Connect with us

Pemkot Makassar

Progres Stadion Untia Dikebut, Jadi Ikon Baru Program MULIA Kota Makassar

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota Makassar terus memacu progres pembangunan Stadion Untia, salah satu program prioritas era kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah).

Stadion yang akan berdiri di lahan seluas 6,3 hektare itu digadang menjadi fasilitas olahraga representatif untuk masyarakat sekaligus ikon baru Makassar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan optimisme bahwa proyek ini sudah berjalan sesuai jadwal. Apalagi sekarang tahapaan sudah on progress.

“Stadion Untia ini, insya Allah mulai jalan di dalam proses perencanaan untuk membuat perencanaan hingga master plan,” jelas Munafri, di Kantor Balai Kota Makassar, Selasa (8/7/2025) malam.

Penyusunan Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan sebagai dasar utama perencanaan. Menurut Munafri, karena ini proyek pemerintah yang terbungkus dalam berbagai aturan, setiap tahap harus tuntas sebelum lanjut.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Fokus Percepat Sertifikasi Aset, 17 Kantor Lurah Masih Sewa

“Mudah-mudahan secepatnya kita bisa mulai penyusunan feasibility study (FS) supaya tahapan selanjutnya bisa langsung bergerak di tahun depan. Karena ini proyek pemerintah yang terbungkus dalam berbagai aturan,” jelasnya.

Adapun tahapan awal pembangunan Stadion Untia di tahun 2025. Penyusunan Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan sebagai dasar utama perencanaan.

Penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Penyusunan Master Plan dan tata ruang stadion. Serta koordinasi lintas dinas, termasuk Dinas Tata Ruang dan Dinas Perizinan untuk memastikan kepatuhan regulasi.

Kemudian konstruksi fisik, penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang menjadi acuan gambar teknis pembangunan.

Munafri menyebutkan, dokumen FS ditargetkan rampung dalam tahun ini agar seluruh proses penimbunan dan perizinan bisa mulai di awal akhirn2025 atau awal 2026.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis Resmi Buka Jambore UMKM Enterpreneurship 2024

“FS ini harus jadi dulu, supaya ada start-nya. Kalau sudah lengkap, baru bisa masuk tahap konstruksi,” jelasnya.

Terkait skema pembiayaan fleksibel. Pemkot Makassar membuka peluang menggunakan dua skema, yakni melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun investasi pihak ketiga.

“Pakai APBD tidak menutup kemungkinan, tapi di tengah jalan ada juga peluang investor yang ingin masuk. Kita masih menunggu itu. Tetapi kalau kita hanya menunggu hal yang belum pasti, maka ini tetap kita jalankan sebagai proyek pemerintah,” terang Munafri.

Ia menegaskan, Pembangunan Stadion Untia merupakan satu dari tujuh program unggulan Appi-Aliyah yang terangkum dalam visi besar MULIA (Makassar Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan).

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Arwin Azis Melepas dan Menyemarakkan GAS Run di Pekan Keselamatan Jalan 2024

Stadion ini diharapkan menjadi pusat aktivitas olahraga, ruang interaksi publik, dan penggerak perekonomian lokal.

“Ini bukan hanya soal bangunan, tapi komitmen menghadirkan fasilitas olahraga yang representatif bagi warga Makassar,” tandas Munafri.

Pemkot Makassar menargetkan tahapan awal proyek dapat dimulai secara fisik pada semester pertama 2026, setelah seluruh dokumen perencanaan dan perizinan tuntas. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Belaku 2026, Pejabat Makassar Pakai Mobil Listrik Hemat Anggaran

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Kota Makassar bersiap melakukan transformasi besar dalam penyediaan kendaraan dinas (randis) bagi Kepala SKPD.

Mulai tahun 2026, seluruh randis bagi pejabat OPD akan beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil (BBM) ke kendaraan listrik berbasis baterai.

“Mulai 2026, Pemkot tidak lagi membeli mobil dinas. Kita pakai skema sewa selama empat tahun, sehingga biaya pemeliharaan ditanggung oleh penyedia. Dan ini sudah dianggarkan,” hal itu disampaikan, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, di Balai Kota Makassar, Selasa (26/8/2025).

Menurutnya, penggunaan mobil listrik merupakan langkah strategis untuk efisiensi anggaran sekaligus mendukung upaya mewujudkan kota yang ramah lingkungan.

“Dengan begitu, lebih efisien dan tidak ada lagi persoalan mobil dibawa pindah ketika pejabat berganti,” ujar Munafri.

BACA JUGA  Pemkot Makassar Larang Keras Pemasangan Reklame di Pohon, Siap Tindak Tegas Pelanggar

Pada tahap awal, Pemkot Makassar merencanakan kebutuhan sekitar 50 unit kendaraan listrik. Randis tersebut akan didistribusikan kepada kepala dinas, camat, dan kepala bagian.

Sumber anggaran akan melalui APBD perubaha. 2025 serta juga APBD pokok 2026. Selain mobil dinas, Pemkot juga akan menghadirkan puluhan bus listrik yang akan difungsikan sebagai armada transportasi publik perkotaan.

Munafri menegaskan, kebijakan ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga bagian dari komitmen menghadirkan udara bersih di Makassar dengan mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil.

“Khusus Dinas, kita moratorium kendaraan BBM di Pemkot. Semua operasional, baik mobil maupun bus, akan beralih ke listrik,” tambahnya.

Langkah Pemkot Makassar ini juga sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional di instansi pemerintah pusat maupun daerah.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis Resmi Buka Jambore UMKM Enterpreneurship 2024

Lebih jauh, Pemkot Makassar kini juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan transportasi, termasuk Kalista, untuk mengembangkan moda transportasi umum berbasis kendaraan listrik di jalur koridor.

Hal ini diharapkan mempercepat integrasi sistem transportasi publik yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.

“Dengan kendaraan listrik, kita ingin menunjukkan bahwa Makassar serius mendukung elektrifikasi sekaligus memperkuat budaya hemat energi dan peduli lingkungan,” tutup Munafri.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima audiensi dari salah satu perusahaan bisnis Transportation di Balai Kota Makassar.

Perwakilan Transportation, Syamsul Syafiri, menyampaikan bahwa tantangan transportasi pemerintahan saat ini masih diwarnai sejumlah kendala, seperti efisiensi armada yang belum maksimal, tingginya biaya pemeliharaan, serta kesulitan koordinasi dalam pengelolaan kendaraan dinas.

BACA JUGA  Munafri Ajak Kolaborasi, Donor Darah untuk Kemanusiaan

“Makassar membutuhkan sistem mobilitas yang lebih efisien, fleksibel, hemat anggaran, dan adaptif terhadap dinamika kebutuhan pemerintahan modern,” ujar Syamsul.

Airport Taxi Premium, untuk perjalanan dinas dengan armada berkualitas dan pengemudi profesional berstandar protokol pemerintahan.

Melalui skema sewa ini, pihaknya menawarkan sejumlah keunggulan, antara lain potensi penghematan anggaran transportasi tahunan, eliminasi kebutuhan pengadaan kendaraan baru, serta tingkat ketersediaan armada yang tinggi dengan fleksibilitas menyesuaikan kebutuhan. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel