Connect with us

Majukan Sepakbola Selayar,Natsir Ali Rencanakan Renovasi Dan Pemeliharaan Sejumlah Lapangan

Published

on

Kitasulsel—Selayar—Bakal calon bupati kepulauan selayar, Natsir Ali berencana akan merenovasi sejumlah lapangan sepakbola yang selama ini digunakan oleh masyarakat terutama yang hobby olahraga sepakbola agar lebih baik untuk digunakan.

“Insya Allah, tanpa bermaksud mengabaikan apalagi merendahkan olahraga lain, di selayar ini minat dan antusias warga pencinta sepakbola terutama kalangan remaja sangatlah tinggi, jadi sudah seharusnya diberikan fasilitasi lapangan yang lebih baik lagi. Apalagi banyak lapangan yang selama menjadi tempat diselenggarakan turnament, ada di batangmata, barugayya, benteng, matalalang, layolo, pariangan dan di pulau pulau luar. itu semua yang akan kita renovasi dengan baik” ucap adik kandung bupati selayar saat ini.

Sementara itu untuk pemeliharaannya sendiri, natsir ali berencana akan memasukkanya ke anggaran pemda di dinas terkait jika diberikan amanah memimpin kampung halaman yang dia cintai tersebut.

“Ada dinas pemuda dan olahraga, ada pengda PSSI, insya allah kita komunikasikan untuk pemeliharaannya dan itu ada anggarannya. apalagi sejauh ini ada beberapa sekolah sepakbola yang dikelola oleh beberapa tim lokal, itu semua kita akan lebih suport demi kemajuan sepakbola selayar untuk berprestasi. Doakan saja niat baik kita dilancarkan semuanya” tambahnya.

Natsir ali sendiri sejauh ini telah  menyatakan sikap untuk maju menjadi calon bupati kepulauan selayar pada pilkada serentak november tahun ini.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Sebut Pesantren sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Published

on

Kitasulsel–JAKARTA Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pondok pesantren sebagai lembaga yang telah mengabdikan diri untuk membangun peradaban bangsa selama berabad-abad lamanya. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Dialog Interaktif dan Podcast bersama Pro 3 Radio Republik Indonesia (RRI) secara virtual.

Dialog ini membahas peran strategis Program Prioritas (Protas) Kementerian Agama dalam mendukung suksesnya Asta Cita Pembangunan Nasional. “Pondok pesantren adalah lembaga yang telah mengabdi selama 300 tahun, membangun lahirnya masyarakat yang beradab,” ujar Menag di Jakarta (16/10/2025).

Ia kemudian mengingatkan peran historis pesantren di masa lalu. “Di masa perlawanan penjajahan, pondok pesantren tampil sebagai lembaga perjuangan. Pergerakan santri dan kyai waktu itu sangat luar biasa, dengan semangat ‘mati syahid atau hidup mulia’,” lanjutnya.

Menag menekankan spiritual message yang menjadi inti pendidikan di pesantren. Salah satunya adalah kepatuhan dan kesantunan seorang santri kepada gurunya, yaitu sebuah etika luhur yang diharapkan dapat berdampak luas, menjadi cerminan sikap anak terhadap orang tuanya di rumah.

“Di pesantren, kita melihat para kyai tampil sebagai individu yang berwibawa di hadapan para santri, dan pada saat yang sama, kita menyaksikan bagaimana para santri bersikap santun kepada guru-gurunya. Inilah fondasi utama yang melahirkan cita-cita untuk menciptakan manusia yang adil dan beradab,” paparnya.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan umat, melainkan juga sebagai lembaga pembentuk kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya. “Pesantren telah lama menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” katanya.

Ia mencontohkan, bahan-bahan kebutuhan pokok pesantren seperti beras, ikan, telur, hingga tenaga kerja, mulai dari cleaning service sampai guru, banyak didatangkan langsung dari masyarakat sekitar. “Kita tidak perlu lagi repot-repot ke pasar, karena masyarakat setempat yang mendatangkan diri ke pesantren menjual langsung ke dapur”, jelasnya.

“Dengan demikian, di mana ada pondok pesantren, di situlah tumbuh kemandirian masyarakat. Masyarakat pesantren itu bukan bersifat konsumtif, tetapi sangat produktif karena menciptakan kemandirian tersebut,” lanjut Menag.

Menag menggarisbawahi keunggulan pesantren dalam mengajarkan nilai-nilai yang semakin langka. “Dan saya ingin menggarisbawahi bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai yang kini semakin langka, yaitu moralitas yang tinggi, kesantunan yang sangat terpuji, mengasah keimanan, serta mengajarkan kekayaan sosial dan budaya,” pungkasnya.

Pernyataan Menag ini semakin menguatkan komitmen Kementerian Agama untuk terus melindungi dan memajukan institusi pendidikan keagamaan, serta memastikan Program Prioritas Kemenag berjalan optimal demi mendukung tercapainya Asta Cita Pembangunan Nasional yang berlandaskan moral dan peradaban luhur. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel