Connect with us

Camat Wajo dan Jajarannya ikuti Upacara Tragedi Korban 40.000 Jiwa di Tallo

Published

on

Kitasulsel—MAKASSAR — Camat Wajo, Hamna Faisal, dan para lurah Kecamatan Wajo menghadiri dengan penuh khidmat peringatan korban 40.000 jiwa di Monumen Kecamatan Tallo, Kota Makassar, pada Senin (11/12/2023).

“Inilah saatnya nilai-nilai perjuangan kita aplikasikan untuk membangun Kota Makassar yang lebih baik di masa depan,” ungkap Hamna Faisal usai acara.

Dalam perspektifnya, peringatan korban 40.000 jiwa menjadi momen penting untuk merenung dan menghargai nilai-nilai perjuangan yang telah membentuk sejarah.

Hamna Faisal, didampingi para lurah, menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai tersebut sebagai landasan dalam upaya bersama membangun Kota Makassar yang lebih maju dan inklusif.

Mereka berharap bahwa melalui refleksi ini, semangat perjuangan akan terus terpatri.

Menciptakan lingkungan yang aman, dan menguatkan solidaritas masyarakat dalam mencapai kemajuan bersama.

Perayaan ini juga diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang untuk memahami dan melanjutkan warisan perjuangan.

“Hal paling pundamental, adalah sadar kebersihan lingkungan, merawat fasilitas umum untuk kepentingan bersama, dan taat serta patuh terhadap pajak demi memacu pembangunan kota,” kuncinya.

Hadir dalam acara tersebut, SKPD Pemkot Makassar, Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin beserta jajarannya. (**)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel