Connect with us

Danny Pomanto Resmi Lantik Firman Pagarra sebagai Pj Sekda Makassar, ini Harapan Ketua PKK Indira Jusuf Ismail

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail turut menjadi saksi dalam pelantikan dan pengambilan sumpah Firman Hamid Pagarra sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar di Ruang Sipakatau Balai Kota Makassar, Rabu (10/01/2024).

Kehadiran Indira di acara tersebut menunjukkan dukungan yang kuat dari TP PKK Kota Makassar terhadap kepemimpinan baru di tubuh Sekretariat Daerah Kota Makassar.

“Kami berharap Firman Pagarra dapat mengemban tugas barunya dengan baik. Kami memberikan dukungan penuh agar Kota Makassar terus berkembang di bawah kepemimpinan yang amanah,” ucap Indira.

Indira juga menyampaikan harapannya agar Firman Pagarra dapat membantu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto untuk memberikan kontribusi signifikan dalam mewujudkan berbagai program pembangunan Kota Makassar yang terus dua kali tambah baik.

“Dengan pengalaman serta kompetensi yang dimiliki oleh Firman Pagarra, saya yakin beliau akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan mendorong terciptanya inovasi-inovasi yang akan membawa kemajuan bagi Kota Makassar,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Firman Pagarra berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan tugas dengan penuh integritas dan dedikasi.

“Apa yang disampaikan Pak Wali, itu yang akan kami jaga selama kami menjabat sebagai Pj Sekda selama tiga bulan ke depan,” tutur Firman.

Peran Firman Pagarra sebagai Penjabat Sekretaris Daerah Kota Makassar diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam membangun Kota Makassar yang lebih maju, berkembang, dan berdaya saing untuk mewujudkan Kota Makassar yang terus dua kali tambah baik.

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Dukung Penguatan Organisasi IAEI untuk Perkuat Ekonomi Umat

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima pengurus Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini membahas proses pembentukan struktur baru organisasi serta penguatan peran ekonomi Islam dalam pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Formatur Pengurus IAEI Mustafa Edwin Nasution melaporkan progres penyusunan kepengurusan baru, termasuk pembentukan tim formatur dan rencana pelantikan. Struktur organisasi akan diperluas dengan pembagian bidang dan komite untuk memperkuat fungsi kelembagaan.

“Struktur baru ini dirancang untuk memastikan IAEI semakin kontributif dalam pengembangan ekonomi umat, pendidikan ekonomi syariah, hingga penguatan ekosistem zakat dan wakaf nasional,” ujar Mustafa.

Indonesian Association of Islamic Economists (IAEI) adalah organisasi profesi yang mewadahi para ekonom dan akademisi di bidang ekonomi Islam di Indonesia. Didirikan untuk mengembangkan ilmu, riset, dan kebijakan ekonomi syariah, IAEI berperan mendorong penguatan ekosistem ekonomi syariah nasional melalui pendidikan, penelitian, dan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, serta industri keuangan syariah.

Ketua Formatur juga menyampaikan bahwa rapat pleno tim formatur akan digelar pada 9 November, sementara pelantikan pengurus direncanakan berlangsung pada akhir November di Jakarta. Organisasi ini kini memiliki lebih dari 7.000 anggota, terdiri dari akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan ekonomi syariah dari berbagai daerah.

Menag Nasaruddin Umar dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi atas langkah IAEI memperkuat tata kelembagaan dan arah kerja strategisnya. Menurut Menag, ekonomi Islam tidak hanya berbicara soal instrumen keuangan, tetapi juga tanggung jawab moral untuk mewujudkan keadilan sosial.

“Kita tidak bisa berdakwah tanpa bicara ekonomi. Ekonomi adalah bagian dari misi kemanusiaan dan keagamaan. Ketika ketimpangan terjadi, maka agama hadir untuk mengingatkan, mengoreksi, dan membimbing,” ujar Menag, Senin (03/11/2025).

Ia menyinggung tantangan sosial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk tingginya angka kemiskinan ekstrem. Menurut Menag, penguatan peran ekonomi syariah harus menjadi solusi yang konkret bagi masyarakat.

“Nilai-nilai kebajikan Islam harus menuntun transformasi ekonomi kita. Bukan hanya tumbuh, tetapi juga adil,” lanjutnya.

Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan IAEI, baik dalam pengembangan riset ekonomi Islam, peningkatan literasi keuangan syariah, maupun penguatan peran zakat dan wakaf produktif.

“Kini saatnya memperkuat sinergi ulama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah. Kita ingin ekonomi umat tumbuh berdampingan dengan nilai moral dan spiritual,” ungkap Menag.

Pertemuan diakhiri dengan komitmen untuk menindaklanjuti kerja sama strategis antara Kemenag dan IAEI, termasuk dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan dan kegiatan akademik di sektor ekonomi syariah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel