Connect with us

Ketua TP PKK Kota Makassar Tebar Benih Udang Vaname di Tanjung Merdeka

Published

on

Kitasulsel—Makassar—Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail menebarkan benih udang vaname di Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Senin (29/4/2024).

Aksi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi keluarga.

Penebaran benih udang vaname ini diselenggarakan di sela-sela acara halalbihalal lingkup Pemerintah Kecamatan Tamalate yang turut dihadiri warga setempat.

Pada kesempatan itu, Indira berpesan kepada Camat dan seluruh Lurah di Kecamatan Tamalate agar terus memaksimalkan potensi yang ada di wilayah Tamalate untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Apalagi, bukan hanya udang vaname yang dibudidayakan, melainkan adapula budidaya kepiting bakau dan lobster air tawar.

“Kalau ini bisa kita tata lebih baik lagi, maka akan jadi kawasan wisata yang betul-betul layak. Budidaya udang, kepiting dan lobster ini bisa jadi potensi pendapatan kalau kita coba tawarkan ke rumah makan. Kita bisa jadi supplier di situ,” beber Indira.

Indira berharap, program budidaya perikanan ini dapat terus dijalankan dan dimaksimalkan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitar mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Lebih jauh, Indira juga menyampaikan bahwa organisasi PKK akan selalu membantu mendukung program pemerintah yang berkaitan dengan pemberdayaan keluarga.

Oleh karena itu, dia meminta kekompakan dan semangat dari semua pihak untuk menyukseskan program-program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah kota.

“Banyak program yang sudah diinisiasi oleh Pemkot, tentu yang belum selesai harus kita selesaikan, dan yang kurang sempurna harus kita sempurnakan. Kekompakan kita sangat dibutuhkan untuk membangun kota kita,” pungkasnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Provinsi Sulawesi Selatan

Pemprov Sulsel Bangun 1.657 Unit Apartemen Ikan untuk Tingkatkan Produktivitas Nelayan dan Pulihkan Ekosistem Laut

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) telah membangun 1.657 unit apartemen ikan sepanjang tahun 2025 untuk mendukung pengembangan kawasan perikanan rakyat dan pemulihan ekosistem laut.

Program ini tersebar di 13 titik lokasi di Sulsel, yaitu Makassar, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Kepulauan Selayar, Pangkep, Barru, Pulau Panikiang (Barru), Pinrang, Luwu Timur, dan Palopo, dengan total luasan sekitar 11 hektar di wilayah pesisir. Beberapa lokasi strategis seperti Pulau Panikiang, Selayar, dan Sinjai dipilih karena potensi ekologi yang tinggi, sementara Makassar, Takalar, dan Pangkep fokus pada peningkatan produktivitas nelayan.

Program apartemen ikan ini merupakan bagian dari visi Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wagub Fatmawati Rusdi dalam mendorong pemulihan ekosistem laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan berbasis ekonomi biru, sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Kepala DKP Sulsel, M. Ilyas, apartemen ikan berfungsi sebagai habitat buatan yang menjadi tempat berlindung, berkembang biak, dan berkumpulnya ikan, sehingga membantu nelayan menangkap ikan lebih efisien.

“Apartemen ikan ini mempersingkat waktu nelayan mencari ikan. Dengan titik-titik baru yang produktif, nelayan bisa menghemat BBM, menekan biaya operasional, dan meningkatkan pendapatan,” ujar Ilyas, Minggu (7/12/2025).

Setiap modul apartemen ikan dirancang untuk menjadi spawning ground dan nursery ground, meningkatkan keanekaragaman hayati, sekaligus mendukung pertumbuhan terumbu karang buatan. Diperkirakan satu modul dapat menghasilkan 40–90 kg ikan per bulan atau 500–1.000 kg per tahun, dengan asumsi 60% biomassa dapat dipanen secara berkelanjutan. Dengan 1.657 modul, potensi tangkapan tahunan mencapai 596 ton ikan, senilai ekonomi sekitar Rp 20,9 miliar per tahun. Jika dihitung dalam jangka panjang, 5 tahun mendatang apartemen ikan ini bisa menghasilkan Rp 104,3 miliar dan 10 tahun Rp 208,7 miliar.

Pemasangan unit apartemen ikan dilakukan dengan memperhatikan kondisi oseanografi, kedalaman, substrat dasar perairan, dan pola arus, memastikan setiap lokasi dapat mendukung produktivitas nelayan dan pelestarian ekosistem laut.

Untuk tahun 2026, DKP Sulsel berencana melakukan pendampingan pemanfaatan dan pemeliharaan apartemen ikan, bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), pemerintah kabupaten/kota, dan komunitas lokal.

“Dengan pengelolaan gotong royong, apartemen ikan ini menjadi aset bersama yang manfaatnya dapat dirasakan puluhan tahun ke depan,” tambah Ilyas.

Program ini sudah memberikan dampak nyata bagi nelayan. Abdul Gaffar, salah seorang nelayan dari Bulukumba, mengatakan, “Dulu kami harus melaut jauh dan lama untuk mencari ikan. Sekarang lebih cepat dapat ikan, dan ongkos BBM berkurang banyak.”

Langkah strategis ini menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam mengembangkan ekonomi biru, memperkuat kesejahteraan nelayan, dan memulihkan ekosistem laut secara berkelanjutan.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel