Kabupaten Sidrap
MTS Sidrap 2025 Digelar di Pesisir Danau, Usung Target 1 Juta Ton Gabah

KITASULSEL.COM, SIDRAP — Musyawarah Tudang Sipulung (MTS) Terpadu Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2025, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Jika biasanya digelar di Gedung Aula Kantor SKPD, kali ini dilaksanakan di kawasan wisata Danau Sidenreng, Kecamatan Watang Sidenreng, Selasa (29/4/2025).

Kegiatan mengusung tema: “Melalui Musyawarah Tudang Sipulung Terpadu Tingkat Kabupaten Sidrap Tahun 2025, Kita Tingkatkan Produktivitas dan Produksi Komoditas Pertanian Unggulan dalam Mendukung Swasembada Pangan Nasional Menuju Sidrap yang Lebih Maju, Sejahtera, dan Berdaya Saing.”
Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, menyebut pemilihan lokasi Danau Sidenreng bukan tanpa alasan.

“Kenapa saya minta MTS di Danau Sidenreng? Karena kita mau mengambil start awal di sini, karena start awalnya tanah Sidenreng Rappang berawal dari cerita ‘sidenreng renreng’ di Danau Sidenreng ini,” ucapnya.
Ia lalu menegaskan, MTS adalah momentum untuk mendorong kemajuan pertanian Sidrap sejalan dengan instruksi Presiden terkait swasembada pangan nasional.
“Kita sebagai masyarakat Sidenreng Rappang harus mengambil peluang ini. Saya mengajak seluruh komponen berpartisipasi untuk meningkatkan produksi pertanian kita ke depan,” ajaknya.
Sejalan dengan itu Bupati Sidrap menargetkan penerapan sistem IP 300 atau tanam tiga kali setahun untuk mencapai produksi gabah kering di atas 1 juta ton.
“Tahun 2024 dengan lahan sawah 52 ribu hektare kita hanya menghasilkan 440 ribu ton gabah kering. Untuk tahun 2025 kita akan melaksanakan sistem tiga kali tanam dengan target 1 juta lebih ton dalam setahun,” ujarnya.
Syaharuddin mengajak seluruh pihak untuk menghilangkan sikap pesimis dan menumbuhkan optimisme dalam mencapai target tersebut.
“Saya juga sudah meminta stakeholder untuk menyiapkan faktor pendukung dalam pelaksanaan sistem IP 300,” tegasnya.
Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Kementan RI, Prof. Dr. Fadjry Djufry, turut hadir dan mengapresiasi Sidrap.
“Saya yakin Sidrap dapat memenuhi target tersebut, apalagi kalau berbicara padi, Sidrap sebagai tempat belajar daerah lain. Insya Allah saya yakin Sidrap dapat menerapkan sistem IP 300 dan memenuhi target yang diharapkan,” ujarnya.
Ia juga menilai Sidrap berpeluang jadi pelaksana pertama sistem IP 300 secara serentak di seluruh wilayah.
“Kalau ini diterapkan, Kabupaten Sidrap yang pertama melaksanakannya. Belum ada kabupaten di Indonesia yang melaksanakan IP 300 serentak di wilayahnya, paling hanya satu desa atau kecamatan yang melaksanakan,” sebutnya.
Prof. Fadjry mengungkap, dirinya telah menyampaikan hal ini ke Menteri Pertanian sebagai bentuk dukungan.
“Saya juga telah menyampaikan kepada Bapak Menteri untuk membantu Sidrap. Apabila ini berhasil, tentu suatu pencapaian, dan pasti Bapak Presiden akan melirik. Mudah-mudahan Bapak Presiden bisa datang ke Sidrap,” ucapnya.
Acara diisi dengan pembacaan hasil rumusan MTS 2025, penyerahan penghargaan kepada petani, penyuluh, kepala balai, POPT, KTNA, dan juru pengairan teladan, serta pembagian alat pertanian, sesi diskusi, dan pengundian hadiah.
MTS Terpadu turut dihadiri Guru Besar Fakultas Pertanian Unhas, sejumlah pejabat Pemprov Sulsel, unsur Forkopimda Sidrap, anggota DPRD, BUMN, instansi vertikal, pimpinan OPD, camat, lurah/kepala desa, KTNA, Gapoktan, serta undangan lainnya.
Kabupaten Sidrap
Bupati Sidrap Bahas Listrik Masuk Sawah dan Pajak Tenaga Listrik dengan PLN Sulselrabar

Kitasulsel–SIDRAP Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, bertemu General Manager UID Sulselrabar PT PLN (Persero), Edyansyah, Rabu (17/9/2025). Pertemuan membahas sejumlah agenda strategis, antara lain program listrik masuk sawah, dan optimalisasi pajak tenaga listrik.
Syaharuddin didampingi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sidrap, Muhammad Rohady Ramadhan, dan Kepala Dinas Perhubungan, Andi Bahari Parawansa.

Dalam pertemuan di Kantor UID Sulselrabar PT PLN itu, Bupati Syaharuddin memaparkan program listrik masuk sawah yang menyasar 18 ribu hektare sawah tadah hujan di Kabupaten Sidrap. Untuk mendukungnya, imbuh Syaharuddin, dibutuhkan pemasangan baru jaringan listrik.
“Kalau program ini berjalan, akan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat, juga menjadi pemasukan bagi PLN, serta memberi tambahan PAD bagi Kabupaten Sidrap. Selain manfaat ekonomi, program ini juga menjadi amal jariyah,” ujar Syaharuddin.

Agenda lain yang dibahas yaitu optimalisasi peningkatan penerimaan Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas tenaga listrik. Syaharuddin menekankan pentingnya koordinasi dengan PLN sebagai mitra strategis dalam pengelolaan dan pemungutan pajak.
“Semoga dengan komunikasi ini dapat memberi ruang peningkatan kontribusi PAD. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan pasar, benih padi unggul, bantuan masjid dan pesantren, serta jalan tani,” terang Syaharuddin.
Sementara GM PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menyampaikan komitmen PLN untuk mendukung program pemerintah daerah, khususnya listrik masuk sawah.
“PLN siap bersinergi dengan Pemkab Sidrap. Program listrik masuk sawah sejalan dengan misi kami menghadirkan energi untuk kehidupan yang lebih baik,” ujar Edyansyah didampingi jajarannya. (*)
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics12 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
2 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
3 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
2 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login