Connect with us

Pemkot Makassar

Unhas & Pemkot Makassar Matangkan Persiapan PIMNAS ke-38

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Kota Makassar bakal menjadi tuan rumah hajatan nasional bergengsi, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 tahun 2025, yang akan diikuti seluruh perguruan tinggi se-Indonesia.

Universitas Hasanuddin (Unhas) resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 tahun 2025. Ajang ilmiah bergengsi tingkat nasional ini akan digelar pada 23–27 November 2025 dan diikuti ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Even akbar ini dijadwalkan berlangsung pada November mendatang dan rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Prabowo Subianto atau Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Kabar tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WR I) Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. drg. Muhammad Ruslin, saat melakukan audiensi dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di Balai Kota, Rabu (24/9/2025).

Pertemuan turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, untuk membahas kesiapan dan dukungan pemerintah kota dalam penyelenggaraan ajang ilmiah mahasiswa terbesar di Indonesia itu.

BACA JUGA  Pjs Wali Kota Makassar Arwin Azis Tekankan OPD Mengedepankan Prinsip Kehati-hatian di Serapan APBD

Mewakili Rektor Unhas, Prof. Muhammad Ruslin, menyampaikan kehadiranya bertemu Wali Kota ingin meminta dukungan, karena ini kegiatan besar.

“Kami meminta support pak Wali. Kegiatan PIMNAS ke-38 butuh support dan kolaborasi dari Pemerintah Kota Makassar,” ujarnya.

“Apalagi Pak Wali juga bagian dari Unhas, jadi kami sangat berharap beliau ikut berkontribusi. Kami ingin para peserta nanti mengenal seperti inilah Kota Makassar,” tambah Prof. Ruslin.

Ia menjelaskan, seluruh rangkaian PIMNAS 2025 akan dipusatkan di kampus Unhas, dengan agenda utama berupa lomba ilmiah mahasiswa tingkat nasional yang digelar Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi.

“Kegiatannya berupa lomba saintifik nasional mahasiswa Indonesia. Ada juga berbagai kegiatan lainya,” jelasnya.

Prof. Ruslin mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pembukaan acara. Berdasarkan arahan Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi, Presiden atau Wakil Presiden dijadwalkan hadir untuk membuka PIMNAS ke-38.

“Kami sudah mendapat petunjuk dari Pak Menteri. Karena ini hajatan Kementerian, kita undang Pak Presiden. Kami berharap beliau yang membuka, dan kemungkinan juga Pak Wapres hadir,” katanya.

BACA JUGA  Refleksi Kinerja Andi Arwin Azis, Pemkot Makassar Siapkan Momen Kebersamaan

Sedikitnya 3.500 peserta dari sekitar 110 perguruan tinggi akan hadir di Makassar. Para rektor dari berbagai kampus besar di Indonesia juga dijadwalkan datang, seiring kehadiran Menteri Pendidikan dan pejabat tinggi lainnya.

“Para Rektor-rektor dari perguruan Tinggi pasti akan datang, apalagi jika Presiden hadir,” tuturnya.

Makassar sendiri terakhir kali menjadi tuan rumah PIMNAS pada 2011, sehingga ajang 2025 ini menjadi kali kedua kota Anging Mammiri dipercaya menggelar kompetisi ilmiah mahasiswa terbesar di Indonesia.

Kali kedua, sebagai tuan rumah, Unhas menargetkan dua kesuksesan sekaligus: penyelenggaraan yang lancar dan prestasi akademik. Unhas berambisi mempertahankan piala bergilir PIMNAS yang sebelumnya pernah diraih.

“Kami diberikan kepercayaan sebagai host oleh Kementerian kedua kali. Harapannya, kegiatan ini sukses, baik sebagai tuan rumah maupun untuk mempertahankan piala bergilir PIMNAS ke-38,” harapnya.

BACA JUGA  Wujudkan Makassar Low Carbon City, Danny Pomanto Terima Penghargaan Pemimpin Daerah Award 2024

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memastikan dukungan penuh untuk kesuksesan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38 tahun 2025 yang akan digelar di Universitas Hasanuddin (Unhas).

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmen tersebut saat menerima audiensi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WR I) Unhas, Prof. Dr. drg. Muhammad Ruslin, bersama panitia penyelenggara.

“Pemerintah Kota Makassar siap mendukung penuh PIMNAS ke-38. Ini ajang nasional yang membawa nama baik Makassar. Kami ingin seluruh peserta mendapat kesan positif selama berada di kota ini,” ujar Munafri.

Sebagai bentuk sambutan, Munafri bahkan menyiapkan jamuan khusus di atas kapal pinisi, ikon wisata bahari Makassar agar para tamu undangan, termasuk para rektor dan peserta, dapat menikmati matahari terbenam (sunset) di Pantai Losari.

“Kami ingin para tamu merasakan pengalaman khas Makassar. Salah satunya makan malam di kapal pinisi sambil menikmati sunset. Itu bagian dari cara kami memperkenalkan keindahan kota ini,” ungkapnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Kado HUT ke-418: Pemkot Makassar Launching Kurikulum Muatan Lokal di tingkat SD

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Dalam upaya memperkuat jati diri generasi muda dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini, Pemerintah Kota Makassar terus berinovasi di bidang pendidikan.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-418 Kota Makassar, Pemkot melalui Dinas Pendidikan resmi meluncurkan Program Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) yang digelar di Museum Kota Makassar, Jumat (7/11/2025).

Program ini menjadi langkah strategis dalam membangun karakter peserta didik agar tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakar kuat pada kearifan lokal, sopan santun, serta rasa saling menghargai antar sesama.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Farida Patittingi, bersama jajaran universitas dan fakultas.

Sednagkan dari pihak Pemkot, hadir Wali Kota Munafri Arifuddin, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Tim Ahli Pemkot, yang bersama-sama menunjukkan komitmen kolaboratif antara pemerintah dan akademisi dalam memajukan dunia pendidikan berbasis kearifan lokal.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan pribadi yang berbudaya.

“Melalui kurikulum muatan lokal, sekolah kami harapkan dapat menjadi ruuang belajar yang menumbuhkan nilai sopan, santun dan saling menghargai di masyarakat,” harapnya.

Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam membangun dunia pendidikan yang berakar pada kearifan lokal dan nilai-nilai budaya daerah.

Lebih lanjut, Munafri menyampaikan bahwa peluncuran kurikulum muatan lokal memiliki makna yang lebih dalam karena digelar di Museum Kota Makassar, tempat yang menjadi simbol sejarah dan identitas kota.

“Hari ini kita berada di museum kota, tempat yang menjadi heritage dan kebanggaan kita semua. Museum ini terus melakukan pemberdayaan dan perbaikan,” jelasnya.

“Dan mudah-mudahan semakin hari semakin baik, menambah koleksi, dan memberi arti yang mendalam bagi generasi berikutnya,” lanjut Munafri.

Menurutnya, museum bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang belajar hidup yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan.

BACA JUGA  Dukung Branding Makassar Kota Makan Enak, Indira Yusuf Ismail Resmikan Warung Coto Akbar Daeng

Kehadiran kurikulum muatan lokal diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya sejarah dan budaya sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.

Wali Kota yang akrab disapa Appi itu juga menuturkan, gagasan kurikulum muatan lokal lahir dari keprihatinan terhadap semakin pudarnya nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat modern.

“Di kehidupan nyata, kita sudah jarang sekali melihat bagaimana muatan lokal ini bisa menjadi rambu-rambu di tengah masyarakat,” terangnya.

“Banyak yang hilang. Karena itu, kita berupaya menggali kembali hal-hal yang mulai terlupakan agar bisa diterapkan kembali,” tambah mantan Bos PSM itu.

Untuk itu, Pemerintah Kota Makassar menggandeng akademisi dari UNM agar muatan lokal dapat terintegrasi secara sistematis dalam pendidikan formal.

Pihaknya lewat Dinas Pendidikan bekerja sama dengan UNM, kolaborasi mewujudkan kurikulum muatan lokal.

“Karena, ini ibarat jembatan antara generasi sekarang dengan pelajaran budaya yang ada di masa lalu. Jembatan ini harus kuat, karena akan dilalui oleh kendaraan besar, yakni masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Dalam arahannya, pria yang akrab disapa Appi itu juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis budaya untuk menumbuhkan budi pekerti dan akhlak mulia.

Dia menegaskan bahwa kecerdasan tanpa moral tidak akan membawa manfaat bagi kehidupan bermasyarakat.

“Percuma pintar kalau tidak berakhlak. Ini yang harus diteruskan. Pendidikan harus membentuk anak-anak yang sopan, tahu menghargai orang tua, dan punya rasa kebersamaan,” katanya.

Ia mencontohkan nilai-nilai luhur seperti Siri, Sipakatau, sipainga, semangat gotong royong, dan kata tabe dalam budaya Makassar yang mengajarkan kebersamaan dan saling menghormati.

“Kalau kita benar-benar menerapkan nilai-nilai itu dalam kehidupan, tidak akan ada lagi korupsi atau ketidakadilan. Semua berawal dari pembentukan karakter yang kuat,” tambahnya.

Munafri juga mengungkapkan bahwa penerapan kurikulum muatan lokal tidak akan berhenti di jenjang SD, tetapi akan diperluas hingga tingkat SMP.

BACA JUGA  Belaku 2026, Pejabat Makassar Pakai Mobil Listrik Hemat Anggaran

“Program ini akan kita jadikan pilot project di setiap kecamatan, dan ke depan akan terus kita jaga agar berlanjut sampai SMP, bahkan hingga tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Ia berharap, melalui kurikulum ini, generasi muda Makassar tumbuh sebagai pribadi yang mengenal akar budayanya, bangga terhadap daerahnya, dan mampu beradaptasi di tengah perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri.

Begitu pentingnya karya budaya ini, begitu pentingnya kekuatan lokal. Ia ingin nilai-nilai ini halus masuk dan terpakai dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena dari sinilah karakter Makassar yang santun, berani, dan berbudaya itu akan terus hidup,” tutup Munafri.

Melalui peluncuran ini, Pemerintah Kota Makassar bersama UNM berkomitmen menjadikan kurikulum muatan lokal bukan hanya sekadar pelajaran tambahan.

Tetapi sebagai sarana untuk memperkuat karakter bangsa dari akar budaya daerah. Sebuah langkah nyata menuju generasi Makassar yang unggul, berkarakter, dan berbudaya.

Peluncuran Program Kurikulum Muatan Lokal jenjang Sekolah Dasar (SD) oleh Pemerintah Kota Makassar mendapat sambutan positif dari kalangan akademisi.

Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Farida Patittingi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemkot Makassar yang dinilai sangat visioner dalam memperkuat pendidikan berbasis budaya lokal.

Dalam sambutannya, Prof. Farida menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai kearifan lokal sejak dini, terutama di jenjang pendidikan dasar.

Menurutnya, pembentukan karakter dan identitas budaya harus dimulai dari anak-anak agar menjadi fondasi dalam pembelajaran mereka di masa depan.

“Kita harus mulai dari bawah, dari anak-anak kita di SD. Kita pastikan kurikulum di lembaga pendidikan kita harus benar-benar sesuai harapan, yaitu melahirkan sumber daya manusia yang berakar dari daerah sendiri,” ujarnya.

Ia menilai, banyak nilai dan kekayaan budaya lokal yang perlu diinternalisasikan ke dalam kurikulum dan diimplementasikan dalam proses pembelajaran sehari-hari.

BACA JUGA  Danny Pomanto Terima Penghargaan dari Kompas TV sebagai Kota Terbaik Dalam Pelayanan dan Keterbukaan Informasi Publik

Banyak sekali muatan lokal yang bisa kita masukkan ke dalam pembelajaran.

“Saya senang sekali waktu masuk disini melihat anak-anak tampil luar biasa, itu melambangkan semangat dan keceriaan yang menggambarkan karakter khas kita,” katanya sambil tersenyum.

Lebih jauh, Prof. Farida menekankan bahwa nilai-nilai luhur masyarakat Makassar seperti Siri’ na Pacce harus menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter.

Nilai tersebut, katanya, bukan hanya cerminan harga diri, tetapi juga dorongan untuk berbuat baik, bekerja keras, dan memberi manfaat bagi sesama.

Siri’ itu nilai budaya yang luar biasa. Ia melahirkan karakter yang selalu ingin maju, bermanfaat, dan memberikan yang terbaik.

“Jangan sampai kita kehilangan semangat itu. Anak-anak harus dididik agar punya rasa Siri’ yang benar, bukan malu karena gengsi, tapi malu kalau tidak berbuat baik,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kerja keras dan ketekunan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Tidak ada yang bisa dicapai tanpa kerja keras.

“Kita harus menanamkan semangat itu kepada anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang tangguh,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor III Unhas itu, menyampaikan apresiasi secara khusus kepada Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, atas gagasan dan kepemimpinannya dalam menginisiasi kurikulum muatan lokal ini.

“Saya lihat pemikiran Bapak Wali luar biasa. Visioner dan konstruktif dalam mempersiapkan generasi masa depan tanpa meninggalkan akar budaya. Boleh menjulang tinggi, tapi harus berakar kuat,” ungkapnya.

Ia juga mengaku terhormat atas komunikasi langsung yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar kepadanya untuk memastikan kolaborasi dengan UNM berjalan baik.

“Saya surprise, Bapak Wali langsung menelepon saya dan menyampaikan dukungan penuh. Ini menunjukkan kepedulian luar biasa dari Pemkot terhadap dunia pendidikan,” ujarnya disambut tepuk tangan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel