Connect with us

Dihadapan Tim Asian Development Bank, Plt Kadis Ketapang Makassar Paparkan Program Longwis Sebagai Ketahanan Pangan

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Dinas Ketahanan Pangan DKP kota Makassar menerima kunjungan Tim Asian Development Bank (ADB), dalam rangka melakukan kajian kota layak investasi dan terkait ketahanan pangan di kota Makassar. Bertempat di Ruang Rapat DKP Kota Makassar, 28/02/2024

Kunjungan tersebut di terima langsung oleh Plt Kadis Ketahanan Pangan Kota Makassar Dr Alamsyah Sahabuddin S. Stp., Msi didampingi Kabid Konsumsi Penganekaragaman Pangan Faisal, Kabid Kierawanan dan Cadangan Pangan Andi Shinta Pratiwi, Kabid Ketersediaan dan Produksi Pangan Rahmaniar Syamsulo beserta Staf.

Pada kesempatan itu Alamsyah sahabuddin memaparkan bagaimana Pemerintah kota Makassar melalui Dinas Keatahanan Pangan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan menekan harga pangan

Seperti berkoordinasi dengan Bulog Cabang Makassar, dan melakukan pemantauan harga pangan di pasar tradisioanal serta melaksakan pangan murah dan berkolaborasi dengan pihak swasta

Almsyah Sahabuddin juga memaparkan program dan Aplikasi DKP kota Makassar untuk ketahanan pangan yaitu,

Smart Urban Farming, adalah pemberdayaan masyarakat dan pembinaan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk melakukan Budi daya tanaman produktif dengan memanfaatkan lahan yang ada di dalam Lorong

Kemudian IATATA (Identifikasi Petakan dan Tangani) untuk mengidentifikasi titik rentan pangan dan memetakan daerah tersebut dan menanganinya 100%

Dan ASSIPA sebuah aplikasi sistem informasi pangan bertujuan untuk memantau ketersediaan dan harga pangan di 10 pasar tradisional dan 2 di pasar modern dengan 44 komodit 100%

Terakhir AMMOLI, merupakan kegiatan pemeriksaan hasil pangan yang ada di Lorong Wisata dan di Pasar dimana Dinas bisa memberikan keamanan dan kenyamanan terhadap seluruh masyarakat

Dia juga memperkenalkan program Pemkot Makassar yaitu Lorong Wisata yang merupakan program prioritas diharapkan dapat menjadi penguatan pangan dan mewujudkan kota Makassar Low Carbon yang melibatkan peran serta masyarakat, seperti Kelompk Wanita Tani (KWT)

“Lorong Wisata salah satu penguatan Ketahanan pangan di Kota Makassar dengan menanam tumbuhan produktif di dalam lorong, seperti Cabe sayur sayuran, bawang merah, juga melakukan budidaya ikan dan udang tawar dengan  melibatkan peran serta masyarakat yang dinamakan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan tanaman ini mampu menghijaukan lorong

Alamsyah Sahabuddin menambahkan jumlah Lorong Wisata dikota makassar kini telah terbentuk skitar 3 ribuan dan tahun 2024 akan menarget tambahan sebanyak 1000 Lorong Wisata.(**)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Pimpin Apel Pagi, Rapiuddin Tekankan Loyalitas dan Bijak di Media Sosial

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Halaman Kantor Bupati Luwu Timur kembali dipenuhi peserta apel pagi, terdiri dari PNS, PPPK, tenaga ahli, dan tenaga upah jasa, Senin (15/09/2025).

Apel dipimpin langsung oleh Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir, yang menekankan pentingnya loyalitas dan bijak bermedia sosial.

‎Rapiuddin juga mengingatkan bahwa sebagai pelayan masyarakat, setiap pegawai harus taat pada aturan dan loyal kepada pimpinan, asalkan sesuai dengan norma, standar prosedur, dan kriteria yang berlaku.

‎“Jika ingin menjadi pemimpin yang baik, harus senantiasa menjadi bawahan yang kompeten, mampu berpikir kritis dalam menanggapi isu, dan menghindari loyalitas buta,” ujar Rapiuddin.

‎Ia berharap melalui sikap profesionalitas di dunia kerja, peserta apel dapat lebih berempati dan meningkatkan sensitivitas dalam memahami situasi di sekitar.

‎Selain itu, Rapiuddin menekankan pentingnya sikap bijak dalam menggunakan media sosial, terutama dalam penyampaian informasi agar tidak menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat.

‎“Jika melakukan perjalanan dinas, fokuskan pembahasan pada kegiatan yang diikuti, bukan kunjungan ke tempat wisata, mal, atau warung makan. Jangan melakukan ‘flexing’ yang tidak perlu di media sosial,” tegas Rapiuddin.

‎Beliau menjelaskan bahwa ‘flexing’ bukan hanya pamer kekayaan, tetapi juga menyebarkan kesan kesederhanaan yang tidak alami.

‎Penegasan tersebut bertujuan untuk mengingatkan setiap pegawai akan tugas pokok dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat serta pentingnya rasa syukur dalam menjalani aktivitas di Bumi Batara Guru. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel