Kementrian Agama RI
Perkuat Diplomasi Haji,Dr Bunyamin Yapid dampingi Menag RI Sambut Presiden Prabowo di Jedda

Kitasulsel—Jedda—Dalam rangka memenuhi undangan resmi dari Kerajaan Arab Saudi, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi usai pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatik kedua negara, khususnya dalam bidang penyelenggaraan haji serta pembahasan rencana strategis pembangunan Perkampungan Haji Indonesia di Kota Makkah.
Presiden Prabowo tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, dan disambut langsung oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar bersama jajaran Kementerian Agama. Turut mendampingi Menteri Agama dalam penyambutan tersebut adalah Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Tenaga Ahli Menteri Agama yang juga merupakan Founder PT Annur Maarif. Penyambutan berlangsung hangat di Hotel Ritz-Carlton Jeddah, tempat Presiden menginap selama kunjungannya.

Dalam lawatan ini, Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Ketua Badan Pelaksana Haji (BPH), serta beberapa pejabat eselon satu kementerian/lembaga terkait. Kunjungan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama bilateral Indonesia-Saudi Arabia di sektor keagamaan, khususnya penyelenggaraan ibadah haji.
Dr. H. Bunyamin M. Yapid, saat ditemui di Jeddah, menyampaikan bahwa kunjungan Presiden Prabowo pasca puncak pelaksanaan haji tahun 2025 merupakan bentuk keseriusan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan haji bagi jamaah Indonesia.

“Kehadiran Presiden Prabowo di Arab Saudi tidak hanya menunjukkan komitmen tinggi negara dalam diplomasi haji, tetapi juga membawa semangat baru dalam penguatan kerja sama bilateral. Terlebih, setelah Kementerian Haji Arab Saudi memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan haji Indonesia tahun 2025, kunjungan ini akan menjadi penguat dalam rencana besar, seperti pembahasan pembangunan Perkampungan Haji Indonesia di Makkah,” ujar Dr. Bunyamin.
Lebih lanjut, Dr. Bunyamin menegaskan bahwa pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan Badan Pelaksana Haji telah mengawali persiapan penyelenggaraan haji tahun 2026 sejak akhir musim haji tahun ini. Hal ini menunjukkan keseriusan dan langkah proaktif dalam mewujudkan pelayanan haji yang semakin baik dan kondusif.
“Pemerintah telah melakukan kick-off peningkatan layanan haji sejak hari-hari terakhir pelaksanaan haji tahun ini. Hadirnya Perkampungan Haji Indonesia diharapkan menjadi solusi strategis dalam menciptakan sistem penyelenggaraan haji yang lebih efisien, aman, dan terpusat bagi jamaah kita ke depannya,” imbuhnya.
Musim haji 2025 sendiri mendapat respons sangat positif dari Pemerintah Arab Saudi. Kementerian Haji Arab Saudi secara resmi menyampaikan apresiasi atas kerapihan, kedisiplinan, dan manajemen jamaah haji Indonesia, yang menjadi negara pengirim jamaah haji terbanyak di dunia.
Presiden Prabowo dijadwalkan akan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan para petinggi Kerajaan Arab Saudi untuk memperkuat kerja sama strategis lintas sektor, termasuk bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial-keagamaan.
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memperkuat posisi strategisnya sebagai negara muslim terbesar dan dalam memastikan peningkatan kualitas pelayanan haji yang berkelanjutan di masa mendatang.
Kementrian Agama RI
Lewat FGD KUB, Dr. Bunyamin M. Yapid Serukan Penguatan Moderasi dan Ekoteologi

Kitasulsel—Sidoarjo—Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur (Kanwil Kemenag Jatim) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Peran dan Fungsi Pokja Kerukunan Umat Beragama (KUB), Selasa (19/8/2025), di Aula Al-Ikhlas Kanwil Kemenag Jatim.
Kegiatan ini menghadirkan Bunyamin M. Yapid, Tenaga Ahli Menteri Agama RI, sebagai narasumber utama. Ia memaparkan isu-isu strategis terkait kerukunan umat beragama serta arah kebijakan terbaru Kementerian Agama.

Hadir dalam forum tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Akhmad Sruji Bahtiar, didampingi Kasubbag TU, para kepala bidang, Pembimas, ketua tim, serta pegawai Kanwil. Selain itu, turut hadir undangan dari satuan kerja Kementerian Agama kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Pentingnya Toleransi sebagai Fondasi Damai

Dalam sambutannya, Akhmad Sruji Bahtiar menegaskan bahwa kerukunan umat beragama merupakan fondasi terciptanya kehidupan yang tenteram.
“Manusia perlu hidup damai, tenteram, dan bahagia. Hal ini bisa diwujudkan bila kita mampu membangun toleransi. Suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa kita diciptakan berbeda. Dari perbedaan itu lahir toleransi, dari toleransi tumbuh sikap moderat, dan dari sikap moderat muncul saling menghargai. Perdamaian hanya bisa tercapai dengan ikhtiar bersama,” ungkapnya.
Ia berharap melalui forum ini terbangun penguatan bersama untuk menjaga kerukunan, sehingga lahir moderasi dan toleransi yang semakin kokoh di masyarakat.
Kurikulum Cinta dan Peran ASN Kemenag
Dalam pemaparannya, Bunyamin menyampaikan bahwa Kemenag sejak awal hadir untuk meredam isu-isu yang berpotensi mengganggu persatuan bangsa. Salah satu terobosan terbaru adalah Kurikulum Cinta yang diluncurkan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar.
“Kurikulum ini dibangun atas lima nilai utama: cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada diri dan sesama, cinta kepada ilmu pengetahuan, cinta kepada lingkungan, serta cinta kepada bangsa dan negara,” jelasnya.
Bunyamin menekankan, Kurikulum Cinta perlu ditanamkan sejak dini melalui RA, madrasah, pesantren, hingga perguruan tinggi. Nilai-nilainya juga dapat disebarkan melalui pengajian, khutbah, maupun media sosial agar menjangkau masyarakat luas.
“Jika ini dilakukan terus-menerus, 40–50 tahun ke depan Indonesia bisa tetap saling damai,” ujarnya.
Ia juga menegaskan peran penting ASN Kemenag sebagai motor penggerak kerukunan umat. Dengan struktur kelembagaan yang menjangkau hingga tingkat desa, pesan kerukunan dapat lebih efektif diterima masyarakat.
“Mari kita serukan kerukunan umat beragama, jangan sebarkan berita negatif,” tegasnya.
Ekoteologi dan Pesan Kebangsaan
Selain membahas moderasi beragama, Bunyamin juga menyinggung pentingnya Ekoteologi sesuai Asta Protas Kemenag, yaitu pendekatan teologis yang mengaitkan ajaran agama dengan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan.
Menutup paparannya, ia mengajak seluruh elemen bangsa menjaga keberagaman sebagai anugerah Tuhan.
“Mari sebagai warga negara Indonesia yang beragama, kita jaga lukisan Tuhan agar tercipta kerukunan dan kedamaian di negeri ini,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Peserta dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur tampak antusias menyampaikan pertanyaan dan pandangan, guna memperkuat sinergi menjaga kerukunan umat beragama di daerah masing-masing.
-
2 tahun ago
Informasi Tidak Berimbang,Dewan Pengurus KKS Kairo Mesir Keluarkan Rilis Kronologi Kejadian di Mesir
-
Politics11 bulan ago
Indo Barometer:Isrullah Ahmad -Usman Sadik Pepet Budiman-Akbar,IBAS-Puspa Tak Terkejar
-
1 tahun ago
Tangis Haru Warnai Pelepasan Status ASN Hj Puspawati Husler”Tetaplah Kuat Kami Bersamamu”
-
1 tahun ago
Pj Gubernur Bahtiar Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel di Depan Presiden Jokowi
-
2 tahun ago
Video Menolak Berjabat Tangan Dengan Seorang Warga Viral ,Ketua DPRD Luwu Timur Dinilai Tidak Mencerminkan Diri Sebagai Wakil Rakyat
-
1 tahun ago
IBAS Is Back: Siap Maju di Kontestasi Pilkada Luwu Timur
-
3 tahun ago
Dari Kotamobagu, BMR Anies Bertekat Menangkan Anies Baswedan*
-
1 tahun ago
Duet Birokrat dan Legislatif, NasDem Usung Syahar-Kanaah di Pilkada Sidrap
You must be logged in to post a comment Login