Connect with us

DKP Makassar Gelar GPM Dalam Rangka Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan, Badan Pangan Nasional bekerja sama Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), Senin (26/06/2023).

Kegiatan GPM ini berlangsung di Jl. Cakalang V Lorong Nurul Iman (Lorong Wisata Milan) Kel. Totaka Kec. Ujung Tanah, pada 26 – 27 Juni, dalam rangka Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan memasuki Hari Besar Keagamaan Idul Adha 1444 H/2023.

Kadis DKP Mahyudin, S.STP., M.Ap., mengatakan, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok di tingkat produsen dan konsumen, serta meningkatkan akses pasar bagi produsen, dan kemudahan akses bahan pangan bagi konsumen dengan harga wajar.

Dengan membangun jaringan distribusi pangan untuk memudahkan stabilisasi pasokan dan harga pangan di konsumen, menjadi tujuan dari berlangsungnya Gerakan Pangan Murah, ujarnya.

Adapun tujuan tersebut adalah untuk kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui fasilitasi distribusi pangan, kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui gerakan pangan murah, dan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui Kios Pangan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, komoditas yang disediakan meliputi beras medium dan premium, telor ayam ras, bawang merah lokal, cabe, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu.

Olehnya itu jangan lewatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Acara ini terbuka untuk umum, tutupnya.

Turut hadir Asisten 3 Mario said, S.IP., M.Si., Camat Ujung Tanah Ibrahim Chaidar Said,S.IP., M.Si., beserta jajaran.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Nasaruddin Umar Ajak Bangsa Jaga Kerukunan di HUT ke-31 KCBI

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi keynote speaker dalam acara Sambung Rasa & Silaturahmi Ulang Tahun ke-31 Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia (KCBI) bersama Ketua KCBI Hartati Murdaya, Senin (18/8/2025). Acara yang digelar di Jakarta ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Dalam sambutannya, Menag menekankan pentingnya mengajarkan agama dengan landasan cinta, bukan kebencian.

“Jika kita mengajarkan agama, agama apapun juga, harus disertai cinta satu sama lain. Jadi kalau cinta melekat di dalam diri setiap orang, cinta masuk ke dalam hati, maka apapun akan terlihat indah,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemendikbud, anggota DPR dan DPD, serta jajaran pejabat KCBI.

Menag menegaskan, agama tidak bisa dibesarkan dengan kebencian karena hal itu justru bertentangan dengan nilai luhur ajaran agama.

“Kalau mengajarkan agama, jangan mengajarkan kebencian. Karena itu bertentangan dengan ajaran yang kita ajarkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pluralitas yang sangat tinggi, namun harus mampu menjadi contoh dunia dalam menjaga persatuan dan harmoni.

“Kita bisa tercerai-berai dari segi pulau-pulau, tetapi ya bhinneka tunggal ika itu. Tidak ada satu negara yang seplural Indonesia. Tapi kita juga ingin berobsesi, tidak ada negara yang seharmonis Indonesia,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh bangsa untuk menjaga stabilitas dan menghindari konflik.

“Mari kita kompak, harmoni satu sama lain. Jangan ada gontok-gontokan. Jangan sampai terjadi ketegangan, apalagi perang saudara. Itu akan kembali ke titik nol. Indonesia tidak boleh kembali ke titik nol,” pesan Menag.

Menurutnya, Kementerian Agama memegang peran penting dalam menjaga kerukunan. “Tidak ada artinya pembangunan apapun kalau tidak rukun. Karena itu, Kementerian Agama sangat kunci di republik ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua KCBI Hartati Murdaya mengajak umat Buddha dan seluruh bangsa Indonesia untuk saling membantu di tengah tantangan global.

“Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia mengajak semua umat muda dan saudara-saudara sebangsa dan sekeluarga merakita supaya yang kuat membantu yang lemah,” katanya.

Hartati juga menilai Indonesia kini berada di persimpangan sejarah yang penuh tantangan akibat perubahan teknologi dan dinamika global.

“Kita berdoa Indonesia selamat, Indonesia jaya, tetap maju dan bahagia,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel