Connect with us

LIPUTAN HAJI 2025

Wamenag Tinjau Sektor 3 As-Syisyah Daker Makkah: Soroti Regulasi Baru Layanan Kesehatan dan Skema Armuzna

Published

on

Kitasulsel—Makkah — Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Ki Romo Syafi’i, melanjutkan rangkaian visitasi di Tanah Suci dengan meninjau langsung Sektor 3 As-Syisyah Daerah Kerja (Daker) Makkah pada Minggu (1/6/2025). Kunjungan ini turut didampingi Penasehat Presiden Bidang Haji, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, serta sejumlah pejabat negara dalam rombongan Amirul Hajj.

Dalam peninjauannya ke pemondokan jamaah kloter 312, Wamenag menyoroti implementasi regulasi baru dari pemerintah Arab Saudi yang melarang operasional klinik-klinik kesehatan milik negara pengirim jamaah haji. Regulasi ini berdampak pada kebijakan layanan kesehatan Indonesia yang sebelumnya menyediakan klinik satelit di tiap hotel, klinik sektor, dan klinik Daker.

“Sekarang, sesuai kebijakan Saudi, semua layanan medis harus dirujuk ke rumah sakit mereka. Kita tentu menghormati itu, ini tanah mereka. Tapi kami temukan, ada jamaah kita yang justru memilih tidak berobat karena kendala bahasa atau karena merasa tidak ada pendampingan,” ujar Wamenag.

BACA JUGA  Menjelang Puncak Haji, Jemaah Diimbau Batasi Aktivitas Fisik dan Umrah Sunah

Untuk itu, ia meminta petugas haji, khususnya karom (ketua rombongan) dan tenaga kesehatan, untuk lebih proaktif dalam meyakinkan jamaah agar tidak ragu dirawat jika kondisi sudah mengharuskan. Namun, jika kondisi masih bisa ditangani oleh tenaga medis Indonesia di lapangan, maka perawatan tetap dapat diberikan secara bijak tanpa melanggar regulasi.

“Harus pandai-pandailah bersikap. Jangan melanggar aturan Saudi, tapi juga jangan sampai jamaah kita yang masih bisa ditangani malah tidak diobati,” tambahnya.

Masalah Akses Digital dan Hak Nusuk

Wamenag juga menyinggung persoalan akses digital terhadap Nusuk, yakni dokumen penting bagi jamaah sebagai personal access selama berada di Tanah Suci. Menurutnya, masih ada jamaah yang belum menerima cetakan fisik Nusuk karena kendala digitalisasi, namun pemerintah Saudi telah memberikan fleksibilitas.

“Selain versi cetak, daftar digital pun sah digunakan sebagai akses pribadi jamaah. Ini penting diketahui agar tidak bingung,” jelasnya.

BACA JUGA  Jelang Wukuf, Ini Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan

Skema Armuzna dan Kematian Jamaah

Terkait pelaksanaan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), Wamenag menjelaskan bahwa skema sudah dirancang secara terstruktur untuk menyesuaikan dengan kondisi fisik jamaah. Jamaah yang uzur akan mengikuti safari wukuf, sementara yang sehat mengikuti perjalanan ibadah seperti biasa.

“Di Muzdalifah, separuh jamaah akan memilih skema murur—artinya hanya melewati tanpa turun. Ini untuk mengurai kepadatan. Sementara di Mina, ada opsi tanazul, yaitu tidak menginap di tenda dan kembali ke hotel setelah melontar. Semua sudah disiapkan, dari fasilitas hingga petugasnya,” jelas Wamen.

Namun demikian, ia juga menyampaikan keprihatinan atas tingginya angka kematian jamaah tahun ini, yang sebagian besar disebabkan karena dominasi jamaah risiko tinggi (risti) dan lanjut usia.

“Upaya sudah maksimal. Jika ada yang wafat, kita doakan semoga keluarga diberi kesabaran dan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Semua haknya seperti penyelenggaraan salat jenazah, pemakaman, asuransi, dan pemberitahuan kepada keluarga sudah ditangani oleh petugas,” tegasnya.

BACA JUGA  Suhu Mencapai 43°C, Jemaah Haji Diimbau Tak Tinggalkan Tenda Saat Wukuf di Arafah

Pembadalan Haji dan Pesan Penutup

Wamenag memastikan bahwa setiap jamaah yang wafat sebelum menunaikan puncak ibadah haji akan dibadalkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Dalam pemahaman akidah Islam, niat dan keberangkatan jamaah ke Tanah Suci sudah menjadi bentuk ibadah yang luar biasa.

“Semua yang wafat sebelum menunaikan haji dibadalkan. Tapi dalam tauhid, karena mereka sudah sampai Tanah Suci dan berniat kuat, maka Allah pasti tahu dan memberi balasan yang sepadan,” tuturnya.

Menutup kunjungannya, Wamenag menyampaikan pesan kepada seluruh jamaah agar menjaga kesehatan, kekompakan, serta memurnikan niat dalam menjalankan ibadah haji.

“Jaga kesehatan, jaga kekompakan, dan sucikan niat. Semoga semua jamaah bisa meraih haji yang mabrur dan mabruroh,” pungkasnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

LIPUTAN HAJI 2025

Tenaga Ahli Menag RI Intensif Turun ke Sektor Jelang Puncak Haji di Armuzna

Published

on

Kitasulsel—Makkah – Tenaga Ahli Menteri Agama (Menag) RI bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Internasional, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, semakin intensif melakukan kunjungan ke berbagai sektor layanan menjelang pelaksanaan puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat koordinasi dan pembinaan terhadap para Ketua Kloter dan Kafilah, yakni petugas yang akan paling sering berinteraksi langsung dengan jamaah selama fase krusial ibadah haji.

Dalam kunjungan terbarunya ke Sektor 7 Daker Makkah, Dr. Bunyamin bertemu langsung dengan seluruh Ketua Kloter dan Kafilah yang bertugas di 19 hotel wilayah Jarwal. Dalam arahannya, ia menegaskan peran vital Khalifah dalam pelaksanaan puncak haji di Armuzna.

BACA JUGA  Dr. Bunyamin M. Yapid Pantau Kesiapan Tenaga Kesehatan di Makkah, Pastikan Layanan Optimal untuk Jamaah Haji

“Sinergitas, saling mendukung, dan kerja sama yang solid harus menjadi prioritas pada saat puncak haji. Jangan sampai ada petugas yang lebih mementingkan ibadah pribadi daripada tugas melayani jamaah. Pelayanan kepada jamaah adalah amanah utama bagi kita semua sebagai petugas haji,” tegas Dr. Bunyamin.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya pendataan jamaah secara akurat di setiap sektor. Data ini akan menjadi dasar acuan bagi pihak syarikah dalam proses pendorongan jamaah ke Arafah.

“Data dari sektor akan menjadi rujukan resmi syarikah untuk proses pergerakan jamaah ke Arafah. Oleh karena itu, data tersebut harus valid, sesuai dengan manifes, dan mencerminkan kondisi faktual di lapangan,” jelasnya.

BACA JUGA  Jelang Wukuf, Ini Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan

Kegiatan monitoring langsung ke sektor-sektor ini merupakan instruksi langsung dari Menteri Agama RI sebagai bagian dari strategi memastikan seluruh layanan kepada jamaah haji berjalan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan.

Dengan intensifikasi kunjungan ini, Kementerian Agama berharap seluruh petugas haji dapat bekerja maksimal, menjaga profesionalitas, dan mengutamakan pelayanan jamaah di atas segalanya, khususnya pada saat-saat krusial selama Armuzna.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel