Connect with us

Camat Sangkarrang Tonjolkan Program Lorong Wisata di Pulau

Published

on

Kitasulsel–Makassar–Pemerintah Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, punya ciri khas tersendiri yang akan ditonjolkan pada program Lorong Wisata (longwis) di wilayahnya.

Hal tersebut disampaikan, Camat sangkarrang Ramli Lallo, saat ditemui, di Warkop RR Mallangngere,25/08/2023.

“Jadi di Longwis Sangkarrang, kita andalkan olahan ikan, kuliner dan kue tradisionalny. terutama kerajinan-kerajinan keran,” tutur Ramli.

Menurut Ramli, seperti di longwis-longwis di seluruh Kecamatan. Tentu pemerintah kecamatan akan melibatkan semua Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM yang ada.

“Jadi UMKM apa yang ada di Lorong itu kita berdayakan dalam rangka menyukseskan longwis ini,” jelasnya.

Ramli juga menambahkan bahwa, respon masyarakat cukup tinggi terhadap program ini, terlihat partisipasi dalam pembenahan lorong sangat aktif. Meskipun memang kita kendala di anggaran.

“Na sekarang momentum Agustusan, masyarakat sangat antusias membenahi, pengecetan pagar dan semacanya,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Nasional

Ketat,Polisi Gagalkan 71 CJH Pengguna Visa Kerja dan Kunjungan Untuk Berangkat Ketanah Suci

Published

on

KITASULSEL—JAKARTA — Upaya nekat puluhan warga Indonesia menunaikan ibadah haji secara ilegal berhasil digagalkan aparat kepolisian.

Sebanyak 71 calon jemaah diamankan di Bandara Soekarno-Hatta setelah diketahui hanya mengantongi visa kunjungan dan visa kerja, bukan visa haji resmi.

Pengungkapan kasus ini bermula dari pemeriksaan dokumen oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Kecurigaan timbul ketika ditemukan ketidaksesuaian antara tujuan keberangkatan dan jenis visa yang dimiliki para calon jemaah.

“Petugas di lapangan melakukan pengecekan dokumen dan ternyata mereka tidak memiliki visa haji, melainkan visa kerja,” jelas Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Yandri Mono yang dikutip dari detik.com, Kamis (1/5/2025).

Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, tim gabungan membawa seluruh calon jemaah ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pendalaman, diketahui mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tergabung dalam kelompok berbeda.

Rupanya, keberangkatan ini difasilitasi oleh pihak travel dan perorangan yang menjanjikan ibadah haji dengan biaya antara Rp 50 juta hingga Rp 270 juta.

Para calon jemaah tergiur dengan janji bisa menunaikan haji tanpa harus menunggu antrean panjang secara resmi.

“Penangkapan ini dilakukan sejak 16 April hingga 28 April. Mereka tidak berasal dari satu kelompok, jumlahnya bervariasi mulai dari tiga sampai sepuluh orang per kelompok,” imbuh Kompol Yandri.

Setelah dilakukan pendataan, seluruh jemaah ilegal dipulangkan dan diberi penjelasan mengenai aturan resmi pelaksanaan ibadah haji.

Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap pihak travel dan individu yang mengatur keberangkatan ini.

“Pihak yang mengkoordinir, baik travel maupun perorangan, sedang dalam pemeriksaan,” tegasnya. (Ibe)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel