Connect with us

Ketua TP PKK Kota Makassar Apresiasi Semangat Perempuan di Bincang-Bincang PIM

Published

on

Kitasulsel–Makassar Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menghadiri acara Bincang-Bincang yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) Perempuan Indonesia Maju (PIM) Kota Makassar.

Acara ini mengangkat tema “Peran Perempuan Masa Kini” dan berlangsung dengan berbagai kegiatan menarik pada Sabtu (8/06/2024).

Acara yang digelar di Kampoeng Popsa Makassar ini, tidak hanya dihadiri oleh para anggota PIM, tetapi juga oleh berbagai komunitas perempuan dan masyarakat umum yang antusias mengikuti setiap kegiatan.

Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Kota Makassar menyampaikan rasa syukur dan bahagianya bisa hadir serta berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Kegiatan yang kita hadiri bersama ini, kita menjalin silaturahmi, saling sharing, sambil bersantai, apalagi di akhir pekan kita kumpul sama-sama, sambil bersantai bisa berkuliner, karena saat ini Makassar membranding dirinya sebagai kota makan enak,” ujar Indira.

Ia juga mengapresiasi kerja keras tim DPC PIM Kota Makassar yang berhasil mengumpulkan kaum perempuan untuk terlibat aktif dalam acara ini. Menurutnya, semangat perempuan Makassar dalam berkontribusi pada kegiatan sosial sangatlah tinggi.

“Terima kasih kepada tim yang bisa merangkul perempuan, ibu-ibu. Kalau ibu-ibu sudah turun, apapun itu bisa kita kerjakan dan Insya Allah itu bisa berhasil,” lanjutnya.

Indira Yusuf Ismail yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda Kota Makassar, Bunda PAUD Kota Makassar, dan hingga Ketua Perbasi Kota Makassar ini merasa senang dapat terlibat dalam banyak organisasi yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan keluarga.

Ia mengungkapkan bahwa banyak hal yang dapat dipelajari dari kegiatan seperti ini, yang tentunya bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat luas.

“Saya, banyak menjadi ketua dari berbagai organisasi. Saya banyak terlibat di dalamnya. Bahagia sekali bisa terlibat di dalam kegiatan ini. Alhamdulillah banyak hal yang bisa kita pelajari, yang kalau bermanfaat bagi diri sendiri, tentu akan bermanfaat bagi keluarga. Kita hadir di sini tentunya bisa sharing, Insya Allah perempuan Kota Makassar adalah perempuan yang cerdas, yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik,” pungkasnya.

Indira berharap, kegiatan seperti ini akan memantik berbagai komunitas lain untuk menggelar acara serupa agar perempuan di Kota Makassar semakin berdaya dan mampu berkontribusi lebih besar bagi kemajuan Kota Makassar. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Pemkot Makassar

Munafri Tinjau TPA Antang, Tegaskan Infrastruktur Dibenahi, Armada Sampah Diperbarui

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali melakukan kunjungan mendadak untuk memantau langsung kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Antang, Rabu (25/6/2025) pagi.

Kunjungan ini dilakukan menyusul adanya sejumlah kendala dalam alur keluar-masuk truk tangkasaki sampah yang menyebabkan antrean panjang dan menghambat distribusi pembuangan sampah beberapa hari terakhir.

Dalam tinjauannya, Munafri melihat langsung kondisi akses jalan menuju area pembuangan yang rusak dan tidak layak, serta armada pengangkut sampah yang sudah tidak memadai untuk menangani volume sampah kota yang terus meningkat.

“Pagi ini kami berada di TPA Tamangapa Antang. Melihat sendiri jalur proses pembuangan sampah yang sangat bermasalah sejak kemarin,” jelas Appi, di TPA Antang.

Dia menegaskan, akses jalanan menuju lokasi TPA ini menjadi perhatian serius, dan tahun ini sudah sudah dianggarkan untuk segera dibenahi.

“Anggaran segera diberikan untuk atasi persoalan ini. Ini harus cepat kita kerjakan,” tegas Munafri di lokasi.

Selain infrastruktur jalan, Munafri juga menuturkan, kondisi armada pengangkut sampah milik Pemerintah Kota Makassar yang dinilai sudah usang dan tidak lagi efektif.

Untuk itu, ia menegaskan perlunya percepatan pengadaan peralatan dan kendaraan baru guna merespon beban sampah harian yang kini mencapai lebih dari 1.000 ton per hari.

“Peralatan dan mobil sampah yang kita miliki sekarang banyak yang sudah tidak layak. Pemerintah harus segera maksimalkan pengadaan perangkat baru agar distribusi sampah bisa berjalan optimal dan tidak menumpuk di TPS maupun di jalanan,” ujarnya.

Tak hanya soal infrastruktur dan logistik, Wali Kota juga menegaskan pentingnya transformasi sistem pengelolaan sampah menuju pendekatan ramah lingkungan berbasis sanitary landfill.

Sanitary landfill adalah metode pengelolaan sampah dengan cara menimbun sampah di lokasi yang cekung, memadatkannya, dan kemudian menutupinya dengan tanah

Pemerintah Kota mulai mematangkan rencana pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dengan prinsip pemilahan sejak dari rumah tangga.

“Kita akan mulai petakan perencanaan pengurangan sampah dari sumbernya. Kita ingin agar sampah yang masuk ke TPA ini hanyalah residu akhir, sementara sisanya harus sudah diproses sejak dari rumah. Ini target besar kita,” jelas Munafri.

Langkah cepat ini menunjukkan komitmen Wali Kota Munafri dalam membenahi problem lingkungan secara menyeluruh, serta memastikan pelayanan publik, khususnya pengelolaan sampah, terus berjalan dengan optimal.

Ia mengakui bahwa masalah pengelolaan sampah ini merupakan tantangan besar yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah semata.

Diperlukan sinergi dan kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam menjaga kebersihan kota.

“Ini tugas berat kita bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Seluruh masyarakat harus ikut serta menyelesaikan persoalan ini agar Makassar bisa menjadi kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tutupnya.

Sebelumnya, antrean panjang truk pengakut sampah terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, pada Selasa (24/6) kemarin.

Merespon hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Helmi Budiman, yang turun langsung meninjau kondisi di lokasi. Ia menyebutkan sejumlah faktor teknis sebagai penyebab kemacetan di area TPA.

“Memang ada beberapa masalah yang kita lihat. Pertama, kondisi cuaca. Jalan akses ke TPA ini cukup becek karena hujan, sehingga menyulitkan kendaraan masuk.

Kedua, beberapa alat berat kami mengalami kerusakan, sehingga proses bongkar muatan melambat,” ujar Helmi, saat melihat langsung kondisi di lapangan.

DLH mencatat bahwa keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan utama. Jalan masuk hanya satu jalur dan mudah rusak saat musim hujan.

Ditambah lagi, banyak armada pengangkut sampah sudah uzur, dengan usia pakai lebih dari lima hingga sepuluh tahun.

“Kita akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Satpol PP, kecamatan, kelurahan, hingga kepala seksi kebersihan, untuk menyusun penjadwalan pengangkutan yang lebih efisien,” lanjutnya. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel