Connect with us

Pj Sekda Firman Pagarra Terima Kunjungan Dubes dan Dirjen Politik Kemenlu Kroasia Petar Mihatov, Bahas Peluang Kerja Sama

Published

on

Kitasulsel–Makassar Pj Sekda Makassar Firman Pagarra menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Kroasia untuk Indonesia Nebosja Koharovic dan Direktur Jenderal (Dirjen) Politik Kementerian Luar Negeri dan Eropa Republik Kroasia Petar Mihatov, di kediaman pribadi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto Jalan Amirullah, Jumat (7/6/2024).

Mewakili Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Firman Pagarra mengatakan suatu kehormatan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bisa mendapat kunjungan langsung rombongan dari Dubes Kroasia Nebosja Koharovic beserta rombongan.

Dalam kunjungannya, Dubes Nebosja Koharovic dan Dirjen Politik Kementerian Luar Negeri dan Eropa Republik Kroasia Petar Mihatov turut didampingi oleh Konsulat Kehormatan Kroasia di Makassar Munafri Arifuddin.

Selain untuk memperkuat hubungan Makassar dan Kroasia, pertemuan ini pun juga membahas peluang kerja sama di berbagai sektor. Baik itu, kesehatan, pendidikan, hingga pariwisata.

Usai berbincang santai dengan Dubes Kroasia Nebosja Koharovic dan Dirjen Kemenlu Pater Mihatov, Firman Pagarra menjamu makan siang dengan beragam aneka menu hidangan khas Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam jamuannya, Firman Pagarra didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Makassar Helmy Budiman.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Zulkifli Nanda, Kepala Dinas Pariwisata Moh Roem, dan juga Kepala Dinas Kesehatan Nursaidah Sirajuddin.

“Kami juga tadi sudah menyampaikan kepada Pak Dubes Kroasia dan juga pak Pater dari Kemenlu Kroasia bahwa Makassar saat ini sudah melakukan trobosan Low Carbon City, seandainya ada hal-hal yang bersinggungan dengan Makassar Low Carbon City itu kami coba penjajakan,” jelas Firman.

Dalam penerapan Low Carbon City, Makassar sudah melakukan banyak terobosan. Mulai dari penggunaan mobil listrik hingga pemasangan solar cell di sekolah dan juga kantor-kantor pemerintahan.

“Intinya, ke depan mungkin ada Sister City lah sebagai pintu masuk untuk memudahkan kerja sama dengan Kroasia,” ujar Firman.

Ia juga menyebutkan bahwa hadirnya Konsulat Kroasia di Makassar merupakan peluang yang sangat baik untuk memperkuat hubungan dan kerja sama antara Makassar dan juga Kroasia.

“Kita tahu Kroasia adalah negara yang maju di Eropa, tapi kita mau melihat dulu apa yang bisa mereka tawarkan kepada kami. Apakah itu pariwisata, pendidikan, kesehatan, atau bahkan juga Low Carbon City,” tutupnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Politik Kementerian Luar Negeri dan Eropa Republik Kroasia Petar Mihatov mengaku senang berada di Kota Makassar, terlebih Makassar memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia.

Dengan capaian tersebut, Kroasia melirik Kota Maksssar untuk penjajakan peluang kerja sama lebih lanjut. Baik di bidang ekonomi, pariwisata, infrastruktur, dan sektor lainnya.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Kementrian Agama RI

Menag Resmikan Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari

Published

on

Kitasulsel–PONOROGO Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari. Peresmian perubahan status ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, sekaligus meresmikan Gedung Pusat Sumber Belajar, Minggu (14/9/2025).

Gedung baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus kantor layanan, mempertegas peran UIN Ponorogo sebagai pusat keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Menag berharap dengan status universitas, UIN Ponorogo semakin produktif melahirkan generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan berdaya saing global.

“Saya bangga dengan kampus-kampus yang bersih, asri, disiplin, dengan mahasiswa produktif dan sopan, serta dosen-dosen kreatif. InsyaAllah UIN Ponorogo bisa menjadi kampus yang membanggakan,” kata Menag.

 

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki peran lebih luas dibandingkan kampus umum. “Kampus UIN harus berbeda. Bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga institusi dakwah,” pesan Menag.

“PTKIN tidak cukup hanya melahirkan ilmuwan, tapi juga intelektual dan cendekiawan. Ilmuwan itu tahu, intelektual mengamalkan, dan cendekiawan menghadirkan resonansi kebermanfaatan bagi masyarakat,” sambungnya.

 

Dalam sambutannya, Menag juga menyoroti suasana kampus yang hijau dan asri sebagai salah satu keunggulan UIN Ponorogo. “Kampus ini indah, hijau, dan sejuk. Banyak pepohonan dan hewan di sekitarnya. Suasana seperti ini akan membuat mahasiswa betah belajar,” ujarnya.
​​​​​​​
​​​​​​​Menag menekankan bahwa keasrian kampus harus sejalan dengan kualitas akademik dan karakter mahasiswa. “Prasarananya sudah bagus, tinggal bagaimana kita merawatnya. Yang lebih penting adalah manusianya. Produk yang lahir dari UIN Ponorogo harus hebat dan terkenal, menjadi kebanggaan Ponorogo bahkan Indonesia,” tegasnya.

 

Peresmian ini turut dihadiri Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, serta para rektor PTKIN dari berbagai daerah. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel