemerintah dan pelaku wisata dalam memajukan sektor pariwisata yang berkelanjutan.(*)

BACA JUGA  Irwan Rusfiady Adnan Resmi Dilantik sebagai Pj Sekda Kota Makassar
Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Munafri Hadiri Festival Hutan Toraja: Persaudaraan Kita Lebih Kuat dari Perbedaan

Published

on

Kitasulsel–TORAJAUTARA Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri langsung perayaan Festival Hutan Toraja yang digelar di Hutan Tandung Nanggala, Toraja Utara, Sabtu (14/6/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Gereja Toraja, dengan tema “Merawat Bumi Rumah Bersama.”

Dalam testimoni sambutannya, Wali Kota Munafri mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh jemaat Gereja Toraja. Ia menegaskan bahwa Gereja Toraja memiliki peran penting dalam kehidupan sosial keagamaan di Kota Makassar.

“Saya Munafri Arifuddin (Wali Kota Makassar), mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-78 Gereja Toraja. Dan selamat melaksanakan festival hutan Toraja,” ucap Munafri di lokasi kegiatan, Toraja Utara.

Tak sekadar seremoni keagamaan, momen ini menjadi ruang perjumpaan lintas iman, lintas daerah, dan lintas latar belakang.

Hadir langsung dalam perayaan tersebut, Munafri juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga toleransi dan harmoni dalam keberagaman.

“Di Kota Makassar, gereja yang paling banyak adalah Gereja Toraja, dengan jumlah jemaat yang besar. Ini merupakan aset dan modal dasar bagi pemerintah kota untuk membangun Makassar secara bersama-sama,” ujar Munafri.

BACA JUGA  Jappa Jokka Cap Go Meh 2025 Siap Digelar, Usung Tema Growth in Harmony and Prosperity

Lebih lanjut, Munafri menekankan bahwa Kota Makassar menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman.

Ia menyampaikan bahwa perbedaan ideologi, agama, dan latar belakang bukanlah penghalang untuk membangun persaudaraan dan kemanusiaan.

“Yang membedakan kita hanya ideologi, tapi persaudaraan dan kemanusiaan harus kita tempatkan di atas segala-galanya. Makassar adalah rumah kita semua,” tambahnya.

Perayaan ini menjadi momentum penguatan nilai-nilai persaudaraan lintas daerah dan agama, serta penegasan komitmen bersama dalam menjaga bumi dan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Appi juga mengajak seluruh warga Makassar, khususnya jemaat Gereja Toraja, untuk terus menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah perbedaan.

“Kami tidak pernah membedakan asal-usul, agama, atau warna kulit. Semua harus bersatu dalam harmoni keberagaman. Mari bersama-sama membangun Makassar yang kita cintai ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengenang momen kebersamaan sebelum ia menjabat sebagai Wali Kota, termasuk kedekatannya dengan pimpinan Sinode dan jemaat Gereja Toraja.

BACA JUGA  Rapat Paripurna Hasil Penetapan Wali Kota Makassar Periode 2025-2030, Ini Pesan Khusus Danny Pomanto untuk Appi-Aliyah

“Sebelum saya jadi Wali Kota, ulang tahun saya bahkan dirayakan di Sinode. Saya merasa sudah jadi bagian dari keluarga besar Gereja Toraja,” kenang Appi.

Festival Hutan Toraja ini turut dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni. Dalam sambutannya, Menteri Raja Juli menekankan pentingnya pelibatan tokoh agama dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan hutan berkelanjutan.

“Menjaga alam adalah bagian dari ajaran keagamaan. Saya berharap para tokoh agama dapat mengajarkan kepada umatnya tentang pentingnya menjaga hutan dan alam,” ujarnya.

Menurutnya, pelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan panggilan moral dan spiritual bagi seluruh masyarakat.

“Saya diberikan amanah oleh pak Presiden Prabowo untuk menjaga hutan melalui kebijakan dan kewenangan yang ada. Tapi secara kultural, peran tokoh agama sangat besar dalam mendorong kesadaran manusia menjaga alam,” tambah Raja Juli.

Ia juga menggarisbawahi potensi besar wilayah hutan di Toraja Utara untuk dikelola sebagai kawasan ekowisata berbasis kearifan lokal. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini diyakini dapat menjadi contoh harmonisasi antara pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.

BACA JUGA  Ketua TP PKK Makassar Anugerahkan Pin Emas untuk Kader Berprestasi di HKG PKK ke-52

“Wilayah ini sangat potensial menjadi ekowisata hutan. Kalau dikelola dengan baik, akan memberi manfaat ekologis sekaligus ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.

Festival Hutan Toraja yang menjadi bagian dari perayaan HUT ke-78 Gereja Toraja ini, sekaligus menjadi momentum penguatan peran agama dan budaya dalam menjaga bumi sebagai rumah bersama.

Setelah rangkaian sambutan dan perayaan, kegiatan dilanjutkan dengan aksi simbolis penanaman pohon di kawasan Hutan Tandung Nanggala.

Penanaman ini menjadi bentuk nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus upaya menghadirkan solusi ekologis bagi wilayah sekitar.

Aksi tanam pohon tersebut diharapkan menjadi awal dari gerakan yang lebih luas untuk memperkuat fungsi hutan sebagai penopang kehidupan, penyimpan air, dan penahan banjir.

Kegiatan ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel