Connect with us

Indira Yusuf Ismail Resmikan TK Zivana Montessori, Dorong Standar Pendidikan Berkualitas di Makassar

Published

on

Kitasulsel–Makassar Bunda PAUD Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, meresmikan TK Zivana Montessori yang berlokasi di Jalan Prof Abdurrahman Basalamah, Senin (10/6/2024).

Indira hadir didampingi oleh sejumlah pengurus Pokja Bunda PAUD dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin.

Dalam sambutannya, Indira Yusuf Ismail mengungkapkan rasa bangganya terhadap berdirinya sekolah ini. “Dengan perjuangan panjang, akhirnya sekolah ini bisa berdiri. Saya bangga sekali dengan ketua yayasan dan seluruh pihak yang sudah mendukung,” ujarnya.

Indira menekankan pentingnya penyediaan pendidikan yang berkualitas untuk anak usia dini di Makassar. Sejauh ini, pihaknya bersama Dinas Pendidikan Kota Makassar juga terus berupaya untuk memenuhi hal tersebut.

“Saya bersama Disdik Makassar sudah merencanakan untuk membangun sekolah yang luar biasa, paling tidak ada satu di tiap kecamatan. Saat ini sudah ada dua yang selesai. Kami rencanakan dengan standar terbaik karena itu yang kita ingin wariskan ke anak cucu kita,” ucap Indira.

Indira berharap kehadiran TK Zivana Montessori bisa menjadi pemicu dan contoh bagi pihak lain untuk turut berpartisipasi menghadirkan layanan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak di Kota Makassar.

“Kalau semua sekolah PAUD di Makassar bisa seperti ini, tentu kita tidak perlu ragu untuk menitipkan anak-anak kita belajar. Semoga ke depannya dunia pendidikan kita punya standar baik dan kita bisa mendidik anak-anak kita jadi anak soleh solehah dengan standar pendidikan yang luar biasa,” bebernya.

Pada kesempatan itu, Indira juga menekankan pentingnya peran guru dalam mendidik serta perlunya komunikasi yang baik antara orang tua anak didik dengan pihak sekolah.

“Selain sarana prasarana yang luar biasa, guru-guru juga harus menjadi guru yang baik dan benar. Guru yang mengajar harus pintar, bisa mendidik anak yang dititipkan oleh orang tua. Komunikasi antara pihak orang tua dan pihak sekolah juga harus terjalin baik. Jangan sampai ada masalah-masalah karena itu akan merepotkan. Jangan sampai ada arogansi baik dari pihak orang tua atau pihak sekolah,” tekannya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Zivana Montessori yang juga bertindak sebagai Kepala Sekolah, Adila Wina Fitria menjelaskan bahwa sekolah ini tidak hanya membantu anak reguler tetapi juga anak berkebutuhan khusus.

“Sekolah ini kami rancang 3 lantai. Selain untuk memberikan pelajaran atau fasilitas terbaik untuk anak didik kami, kami ada ruang terapi sensorik. Kami harap bisa membantu ayah bunda agar anaknya lebih baik ke depannya,” ucap Adila.

“Kami sangat concern untuk pendidikan anak usia dini. Kami harap bisa kerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk pengembangan guru-guru agar PAUD semakin berkembang baik di Makassar,” tambahnya.

Acara peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Indira Yusuf Ismail yang dilanjutkan dengan penandatanganan piagam peresmian. Usai peresmian, Indira berkeliling melihat area sekolah dan berinteraksi dengan beberapa siswa.

TK Zivana Montessori dilengkapi dengan 5 ruang kelas yang mana setiap kelasnya hanya diisi maksimal 15 siswa agar proses belajar mengajar bisa optimal. Selain itu, terdapat ruang terapi sensori integrasi, ruang avt (audio-verbal therapy), ruang day care, Musala, dan playground.

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

NEWS

Pembangunan Stadion Sudiang Dimulai Tahun Ini, AIA: Semoga Segera Dinikmati Masyarakat Sulsel

Published

on

Kitasulsel–MAKASSAR  Stadion Sudiang, Makassar tahap 1 dimulai tahun 2025 ini. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) berharap stadion kebanggaan masyarakat Sulsel ini segera dapat dinikmati.

Apalagi kata dia, Makassar sudah lama tidak menikmati stadion ataupun menyaksikan pertandingan PSM Makassar di Kota Daeng ini.

“Semoga masyarakat Sulsel dapat segera menikmati stadion di kota Makassar,” ucap AIA kepada Herald Sulsel, Sabtu, 21 Juni 2025.

Ia juga mengaku akan selalu mengawal anggaran untuk Stadion Sudiang ini yang sebelumnya sempat hilang dalam penganggaran di Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU).

Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyebut pembangunan tahap 1 Stadion Sudiang, Makassar akan dimulai tahun 2025 ini. Dia bilang, anggaran untuk tahap 1 ini senilai Rp650 miliar.

Hal itu diungkap setelah dirinya bertemu dengan Satuan Kerja (Satker) Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Suherman, di Rujab Gubernur Sulsel pada, Jumat, 20 Juni 2025.

“Menerima Satker Prasarana Strategis Kementerian PU terkait kerjasama dalam hal kesiapan lahan dan dokumen Amdal Andalalin Sudiang yang sedang tahap penyelesaian oleh Pemprov Sulsel,” ungkap Andi Sudirman.

“InsyaAllah pembangunan fisik Stadion (Sudiang) dengan anggaran kurang lebih Rp650 miliar tahap 1 dimulai tahun ini,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Suherman menjelaskan, pihaknya terus mempercepat seluruh kebutuhan yang dibutuhkan untuk membangun Stadion Sudiang, termasuk dokumen administrasinya.

“Administrasi untuk pembangunan Stadion Sudiang dalam waktu dekat akan dirampungkan oleh Dispora Sulsel untuk administrasi kelengkapan berkasnya atau kebutuhan lainnya,” ungkap Suherman kepada Herald Sulsel, Sabtu, 21 Juni 2025.

Pemprov Sulsel Sudah Anggarkan Amdal-Andalalin Stadion Sudiang

Pemprov Sulsel telah menganggarkan penyusunan dokumen Stadion Sudiang sekitar Rp1 miliar. Awalnya, penganggaran itu sudah dimasukkan dalam penganggaran 2024 ini. Namun, pelaksanaan kegiatan tidak sempat dilakukan, sehingga pada 2025 ini tetap dianggarkan.

“Pemprov siapkan di tahun 2024. Tetapi karena saat ini sudah sisa 1 bulan untuk pelaksanaan kegiatan, sehingga akan disiapkan kembali di tahun 2025,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulsel, Andi Hasbi kepada Herald Sulsel, Sabtu, 16 November 2024.

Anggaran yang sekitar Rp1 miliar itu kata dia, akan digunakan untuk penyusunan dokumen, termasuk untuk Amdal.

“Sekitar hampir Rp1 miliar untuk penyusunan dokumen Amdal, dokumen Andalalin, dokumen kajian Pertek air limbah, dokumen kajian Pertek emisi udara, dan dokumen kajian rintek LB3,” tukas Hasbi. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel