Connect with us

PDAM Makassar Maintanance 2 Trafo Bergantian di IPA 5 Somba Opu

Published

on

kitasulsel–Makassar Terkait rencana kegiatan maintenance trafo di IPA 5 Somba Opu, pihak Perumda Air Minum Kota Makassar Makassar akan melakukan pengerjaan 2 buah trafo secara bergantian.

Rencananya, PDAM Makassar akan melakukan pengerjaan, Selasa (11/06/2024) mulai pukul 14.00 Wita.

Kabag Humas Perumda Air Minum Kota Makassar, Idris Tahir mengatakan bahwa saat peralihan dari trafo 1 ke trafo 2, akan terjadi trip aliran listrik yang berdampak pada pompa distribusi stop dan start ulang.

“Akibat pengerjaan tersebut, ada 8 kecamatan di kota Makassar yang terdampak, diantaranya Kecamatan Manggala, Panakukang, Tamalate, Mariso, Mamajang, Rappocini, Makassar dan Ujung Pandang,” jelasnya.

Diakhir keterangannya, Idris Tahir menyampaikan selama proses pengerjaan berlangsung, debit air akan berkurang, sehingga pelanggan dihimbau untuk menampung air sebelum waktu pengerjaan dimulai.

“Jadi sekali lagi, kami dari PDAM Makassar menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan yang terkena dampak,” tutupnya. (*)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Luwu Timur

Bupati dan Wabup Lutim Hadiri Pengukuhan Mincara Malili, Komitmen Lestarikan Adat Luwu

Published

on

Kitasulsel–LUWUTIMUR Suasana khidmat dan penuh makna adat menyelimuti Istana Kedatuan Luwu, Ahad (06/07/2025), saat Drs. H. Andi Hatta Marakarma Opu To Mallarangeng, MP., resmi dikukuhkan sebagai Mincara Malili oleh To PapoataE Datu Luwu XL, H. Andi Maradang Mackulau Opu To Bau.

Pengukuhan ini menjadi momen sakral yang menandai kepercayaan besar yang diberikan Datu Luwu kepada tokoh kharismatik dan putra terbaik Luwu Timur tersebut, untuk menjalankan amanah dan menjaga harmoni sosial serta budaya di wilayah Malili, Luwu Timur.

Prosesi yang berlangsung penuh adat ini turut disaksikan oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, Wakil Bupati Hj. Puspawati Husler, Cenning Luwu, Dewan Adat 12 Kedatuan Luwu, pimpinan dan anggota DPRD Lutim, Pj. Wali Kota Palopo, Firmanzah, DP., Sekda Lutim, H. Bahri Suli beserta pejabat Pemda, Forkopimda, Macoa Bawalipu, serta para tokoh adat, agama, masyarakat, dan undangan lainnya.

Dalam titahnya, Datu Luwu menegaskan bahwa seorang Mincara bukan hanya simbol adat, melainkan penjaga keseimbangan sosial dan keharmonisan masyarakat.

“Menjaga harkat dan martabat tanah Luwu adalah tugas utama. Ini simbol luar biasa yang tidak bisa diberikan kepada sembarang orang,” ujar Datu Luwu tegas.

Ia juga menekankan bahwa kedatuan dan pemerintahan adalah dua unsur yang harus berjalan berdampingan. Pemerintah diminta tidak melanggar prinsip adat, karena sanksi adat dinilainya lebih berat dari sanksi pidana.

“Saya tidak ingin pemerintahan dan tokoh adat saling berargumen soal politik yang justru menyebabkan perpecahan. Kedatuan hadir untuk menjaga jiwa, bukan sekadar tubuh,” tegas Datu Luwu.

Sementara Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam menyampaikan rasa bangga dan syukur atas dikukuhkannya Opu Andi Hatta Marakarma sebagai Mincara Malili.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Luwu Timur, saya mengucapkan selamat. Ini kehormatan besar, dan kami siap bersinergi dengan Mincara Malili ke depan,” ujar Irwan.

Bupati Irwan juga menegaskan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung keberadaan lembaga adat, terutama dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Luwu Timur yang memiliki 12 anak suku.

“Kami sudah memprogramkan pembangunan sekolah budaya dan pelestarian situs-situs sejarah. Kami menyadari, akar budaya tanah Luwu banyak bersumber dari Luwu Timur,” tegasnya.

Beliau juga menyebutkan bahwa sosok Opu Hatta bukan hanya sebagai Mincara, tetapi juga sebagai panutan yang pernah tiga periode memimpin Luwu Timur.

“Kami akan terus meminta petuah beliau sebagai orang tua dan juga sebagai pemimpin berpengalaman yang sangat memahami masyarakat Luwu Timur,” pungkas Bupati Irwan.

H. Andi Hatta Marakarma Opu To Mallarangeng menyampaikan, atas limpahan rahmat-Nya, terutama saya menerima amanah dan titah dari Yang Mulia Datu Luwu untuk mengemban tugas yang secara turun-temurun telah dijalani oleh leluhur kami.

Ia menegaskan bahwa tanggung jawab tersebut bukan hal ringan, melainkan sebuah kehormatan besar yang memuat konsekuensi moral dan adat.

“Tanggung jawab ini adalah tanggung jawab besar bagi saya karena ini tanggung jawab moral. Tentu saya akan menjaga kehormatan Kedatuan.

Dan sekali lagi kita yakin semua, bahwa bagi masyarakat adat, kalau boleh memilih sanksi, kita lebih memilih sanksi pidana daripada sanksi adat,” tuturnya.

Menutup pernyataannya, Opu Hatta berharap bisa menjalankan amanah ini dengan baik dan mengajak semua pihak untuk mendoakan Datu Luwu.

“Semoga saya bisa menjalankan ini dengan baik. Dan mari kita doakan bersama-sama, semoga Yang Mulia Datu Luwu senantiasa diberikan kesehatan dan dilimpahi keberkahan. Saya juga mohon maaf atas penyitaan waktu dalam prosesi ini,” pungkas Andi Hatta Marakarma. (*)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 Kitasulsel