Connect with us

LIPUTAN HAJI 2025

Mengetuk Pintu Langit di Kota Nabi: Dr. H. Bunyamin M. Yapid Dampingi Menag RI Berdoa di Raudhah, Madinah

Published

on

Kitasulsel—Madinah Al-Munawwarah — Dalam suasana yang penuh kekhusyukan dan rasa syukur, Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, meluangkan waktu untuk berdoa di salah satu tempat paling mustajab di muka bumi — Raudhah, Masjid Nabawi, Madinah. Dalam kesempatan mulia ini, beliau didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI dan Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Luar Negeri, Dr. H. Bunyamin M. Yapid.

Suasana Raudhah pagi itu begitu tenang dan penuh haru. Ribuan jemaah dari berbagai negara memadati tempat suci di antara mimbar dan makam Rasulullah ﷺ — sebuah tempat yang disebut dalam hadits Nabi sebagai taman dari taman-taman surga. Di tengah keramaian itu, Menag RI menundukkan kepala, mengangkat tangan dengan penuh kekhusyukan, dan mengalirkan doa-doa panjang bagi bangsa dan umat.

Tradisi Spiritual Menag RI

Dr. Bunyamin mengungkapkan bahwa berdoa di Raudhah bukanlah hal yang baru bagi Menag RI. Setiap kali beliau berkesempatan menginjakkan kaki di Kota Nabi, agenda spiritual ini menjadi bagian tak terpisahkan dari langkah-langkahnya.

BACA JUGA  Lancar, PPIH Arab Saudi Safariwukufkan 477 Jemaah Haji Lansia, Risti, dan Disabilitas

“Ini adalah tradisi beliau, mengetuk pintu langit dengan doa-doa yang tulus, di tempat yang diyakini sebagai salah satu lokasi paling mustajab di dunia,” ujar Dr. Bunyamin. “Di sela-sela padatnya agenda kenegaraan, beliau tidak pernah lupa menyandarkan segalanya kepada Allah SWT. Doa-doanya tak hanya untuk jemaah haji Indonesia, tetapi juga untuk pemimpin bangsa dan seluruh rakyat Indonesia.”

Dalam sujud dan linangan air mata, terpancar rasa syukur mendalam atas kelancaran pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025 M, yang hingga kini berjalan dengan tertib dan penuh kekhidmatan. Baginya, keberhasilan haji bukan sekadar angka statistik atau laporan administrasi, melainkan amanah Ilahiyah yang harus dipertanggungjawabkan secara ruhani dan sosial.

Agenda Kenegaraan dan Spirit Pelayanan

Menag RI dijadwalkan berada di Madinah dalam rangka menghadiri sejumlah pertemuan strategis dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi. Pertemuan tersebut mencakup pembahasan evaluasi penyelenggaraan haji tahun 2025, serta persiapan untuk musim haji mendatang agar pelayanan kepada jemaah terus ditingkatkan.

BACA JUGA  Masjidil Haram Padat, Jemaah Diimbau Tetap di Hotel pada 12 – 13 Zulhijjah

Namun demikian, kehadiran Menag tidak semata-mata menjalankan diplomasi formal. Ia juga hadir sebagai pelayan umat, memastikan proses kepulangan jemaah haji Indonesia berlangsung aman, tertib, dan nyaman. Mulai 11 Juni 2025, gelombang pertama kepulangan jemaah telah dimulai, dan Menag terus memantau langsung di lapangan.

“Setiap langkah kami adalah bentuk pengabdian. Setiap jemaah adalah amanah. Kami tidak akan pernah lelah,” tegas Dr. Bunyamin.

Komitmen Totalitas: “Pasang Badan” untuk Petugas Haji

Dalam pernyataannya, Dr. Bunyamin juga menyinggung tentang betapa besarnya perhatian Menag RI terhadap para petugas haji yang telah bekerja keras di tanah suci. Baginya, para petugas haji adalah ujung tombak pelayanan, dan sering kali mereka bekerja tanpa pamrih dalam kondisi yang berat.

“Menag RI selalu pasang badan untuk para petugas haji. Beliau tidak ingin ada satu pun petugas yang merasa tak dihargai. Jika ada pihak yang menilai pelayanan kurang maksimal, biarlah beliau yang menanggungnya sebagai pimpinan tertinggi,” tutur Dr. Bunyamin dengan nada haru.

BACA JUGA  Viral Video Jamaah Jalan Kaki dari Hotel 808 di Makkah, Kepala Sektor 8: “Itu Hoaks, Jamaah Didampingi Petugas”

Pernyataan tersebut menunjukkan betapa tingginya komitmen Menag terhadap amanah haji. Sebuah kepemimpinan yang tidak hanya hadir di ruang rapat, tetapi juga di ruang spiritual dan kemanusiaan.

Doa dan Harapan

Menag RI tak henti-hentinya memohon kepada Allah SWT agar seluruh jemaah haji Indonesia memperoleh haji yang mabrur, dan kepulangan mereka ke tanah air dipenuhi dengan keselamatan serta keberkahan. Ia juga berdoa agar bangsa Indonesia senantiasa diberi petunjuk dan dijauhkan dari segala bentuk fitnah dan perpecahan.

“Haji bukan hanya ritual, tetapi perjalanan spiritual yang mengubah hati. Semoga setiap langkah yang kita ambil bernilai ibadah, dan setiap tugas yang kita jalankan menjadi amal jariyah yang kelak menyelamatkan kita di akhirat,” pungkas Dr. Bunyamin.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

LIPUTAN HAJI 2025

UPG 01 Buka Fase Pemulangan Jemaah, PPIH Ingatkan Ketentuan Barang Bawaan

Published

on

Kitasulsel–MAKKAH Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci dimulai hari ini, Rabu (11/6/2025). Kloter pertama asal embarkasi Makassar (UPG 01) menjadi rombongan perdana yang diberangkatkan ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.

Sebanyak 388 jemaah dan lima petugas dalam kloter ini diterbangkan ke Indonesia pada pukul 03.30 dini hari waktu setempat.

“Alhamdulillah, seluruh jemaah dan petugas dalam kloter ini telah sampai di bandara dalam keadaan sehat walafiat,” ujar Wakil Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi, Abdillah, di Bandara Madinah.

Abdillah menjelaskan, pemulangan UPG 1 ini menjadi tanda resmi bergulirnya fase pemulangan jemaah haji Indonesia tahun 2025. “Kami bersyukur proses berjalan lancar. Ini awal dari rangkaian panjang pemulangan jemaah ke Tanah Air,” imbuhnya.

BACA JUGA  Dr. Bunyamin M. Yapid Pantau Kesiapan Tenaga Kesehatan di Makkah, Pastikan Layanan Optimal untuk Jamaah Haji

Secara keseluruhan, pada hari pertama ini sebanyak 2.764 jemaah dan petugas dijadwalkan pulang melalui dua bandara, yakni Bandara Madinah dan Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah.

Patuh Aturan Barang Bawaan

Dalam kesempatan itu, Abdillah juga mengingatkan seluruh jamaah yang belum diberangkatkan ke bandara agar mematuhi aturan barang bawaan penerbangan. Ia menekankan pentingnya disiplin dalam membawa barang agar proses di bandara berjalan lancar dan tertib.

“Untuk keperluan kabin, hanya diperbolehkan membawa koper kecil (tas kabin) dan tas paspor. Tidak boleh membawa tas tambahan lainnya,” tegasnya.

Ia mengimbau jamaah agar sejak dari hotel sudah mempersiapkan barang bawaannya sesuai ketentuan. “Kalau sudah tertib dari hotel, proses di bandara akan lebih cepat dan nyaman,” jelas Abdillah.

Kepulangan jamaah haji Indonesia dari Madinah akan berlangsung secara bertahap dalam sepekan ke depan. PPIH Daker Bandara pun telah menyiapkan layanan maksimal untuk memastikan proses pemulangan berjalan aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh jamaah.

BACA JUGA  Komando Sunyi Menuju Arafah: Dr. Bunyamin dalam Misi Iman dan Tanggung Jawab

Tujuh Kloter Diberangkatkan

Menurut Abdillah, hari pertama pemulangan melibatkan tujuh kelompok terbang (kloter). “Empat kloter akan terbang dari Bandara Madinah, dimulai pukul 03.30 dini hari hingga pukul 18.10 waktu setempat.

Sementara tiga kloter lainnya akan terbang dari Bandara Jeddah antara pukul 16.00 hingga 21.00,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa tim PPIH Daker Bandara telah menyiapkan seluruh prosedur layanan untuk memastikan proses pemulangan berlangsung aman, tertib, dan nyaman bagi jemaah.

Berikut tujuh kloter yang diberangkatkan ke Tanah Air pada 11 Juni 2025 ini:

1. Kloter 1 Embarkasi Makassar (UPG 01) membawa 392 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah;

2. Kloter 1 Embarkasi Lombok (LOP 01) membawa 385 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah;

BACA JUGA  Viral Video Jamaah Jalan Kaki dari Hotel 808 di Makkah, Kepala Sektor 8: “Itu Hoaks, Jamaah Didampingi Petugas”

3. Kloter 1 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 01) membawa 393 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah;

4. Kloter 2 Embarkasi Makassar (UPG 02) membawa 392 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah;

5. Kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB 01) membawa 380 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah;

6. Kloter 2 Embarkasi Surabaya (SUB 02) membawa 380 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah; dan

7. Kloter 1 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 01) membawa 442 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel