Connect with us

Jalan Sehat Bersama Ganjar-Mahfud,Dukungan Terdapat Palestina Menggema

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Minggu pagi di Kota Makassar menjadi saksi dari partisipasi peserta yang turut ambil bagian dalam kegiatan Jalan Sehat Perjuangan Ganjar-Mahfud yang diinisiasi oleh GenZi Sulsel.

Acara yang dihelat di kawasan Jalan Jenderal Sudirman pada Minggu (26/11/2023) ini, bukan sekadar menjadi aktivitas olahraga, namun juga menjadi panggung untuk menyuarakan dukungan yang kuat terhadap Palestina.

Kehadiran calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo tidak hanya mengundang antusiasme dari masyarakat setempat, namun juga menarik perhatian dari berbagai kalangan.

Para peserta jalan sehat dengan semangat mengenakan pakaian bertuliskan dukungan untuk Palestina, sambil mengibarkan bendera Palestina sebagai simbol pesan solidaritas.

Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya solidaritas internasional dalam menegakkan keadilan bagi Palestina.

Ia mengajak seluruh peserta untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina yang tengah berjuang untuk kebebasan dan perdamaian.

Dia juga meneguhkan bahwa dukungan terhadap Palestina tidak harus mengarah pada perpecahan di bangsa sendiri. Menurutnya, bersatu dalam mendukung perdamaian dan keadilan, dapat dilakukan dengan tetap menjaga keharmonisan di dalam negara sendiri.

“Kami kembali mendapatkan laporan, ada kejadian yang kurang mengenakkan antar kelompok masyarakat karena saling dukung dan saling bela. Kita boleh membela negara Palestina yang sedang tidak baik, ada perang di belahan Eropa. Mari kita bikin semuanya agar bisa berdamai, rakyat Indonesia dalam keprihatinan-keprihatinan itu, di antara kita harus bersatu, tidak boleh berkelahi, tidak boleh bentrok. Kita doakan semuanya sehat,” jelas Ganjar.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sulsel, dr Udin Malik menegaskan bahwa kegiatan ini murni diprakarsai oleh Kelompok GenZi Sulsel.

Mereka sengaja menghadirkan sosok Ganjar yang dinilai sejak awal telah menunjukkan dukungan dan keberpihakannya kepada Palestina.

Hal itu terlihat saat Ganjar menolak kedatangan tim sepak bola Israel saat ajang Piala Dunia U-20 direncanakan dihelat di Indonesia, meski belakangan kegiatan itu batal terlaksana.

“Kami melihat ini ada kesamaan bahwa kita melawan kekuasaan yang besar. Oleh karena itu kita menyuarakan salam demokrasi dan free Palestine,” ucap pria yang akrab disapa Dokter Udin ini.

Pada kesempatan itu, dr Udin juga menyampaikan bahwa Ganjar Pranowo turut memberikan donasi untuk Palestina. “Pak Ganjar ada kasih donasi tapi beliau minta tolong untuk tidak disebutkan nominalnya,” pungkas dr. Udin. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Tiga Kementerian Sinergi Lindungi Santri dan Perkuat Infrastruktur Pesantren

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Tragedi ambruknya bangunan musala pondok pesantren menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap para santri. Sebagai langkah konkret, tiga kementerian menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, Selasa (14/10/2025) di Jakarta.

Kesepakatan ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.

Melalui kesepakatan ini, tiga kementerian akan memperkuat koordinasi dalam pertukaran data dan informasi pesantrendi bawah pembinaan Kementerian Agama, serta memberikan dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan pesantren.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pesantren merupakan aset pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

“Jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak, mencapai 42.369. Semuanya swasta, tidak ada yang negeri. Madrasah negeri hanya sekitar 5 persen, sementara 95 persen lainnya swasta. Sedangkan sekolah umum justru sebaliknya, 95 persen negeri dan 5 persen swasta,” ungkap Menag.

Menurut Menag Nasaruddin, penguatan infrastruktur pesantren bukan hanya soal bangunan, tetapi juga wujud perlindungan negara terhadap anak-anak yang sedang belajar di lembaga keagamaan.

“Kasus yang menimpa pondok pesantren di Jawa Timur kemarin menjadi pengingat bagi kita semua. Yang penting jangan sampai kasus seperti itu terulang kembali. Kita ingin memastikan keamanan dan kelayakan bangunan di pesantren seluruh Indonesia,” pungkas Menag

Menag menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pesantren.

“Saya mewakili komunitas pesantren berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang begitu cepat memberikan arahan kepada semuanya dan menambah sedikit anggaran. Ini bukti perhatian negara terhadap pendidikan pesantren,” kata Nasaruddin Umar.

Langkah Konkret Pemerintah

Kementerian PUPR akan mengambil peran teknis dalam memastikan setiap bangunan pesantren aman dan memenuhi standar keandalan konstruksi. Menteri PUPR Doddy Hanggodo menjelaskan bahwa pihaknya akan memulai dengan pemetaan dan uji sampling terhadap bangunan pesantren di berbagai daerah.

 

“Kami akan membantu memastikan agar bangunan pesantren layak dan aman. Fokus awalnya pada sampling kualitas bangunan di 80 pesantren yang akan kami laporkan kepada Menteri Agama untuk tindak lanjut,” jelas Doddy Hanggodo.

Ia menambahkan, tim teknis PU juga akan mendampingi proses perizinan bangunan dan memberikan pelatihan teknis sederhana kepada pengelola pesantren. “Kami ingin pesantren tidak kesulitan mengurus PBG, dan bagi yang kecil, kami bantu dengan panduan konstruksi dasar agar lebih aman,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk konkret sinergi lintas kementerian dalam melindungi para santri, yang sebagian besar menempuh pendidikan di lingkungan berasrama.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa perlindungan terhadap santri adalah wujud keadilan negara. “Yang paling pokok adalah rasa aman dan nyaman bagi proses belajar anak-anak kita. Itu makna keadilan negara,” ungkapnya.

Kesepakatan tiga kementerian ini mencakup pertukaran data dan informasi pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama, dukungan teknis terhadap keandalan bangunan dan penyehatan lingkungan, serta koordinasi pembinaan dan pengawasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) oleh pemerintah daerah.

Turut hadir dalam kesempatan ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, dan Gugu Gumilar, dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel